Warga Jateng Diimbau Tidak Ikut Demo 2 Desember di Jakarta

Senin, 21 November 2016 - 15:04 WIB
Warga Jateng Diimbau...
Warga Jateng Diimbau Tidak Ikut Demo 2 Desember di Jakarta
A A A
SEMARANG - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono mengimbau kepada masyarakat di wilayah hukumnya tidak mengikuti demonstrasi pada 2 Desember 2016 yang digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) di Jakarta.

Condro mengatakan, imbauan itu berdasarkan berbagai pertimbangan. Di antaranya, demonstrasi itu berpotensi ditunggangi kelompok tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan kesempatan.

"Juga aksi itu mengganggu hak-hak orang lain. Menyampaikan pendapat di muka umum diatur Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998, melihat itu, aksi yang kemarin (4 November) sudah melanggar (UU)," kata Condro saat menyampaikan keterangan pers didampingi Panglima Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi, di lobi Mapolda Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Senin (21/11/2016).

Aksi itu tidak sesuai ketentuan undang-undang karena selepas Magrib belum selesai, mengganggu arus lalu lintas dan ketertiban umum. "Jadi dari daerah jangan berangkat ke sana. Kalau mau aksi silakan di sini saja (Jawa Tengah)," lanjutnya.

Condro menegaskan, proses hukum terhadap Ahok terkait kasus dugaan penodaan agama terus dijalankan dan Polri berkomitmen memproses secepatnya. Informasi ini disampaikan setelah Condro mengikuti video conference dengan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Condro menyebut di setiap daerah sudah disiapkan pengamanan terkait rencana aksi ini. Secara formal, belum ada pemberitahuan ke Polda Jawa Tengah untuk rencana unjuk rasa. Namun, sebut Condro, dari media sosial rencana itu sudah ramai dibicarakan untuk digelar. (Baca juga: Demo Lanjutan, GNPF MUI Serukan 2 Desember Turun ke Jalan).

"Pererat persatuan dan kesatuan, hindari isu perpecahan. Kami sudah lakukan berbagai cara, dialog, silaturahmi, istigasah. Rawat kebinekaan di daerah-daerah," ujarnya.

Sementara, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi, tak mau berkomentar banyak. "Sesuai arahan dari Panglima (TNI), sebagai alat negara harus merawat kebinekaan. Kami sudah sosialisasikan dengan berbagai kegiatan. Ada olahraga, juga pawai kebinekaan. Ini agar semakin baik, semakin damai," kata Jaswandi.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1230 seconds (0.1#10.140)