Tertimbun Longsor, Bayi Sembilan Bulan Ditemukan Hidup
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Sebuah keajaiban terjadi pada bayi berusia 9 bulan bernama Bilal Rizki. Pasalnya, bayi mungil itu ditemukan selamat meski tertimbun longsor beberapa menit.
peristiwa itu terjadi di Lingkungan III, Kelurahan Sitamiang Baru, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.
Informasi di lapangan, pagi itu, Dewi (28), ibu kandung Bilal, sedang mencuci pakaian di kamar mandi. Sedangkan Indra Harahap (32), orang tua laki-laki sedang tidur di dalam kamar bersama Bilal.
Saat itu, Dewi hampir selesai mencuci pakaian, namun, tiba-tiba dia mendegar bunyi suara yang berasal dari atas rumahnya. Mendengar kejadian tersebut, dia langsung melihat asal suara itu.
Dia terkejut ternyata suara itu merupakan bunyi material longsor yang menimpa rumahnya. Perempuan tiga anak itu langsung lari menuju kamar tempat Bilal.
Namun, ketika sampai di dalam kamar, dia tidak menemukan anak bungsunya itu. Spontan, dia langsung mencari anaknya dengan cara menggali timbunan tanah yang bercampur lumpur itu. "Saya gali sendiri dengan menggunakan tangan,"ujarnya.
Setelah beberapa menit menggali material longsor, dengan kekuasaan Allah, akhirnya Bilal menggerakkan tangannya sendiri.
Padahal saat itu seluruh badannya tertimbun longsor. "Saat tertimbun, dia mengangkat tangannya dan langsung saya tangkap," tuturnya.
Dewi tidak bisa langsung mengangkat anaknya dari timbunan, karena separuh badan anaknya itu tertimpa batu, sehingga dia meminta tolong kepada warga agar mengangkat anaknya.
Setelah berhasil dievakuasi, Bilal mengalami luka robek di bagian kepala , wajah dan tangan sehingga harus dijahit.
Sayangnya, rumah sakit itu masih tutup meski sudah pagi. Akhirnya luka yang dialami Bilal bisa diobati oleh salah seorang bidan yang tinggal di lokasi itu.
Dia mengaku, sebelum kejadian dia merasakan firasat yang buruk sebab, Bilal tidak bisa tidur dan minum susu."Dia menangis dan tidak mau minum susu, padahal biasanya dia tidak seperti itu,"imbuhnua.
Firsat buruk lain yang dia rasakan, pada saat mencuci, dia membayangkan longsor bakal menimpa rumahnya.
Cerita yang sama juga datang dari Indra Harahap. Menurutnya, pada saat kejadian, dia tidak sempat untuk menolong anaknya, karena peristiwa longsornya sangat cepat.
"Begitu saya melihat kearah tempat tidur Bilal, ternyata dia tidak terlihat lagi karena sudah tertimbun longsor,"ujarnya.
Saat itu, dia panik dan keluar rumah untuk meminta bantuan kepada warga setempat. Beruntung, warga langsung datang membantu mencari anak ketiganya tersebut. Dia mengaku sempat panik ketika mengetahaui anaknya hilang ditimbunan material longsor.
peristiwa itu terjadi di Lingkungan III, Kelurahan Sitamiang Baru, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.
Informasi di lapangan, pagi itu, Dewi (28), ibu kandung Bilal, sedang mencuci pakaian di kamar mandi. Sedangkan Indra Harahap (32), orang tua laki-laki sedang tidur di dalam kamar bersama Bilal.
Saat itu, Dewi hampir selesai mencuci pakaian, namun, tiba-tiba dia mendegar bunyi suara yang berasal dari atas rumahnya. Mendengar kejadian tersebut, dia langsung melihat asal suara itu.
Dia terkejut ternyata suara itu merupakan bunyi material longsor yang menimpa rumahnya. Perempuan tiga anak itu langsung lari menuju kamar tempat Bilal.
Namun, ketika sampai di dalam kamar, dia tidak menemukan anak bungsunya itu. Spontan, dia langsung mencari anaknya dengan cara menggali timbunan tanah yang bercampur lumpur itu. "Saya gali sendiri dengan menggunakan tangan,"ujarnya.
Setelah beberapa menit menggali material longsor, dengan kekuasaan Allah, akhirnya Bilal menggerakkan tangannya sendiri.
Padahal saat itu seluruh badannya tertimbun longsor. "Saat tertimbun, dia mengangkat tangannya dan langsung saya tangkap," tuturnya.
Dewi tidak bisa langsung mengangkat anaknya dari timbunan, karena separuh badan anaknya itu tertimpa batu, sehingga dia meminta tolong kepada warga agar mengangkat anaknya.
Setelah berhasil dievakuasi, Bilal mengalami luka robek di bagian kepala , wajah dan tangan sehingga harus dijahit.
Sayangnya, rumah sakit itu masih tutup meski sudah pagi. Akhirnya luka yang dialami Bilal bisa diobati oleh salah seorang bidan yang tinggal di lokasi itu.
Dia mengaku, sebelum kejadian dia merasakan firasat yang buruk sebab, Bilal tidak bisa tidur dan minum susu."Dia menangis dan tidak mau minum susu, padahal biasanya dia tidak seperti itu,"imbuhnua.
Firsat buruk lain yang dia rasakan, pada saat mencuci, dia membayangkan longsor bakal menimpa rumahnya.
Cerita yang sama juga datang dari Indra Harahap. Menurutnya, pada saat kejadian, dia tidak sempat untuk menolong anaknya, karena peristiwa longsornya sangat cepat.
"Begitu saya melihat kearah tempat tidur Bilal, ternyata dia tidak terlihat lagi karena sudah tertimbun longsor,"ujarnya.
Saat itu, dia panik dan keluar rumah untuk meminta bantuan kepada warga setempat. Beruntung, warga langsung datang membantu mencari anak ketiganya tersebut. Dia mengaku sempat panik ketika mengetahaui anaknya hilang ditimbunan material longsor.
(nag)