Demo Tangkap Ahok di Kota Palopo Berlangsung Damai
A
A
A
PALOPO - Aksi demonstrasi menuntut Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dihukum atas kasus dugaan penistaan agama juga terjadi di Kota Palopo. Demo yang digelar sepanjang hari ini diikuti ratusan orang dari berbagai ormas dan organisasi kemahasiswaan.
Titik pertama demonstrasi berada di depan Mapolres Palopo. Aksi yang dimulai sejak pukul 10.00 WITA ini dihadiri oleh 200 orang dari Angkatan Muda Muhammadiyah Kota Palopo.
Dalam aksinya, mereka mendesak Polres Palopo agar melanjutkan aspirasi mereka ke Polda Sulsel dan Mabes Polri, di Jakarta, agar Ahok segera ditahan dan dipenjarakan.
Setelah bubar aksi Angkatan Muda Muhammadiyah, giliran ratusan mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berdemo. Mereka berorasi di halaman Mapolres Palopo, mulai pukul 11.00 WITA, hingga menjelang salat Jumat.
Dalam aksinya, massa HMI meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak melindungi Ahok dari kasus penistaan agama. Mereka juga mendesak kapolri tidak main-main dalam mengusut kasus Ahok.
Kapolres Palopo AKBP Dudung Adijono turun langsung ke lapangan dan mendengarkan tuntutan pendemo. Dia bahkan menjanjikan akan menindaklanjuti tuntutan para pendemo.
Setelah pelaksanaan salat Jumat, giliran ratusan massa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar demo di Polres Palopo. Dari polres, mereka bergerak ke DPRD Palopo.
Di DPRD, massa KAMMI menduduki DPRD Palopo selama satu jam. Aksi mahasiswa di DPRD Palopo ini mendapat respon langsung dari Ketua DPRD Palopo Harizal A Latief.
Tidak hanya mendengarkan tuntutan pendemo, politikus Golkar ini bahkan ikut melakukan orasi membakar semangat pendemo dengan mengumandangkan takbir berkali-kali.
"Andaikan bukan karena baju ini (anggota DPRD), saya pastikan sekarang saya sudah ada di antara kalian. Saya juga tidak terima sikap seorang pejabat seperti Ahok," ungkapnya, Jumat (4/11/2016).
Selain menyatakan dukungannya, Ketua DPRD Palopo juga menjanjikan akan menindaklanjuti tuntutan pendemo dengan melapor ke Polres Palopo, polda, dan Mabes Polri, termasuk ke DPRD Provinsi dan DPR RI, serta DPD RI.
Sekira pukul 16.00 WITA, aksi demo di DPRD ini bubar dengan tertib. Pantauan di lapangan, semua demo berjalan tertib dan aman. Saat bubar, polisi bahkan menyiapkan mobil khusus untuk mengangkut para pendemo ke kampus masing-masing.
Titik pertama demonstrasi berada di depan Mapolres Palopo. Aksi yang dimulai sejak pukul 10.00 WITA ini dihadiri oleh 200 orang dari Angkatan Muda Muhammadiyah Kota Palopo.
Dalam aksinya, mereka mendesak Polres Palopo agar melanjutkan aspirasi mereka ke Polda Sulsel dan Mabes Polri, di Jakarta, agar Ahok segera ditahan dan dipenjarakan.
Setelah bubar aksi Angkatan Muda Muhammadiyah, giliran ratusan mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berdemo. Mereka berorasi di halaman Mapolres Palopo, mulai pukul 11.00 WITA, hingga menjelang salat Jumat.
Dalam aksinya, massa HMI meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak melindungi Ahok dari kasus penistaan agama. Mereka juga mendesak kapolri tidak main-main dalam mengusut kasus Ahok.
Kapolres Palopo AKBP Dudung Adijono turun langsung ke lapangan dan mendengarkan tuntutan pendemo. Dia bahkan menjanjikan akan menindaklanjuti tuntutan para pendemo.
Setelah pelaksanaan salat Jumat, giliran ratusan massa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar demo di Polres Palopo. Dari polres, mereka bergerak ke DPRD Palopo.
Di DPRD, massa KAMMI menduduki DPRD Palopo selama satu jam. Aksi mahasiswa di DPRD Palopo ini mendapat respon langsung dari Ketua DPRD Palopo Harizal A Latief.
Tidak hanya mendengarkan tuntutan pendemo, politikus Golkar ini bahkan ikut melakukan orasi membakar semangat pendemo dengan mengumandangkan takbir berkali-kali.
"Andaikan bukan karena baju ini (anggota DPRD), saya pastikan sekarang saya sudah ada di antara kalian. Saya juga tidak terima sikap seorang pejabat seperti Ahok," ungkapnya, Jumat (4/11/2016).
Selain menyatakan dukungannya, Ketua DPRD Palopo juga menjanjikan akan menindaklanjuti tuntutan pendemo dengan melapor ke Polres Palopo, polda, dan Mabes Polri, termasuk ke DPRD Provinsi dan DPR RI, serta DPD RI.
Sekira pukul 16.00 WITA, aksi demo di DPRD ini bubar dengan tertib. Pantauan di lapangan, semua demo berjalan tertib dan aman. Saat bubar, polisi bahkan menyiapkan mobil khusus untuk mengangkut para pendemo ke kampus masing-masing.
(san)