Din Syamsuddin: Permintaan Maaf Ahok Tidak Tulus

Din Syamsuddin: Permintaan Maaf Ahok Tidak Tulus
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menilai permintaan maaf Basuki T Purnama (Ahok) beberapa waktu lalu atas pernyataan yang diduga menistakan Alquran dinilai tidak tulus. Din pun menilai pendukung Ahok kian memperkeruh suasana.
Apalagi setelah Ahok mengatakan permohonan maaf, para pendukung mantan Bupati Belitung Timur itu berupaya memperjuangkan bahwa Ahok tidak bersalah dalam dugaan penistaan agama. Padahal menurut Din, tidak usah diungkit terus menerus.
"Sebenarnya perlu disadari mohon maaf secara tulus. Tidak usah ada apa-apa lagi, itu bisa menyelesaikan polemik ini dengan cepat. Tinggal proses hukum yang berjalan," ujar Din di Gedung MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2016).
Din menyebut sudah menjadi marwah umat Islam memaafkan siapa pun pihak yang berinisiatif meminta maaf. Dia pun meyakini mayoritas umat Islam di negeri ini memaafkan Ahok di kasus dugaan penistaan agama tersebut.
"Tapi urusan dia (Ahok) sama negara belum selesai. Dan mohon maaf saya harus katakan permohonan maaf itu kemudian diperkeruh oleh tanggapan para pembela, menjadi seolah-olah Ahok tidak bersalah," kata Din.
"Ini yang menjadi seolah-olah permintaan maafnya tidak tulus. Sampai sekarang pun masih banyak yang bela-bela, apalagi yang membela merupakan suruhan yang justru umat Islam," lanjut Din.
Apalagi setelah Ahok mengatakan permohonan maaf, para pendukung mantan Bupati Belitung Timur itu berupaya memperjuangkan bahwa Ahok tidak bersalah dalam dugaan penistaan agama. Padahal menurut Din, tidak usah diungkit terus menerus.
"Sebenarnya perlu disadari mohon maaf secara tulus. Tidak usah ada apa-apa lagi, itu bisa menyelesaikan polemik ini dengan cepat. Tinggal proses hukum yang berjalan," ujar Din di Gedung MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2016).
Din menyebut sudah menjadi marwah umat Islam memaafkan siapa pun pihak yang berinisiatif meminta maaf. Dia pun meyakini mayoritas umat Islam di negeri ini memaafkan Ahok di kasus dugaan penistaan agama tersebut.
"Tapi urusan dia (Ahok) sama negara belum selesai. Dan mohon maaf saya harus katakan permohonan maaf itu kemudian diperkeruh oleh tanggapan para pembela, menjadi seolah-olah Ahok tidak bersalah," kata Din.
"Ini yang menjadi seolah-olah permintaan maafnya tidak tulus. Sampai sekarang pun masih banyak yang bela-bela, apalagi yang membela merupakan suruhan yang justru umat Islam," lanjut Din.
(whb)