Ini Identitas Korban Kecelakaan Bus di Cipali
A
A
A
SUBANG - Kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata milik PO Efisiensi dengan truk bermuatan pasir di Tol Cipali KM 115+200 jalur B kawasan Desa Wanasari, Kecamatan Cipunagara, Subang, Jawa Barat, Kamis (3/11/2016) dini hari, menyebabkan dua orang tewas.
"Satu korban meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan satu lainnya meninggal di rumah sakit, setelah sebelumnya menderita luka berat," ujar Kasat Lantas Polres Subang AKP Sujana kepada KORAN SINDO.
Dia menuturkan, peristiwa bermula ketika bus bernomor polisi AA 1600 GW yang dikemudikan Ahmad Sakir (31), warga Desa Sibebek, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jateng, meluncur dari arah Timur (Palimanan) menuju Barat (Jakarta).
Saat tiba di KM 115+200 jalur B kawasan Desa Wanasari, Kecamatan Cipunagara, bus mendadak hilang kendali dan menyeruduk truk pengangkut pasir bernopol F 8796 GE, yang dikemudikan Aris (35), warga Cikarang Utara, Bekasi.
Bus lalu masuk median jalan dan terguling. "Diduga, sopir bus ini ngantuk, sehingga hilang kendali lalu menabrak truk di depannya. Saat ini, sopir masih menjalani pemeriksaan," ujarnya.
Kecelakaan ini menewaskan satu orang di lokasi kejadian yakni Sarjono (47), PNS asal Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta. Satu korban lainnya yang dirawat di Rumah Sakit Cideres Majalengka, juga meninggal dunia karena luka berat. Namun, polisi belum mengetahui nama korban yang meninggal di rumah sakit.
"Kejadian ini juga menyebabkan delapan korban lainnya luka ringan. Mereka dirawat di rumah sakit Majalengka."
Sujana memastikan, penumpang bus yang terlibat kecelakaan maut tersebut merupakan massa ormas yang hendak menuju Jakarta untuk mengikuti demo 4 November.
"Para penumpangnya memang banyak yang pakai seragam jubah putih. Tapi belum tentu mereka anggota FPI (Front Pembela Islam)," pungkasnya.
"Satu korban meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan satu lainnya meninggal di rumah sakit, setelah sebelumnya menderita luka berat," ujar Kasat Lantas Polres Subang AKP Sujana kepada KORAN SINDO.
Dia menuturkan, peristiwa bermula ketika bus bernomor polisi AA 1600 GW yang dikemudikan Ahmad Sakir (31), warga Desa Sibebek, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jateng, meluncur dari arah Timur (Palimanan) menuju Barat (Jakarta).
Saat tiba di KM 115+200 jalur B kawasan Desa Wanasari, Kecamatan Cipunagara, bus mendadak hilang kendali dan menyeruduk truk pengangkut pasir bernopol F 8796 GE, yang dikemudikan Aris (35), warga Cikarang Utara, Bekasi.
Bus lalu masuk median jalan dan terguling. "Diduga, sopir bus ini ngantuk, sehingga hilang kendali lalu menabrak truk di depannya. Saat ini, sopir masih menjalani pemeriksaan," ujarnya.
Kecelakaan ini menewaskan satu orang di lokasi kejadian yakni Sarjono (47), PNS asal Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta. Satu korban lainnya yang dirawat di Rumah Sakit Cideres Majalengka, juga meninggal dunia karena luka berat. Namun, polisi belum mengetahui nama korban yang meninggal di rumah sakit.
"Kejadian ini juga menyebabkan delapan korban lainnya luka ringan. Mereka dirawat di rumah sakit Majalengka."
Sujana memastikan, penumpang bus yang terlibat kecelakaan maut tersebut merupakan massa ormas yang hendak menuju Jakarta untuk mengikuti demo 4 November.
"Para penumpangnya memang banyak yang pakai seragam jubah putih. Tapi belum tentu mereka anggota FPI (Front Pembela Islam)," pungkasnya.
(zik)