Mahasiswi Ini Nyaris Diperkosa Lima Berandalan di Angkot
A
A
A
PALEMBANG - SL (19) mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) di Palembang asal Pulau Rimau Banyuasin, nyaris menjadi korban pemerkosaan oleh lima orang di dalam angkot jurusan Ampera-Plaju yang ditumpanginya.Beruntung, aksi pemerkosaan itu gagal dilakukan para tersangka, setelah salah seorang warga memergokinya.
Hanya saja, akibat kejadian itu, SL kini mengalami trauma berat, sehingga dia pun ditemani pihak keluarganya saat melapor ke Polresta Palembang, Jumat malam 11 November 2016.
Arman (50) paman korban menuturkan, percobaan perkosaan yang dialami keponakan terjadi Kamis 10 November. Ketika itu, korban yang hendak pulang ke indekosnya di Jalan Silaberanti usai membeli sepatu di Pasar 16 Ilir, menaiki angkot tersebut.
Namun, saat di kawasan tempat tinggal korban, rupanya sang sopir enggan menghentikan laju angkotnya dan justru tancap gas masuk dalam Stadion Patra Jaya.
"Ponakan saya diajak ke semak-semak Stadion Patra Jaya. Disana para pelaku langsung berbuat tidak senonoh dengan keponakan saya," kata Arman.
Namun, belum sempat melakukan aksi asusila itu, salah seorang warga yang sedang melintas di tempat itu memergoki aksi tersangka.
Merasa aksinya diketahui, para tersangka akhirnya memilih kabur. Sementara korban langsung meminta tolong ketua RT setempat dan menghubungi keluarganya.
"Kata keponakan saya, sopir berbadan hitam kecil jerawatan dan berambut cepak. Selain itu, di dalam mobil angkot itu ada tulisan love dan boneka tapi dia tidak ingat nomor lambungnya. Kami berharap agar pelaku cepat ditangkap karena keponakan kami mengalami trauma cukup berat," timpalnya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait laporan itu. "Akan ditangani Unit PPA. Akan segera diselidiki," tandasnya.
Hanya saja, akibat kejadian itu, SL kini mengalami trauma berat, sehingga dia pun ditemani pihak keluarganya saat melapor ke Polresta Palembang, Jumat malam 11 November 2016.
Arman (50) paman korban menuturkan, percobaan perkosaan yang dialami keponakan terjadi Kamis 10 November. Ketika itu, korban yang hendak pulang ke indekosnya di Jalan Silaberanti usai membeli sepatu di Pasar 16 Ilir, menaiki angkot tersebut.
Namun, saat di kawasan tempat tinggal korban, rupanya sang sopir enggan menghentikan laju angkotnya dan justru tancap gas masuk dalam Stadion Patra Jaya.
"Ponakan saya diajak ke semak-semak Stadion Patra Jaya. Disana para pelaku langsung berbuat tidak senonoh dengan keponakan saya," kata Arman.
Namun, belum sempat melakukan aksi asusila itu, salah seorang warga yang sedang melintas di tempat itu memergoki aksi tersangka.
Merasa aksinya diketahui, para tersangka akhirnya memilih kabur. Sementara korban langsung meminta tolong ketua RT setempat dan menghubungi keluarganya.
"Kata keponakan saya, sopir berbadan hitam kecil jerawatan dan berambut cepak. Selain itu, di dalam mobil angkot itu ada tulisan love dan boneka tapi dia tidak ingat nomor lambungnya. Kami berharap agar pelaku cepat ditangkap karena keponakan kami mengalami trauma cukup berat," timpalnya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait laporan itu. "Akan ditangani Unit PPA. Akan segera diselidiki," tandasnya.
(sms)