Ratusan Warga Karanganyar Siap Ikut Aksi 212 di Monas
Ratusan Warga Karanganyar Siap Ikut Aksi 212 di Monas
A
A
A
KARANGANYAR - Ratusan umat Islam yang berasal dari berbagai penjuru Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, berangkat ke Jakarta pada Kamis (1/12/2016) pagi. Keberangkatan mereka ke Ibu Kota untuk bergabung dengan umat Islam lain dalam Aksi Bela Islam III di Monas, Jakarta.
Koordinator aksi Fadlun Ali mengatakan, umat Islam asal Karanganyar berangkat ke Jakarta menggunakan 10 unit bus dan sejumlah kendaraan pribadi. Selain itu ada beberapa di antara mereka yang berangkat menggunakan kendaraan umum seperti kereta api, pesawat, maupun bus.
Keberangkatan mereka ke Jakarta murni karena gerakan hati nurani masing-masing yakni untuk menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok segera dipenjara. Apalagi, saat ini Ahok sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penistaan agama karena telah melecehkan Alquran Surat Al Maidah ayat 51.
Pihaknya mengatakan, rombongan yang berasal dari Kabupaten Karanganyar itu bakal melakukan aksi secara damai. Mereka tidak akan berbuat anarkistis atau berbuat hal lain yang merusak infrastruktur dan juga merusak keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk memastikan aksi berjalan damai, pihaknya mengaku memeriksa satu per satu dari rombongan yang ada agar tidak disusupi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Setiap umat Islam yang ikut, harus menyerahkan bukti identitas berupa fotokopi KTP atau identitas lainnya. Jika tidak memiliki identitas jelas, orang itu dilarang ikut dalam rombongan.
"Dari seluruh rombongan yang ada kami bagi menjadi beberapa regu dan setiap regu memiliki pimpinan yang bertanggung jawab atas anggotanya. Kita juga memasang pita merah putih sebagai bukti bahwa kita masih cinta Indonesia," ucapnya.
Keberangkatan ratusan umat muslim Karanganyar tersebut dilepas langsung Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak dan Komandan Kodim 0727 Karanganyar Letkol CZI Santy Carsa Tarigan, serta sejumlah tokoh Islam asal Karanganyar.
Kapolres berpesan agar mereka yang berangkat ke Jakarta melakukan aksi dengan damai tanpa dinodai dengan hal-hal yang tidak perlu. Dalam kesempatan tersebut Kapolres juga memberikan bekal berupa makanan dan minuman kepada rombongan yang berangkat ke Jakarta. Bekal tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pengganjal perut ketika melakukan perjalanan sebelum aksi damai dilakukan.
Koordinator aksi Fadlun Ali mengatakan, umat Islam asal Karanganyar berangkat ke Jakarta menggunakan 10 unit bus dan sejumlah kendaraan pribadi. Selain itu ada beberapa di antara mereka yang berangkat menggunakan kendaraan umum seperti kereta api, pesawat, maupun bus.
Keberangkatan mereka ke Jakarta murni karena gerakan hati nurani masing-masing yakni untuk menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok segera dipenjara. Apalagi, saat ini Ahok sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penistaan agama karena telah melecehkan Alquran Surat Al Maidah ayat 51.
Pihaknya mengatakan, rombongan yang berasal dari Kabupaten Karanganyar itu bakal melakukan aksi secara damai. Mereka tidak akan berbuat anarkistis atau berbuat hal lain yang merusak infrastruktur dan juga merusak keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk memastikan aksi berjalan damai, pihaknya mengaku memeriksa satu per satu dari rombongan yang ada agar tidak disusupi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Setiap umat Islam yang ikut, harus menyerahkan bukti identitas berupa fotokopi KTP atau identitas lainnya. Jika tidak memiliki identitas jelas, orang itu dilarang ikut dalam rombongan.
"Dari seluruh rombongan yang ada kami bagi menjadi beberapa regu dan setiap regu memiliki pimpinan yang bertanggung jawab atas anggotanya. Kita juga memasang pita merah putih sebagai bukti bahwa kita masih cinta Indonesia," ucapnya.
Keberangkatan ratusan umat muslim Karanganyar tersebut dilepas langsung Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak dan Komandan Kodim 0727 Karanganyar Letkol CZI Santy Carsa Tarigan, serta sejumlah tokoh Islam asal Karanganyar.
Kapolres berpesan agar mereka yang berangkat ke Jakarta melakukan aksi dengan damai tanpa dinodai dengan hal-hal yang tidak perlu. Dalam kesempatan tersebut Kapolres juga memberikan bekal berupa makanan dan minuman kepada rombongan yang berangkat ke Jakarta. Bekal tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pengganjal perut ketika melakukan perjalanan sebelum aksi damai dilakukan.
(zik)
Explore More