Hari Kelima, Korban Longsor Karangpandan Ditemukan
A
A
A
SEMARANG - Tim SAR dan Relawan Gabungan akhirnya menemukan Gito Simin, warga Sintru Doplang, Sabtu (3/12/2016) pagi. Korban yang dinyatakan hilang sejak longsor terjadi di Bukit Segading Tegalsari Karangpandan pada Selasa 29 November 2016 lalu ditemukan dalam kondisi tewas.
Pejabat Humas Basarnas Pos Surakarta Yohan Tri Anggoro mengatakan korban ditemukan oleh relawan pada sabtu pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
Ketika itu ratusan relawan yang hendak memulai pencarian hari ke-5, melihat ada sesuatu yang mencurigakan di areal longsor sektor II. Setelah didekati ternyata benda mencurigakan tersebut adalah tubuh Gito yang sudah tidak bernyawa.
Tanpa pikir panjang Tim SAR dan relawan yang ada langsung mengevakuasi jazad korban yang ada di permukaan tanah tersebut.
Selanjutnya tim membawa jasad tersebut ke Rumah Sakit Dokter Muwardi Kota Solo, untuk dilakukan Autopsi. Setelah proses autopsi berlangsung jenazah langsung diserahkan kepada keluarga untuk dikebumikan.
"Penemuan Jenazah korban berjarak sekitar 100 meter dari kali terakhir terlihat oleh saksi-saksi sebelum longsor terjadi," ucapnya.
Yohan menyebutkan penemuan satu korban tersebut menjadi titik terang dari proses evakuasi yang mulai digelar sejak longsor terjadi.
Ratusan relawan yang berasal dari berbagai elemen masyarakat baik di Karanganyar dan Jawa Tengah tersebut kembali bersemangat untuk mencari satu korban yang tersisa yakni Daliyem warga Tegalsari Karangpandan.
Pejabat Humas Basarnas Pos Surakarta Yohan Tri Anggoro mengatakan korban ditemukan oleh relawan pada sabtu pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
Ketika itu ratusan relawan yang hendak memulai pencarian hari ke-5, melihat ada sesuatu yang mencurigakan di areal longsor sektor II. Setelah didekati ternyata benda mencurigakan tersebut adalah tubuh Gito yang sudah tidak bernyawa.
Tanpa pikir panjang Tim SAR dan relawan yang ada langsung mengevakuasi jazad korban yang ada di permukaan tanah tersebut.
Selanjutnya tim membawa jasad tersebut ke Rumah Sakit Dokter Muwardi Kota Solo, untuk dilakukan Autopsi. Setelah proses autopsi berlangsung jenazah langsung diserahkan kepada keluarga untuk dikebumikan.
"Penemuan Jenazah korban berjarak sekitar 100 meter dari kali terakhir terlihat oleh saksi-saksi sebelum longsor terjadi," ucapnya.
Yohan menyebutkan penemuan satu korban tersebut menjadi titik terang dari proses evakuasi yang mulai digelar sejak longsor terjadi.
Ratusan relawan yang berasal dari berbagai elemen masyarakat baik di Karanganyar dan Jawa Tengah tersebut kembali bersemangat untuk mencari satu korban yang tersisa yakni Daliyem warga Tegalsari Karangpandan.
(nag)