Hari Santri, Pesantren Lirboyo Gelar Nikah dan Sunatan Massal
A
A
A
KEDIRI - Merayakan Hari Santri Nasional ke-2 yang jatuh pada Sabtu (22/10/2016), Pondok Pesantren (Ponpes) Kediri menggelar nikah dan sunatan massal. Peserta nikah massal sebanyak 50 pasangan sedangkan sunatan massal diikuti 51 anak.
Kegiatan yang diisi juga dengan pengajian akbar ini dihadiri ribuan santri dan warga. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa juga terlihat hadir dalam peringatan Hari Santri Nasional tersebut.
Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri KH Abdullah Kafabihi Mahrus mengatakan, menikah dan sunat memiliki tujuan mulia.
Ada banyak manfaat yang didapatkan dari menikah, di antaranya memenuhi naluri asasi manusia, membentengi ahlak yang luhur, dan untuk mendapatkan keturunan yang salih.
"Selain itu juga untuk mencapai kemapanan. Jadi biasanya lelaki yang mapan adalah orang yang sudah menikah," kata Kiai Kafabi, Sabtu (22/10).
Sementara itu, Mensos Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kegiatan nikah dan sunat massal yang digelar Ponpes Lirboyo.
Menurutnya, nikah massal dapat memberikan kejelasan terhadap pemenuhan sosial oleh negara. Sebab untuk mendapatkan bantuan sosial harus memiliki identitas yang jelas.
"Untuk sekolah harus memiliki akta, untuk dapat akte harus ada kartu keluarga, untuk dapat kartu keluarga menikahnya harus tercatat di catatan sipil," katanya.
Karena itu, Mensos mendorong pencatatan pernikahan di lembaga yang telah ditunjuk oleh pemerintah agar hak kebutuhan sosial setiap orang terpenuhi.
Kegiatan yang diisi juga dengan pengajian akbar ini dihadiri ribuan santri dan warga. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa juga terlihat hadir dalam peringatan Hari Santri Nasional tersebut.
Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri KH Abdullah Kafabihi Mahrus mengatakan, menikah dan sunat memiliki tujuan mulia.
Ada banyak manfaat yang didapatkan dari menikah, di antaranya memenuhi naluri asasi manusia, membentengi ahlak yang luhur, dan untuk mendapatkan keturunan yang salih.
"Selain itu juga untuk mencapai kemapanan. Jadi biasanya lelaki yang mapan adalah orang yang sudah menikah," kata Kiai Kafabi, Sabtu (22/10).
Sementara itu, Mensos Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kegiatan nikah dan sunat massal yang digelar Ponpes Lirboyo.
Menurutnya, nikah massal dapat memberikan kejelasan terhadap pemenuhan sosial oleh negara. Sebab untuk mendapatkan bantuan sosial harus memiliki identitas yang jelas.
"Untuk sekolah harus memiliki akta, untuk dapat akte harus ada kartu keluarga, untuk dapat kartu keluarga menikahnya harus tercatat di catatan sipil," katanya.
Karena itu, Mensos mendorong pencatatan pernikahan di lembaga yang telah ditunjuk oleh pemerintah agar hak kebutuhan sosial setiap orang terpenuhi.
(nag)