Semua Penumpang Kapal Tabrak Karang di NTT Selamat
A
A
A
LABUAN BAJO - Setelah melakukan penyisiran pada hari ini Tim Gabungan Basarnas memastikan semua penumpang tenggelamnya Kapal Dharma Kencana VIII di Perairan Kawasan Taman Nasional Komodo selamat.
Namun sampai saat ini para penumpang yang menjadi korban tenggelamnya kapal tersebut belum mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah setempat. Selain itu para penumpang juga mengelami trauma dan minta dikembalikan ke daerah asalnya.
Kepala Basarnas NTT I Ketut Ardana mengatakan, hari ini Tim Gabungan Basarnas bersama TNI Angkatan Laut, Kepolisian dan Syahbandar melanjutkan pencarian terhadap korban tenggelamnya Kapal Dharma Kencana VIII.
Kapal yang tenggelam pada Jumat malam sekitar pukul 19.30 Wita di perairan sekitar Pulau Bidadari dan Pulau Monyet Kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
“Setelah simpang siurnya data manifest penumpang yang ikut berlayar dengan Kapal Motor Penumpang Dharma Kencana VIII dipastikan semua penumpang dalam keadaan selamat meski ada korban yang luka dan pingsan,” kata Ketut Ardana, Sabtu (15/10/2016).
Saat dilakukan penyisiran di perairan dimana lokasi tenggelamnya kapal, tim gabungan Basarnas, kata dia, tidak berhasil menemukan kembali bangkai kapal tersebut karena kapal sudah hanyut dan tenggelam dibawa arus yang cukup kencang.
Data riil di lapangan yang didapat oleh tim gabungan dibawah komando Kepala Basarnas NTT I Ketut Ardana, 178 orang berhasil diselamatkan dengan rincian 142 penumpang dan 36 ABK. Selanjutnya 41 kendaraan roda empat dan roda dua ikut tenggelam bersama kapal dan barang-barang penumpang. Adapun rinciannya 30 truk besar ekspedisi, 1 truk sedang, 6 mobil minibus dan 4 kendaraan roda dua.
Ditambahkan Kepala Basarnas menurut pengakuan nahkoda kapal bahwa GPS kapal menunjukan jalur kedalaman 53 meter sehingga kapal terus berlayar di perairan tersebut.
Namun tiba-tiba mengalami goncangan yang ternyata diketahui menabrak karang.
Saat melakukan evakuasi para penumpang diselamatkan menggunakan life jacket dan life craft atau kapal karet yang bisa diisi sampai puluhan penumpang sambil menunggu bantuan tim gabungan Basarnas datang.
Selanjunya saat ini para penumpang korban kapal motor penumpang Dharma Kencana VIII masih bertahan di tempat penginapan masing-masing yang diinapkan oleh pihak perusahaan.
Namun dari kejadian tersebut sebagian besar penumpang trauma dan minta dikembalikan ke daerah asalnya. Anehnya sampai saat ini dari Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat belum mengunjungi para korban tenggelamnnya kapal dan bahkan belum memberikan bantuan.
Namun sampai saat ini para penumpang yang menjadi korban tenggelamnya kapal tersebut belum mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah setempat. Selain itu para penumpang juga mengelami trauma dan minta dikembalikan ke daerah asalnya.
Kepala Basarnas NTT I Ketut Ardana mengatakan, hari ini Tim Gabungan Basarnas bersama TNI Angkatan Laut, Kepolisian dan Syahbandar melanjutkan pencarian terhadap korban tenggelamnya Kapal Dharma Kencana VIII.
Kapal yang tenggelam pada Jumat malam sekitar pukul 19.30 Wita di perairan sekitar Pulau Bidadari dan Pulau Monyet Kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
“Setelah simpang siurnya data manifest penumpang yang ikut berlayar dengan Kapal Motor Penumpang Dharma Kencana VIII dipastikan semua penumpang dalam keadaan selamat meski ada korban yang luka dan pingsan,” kata Ketut Ardana, Sabtu (15/10/2016).
Saat dilakukan penyisiran di perairan dimana lokasi tenggelamnya kapal, tim gabungan Basarnas, kata dia, tidak berhasil menemukan kembali bangkai kapal tersebut karena kapal sudah hanyut dan tenggelam dibawa arus yang cukup kencang.
Data riil di lapangan yang didapat oleh tim gabungan dibawah komando Kepala Basarnas NTT I Ketut Ardana, 178 orang berhasil diselamatkan dengan rincian 142 penumpang dan 36 ABK. Selanjutnya 41 kendaraan roda empat dan roda dua ikut tenggelam bersama kapal dan barang-barang penumpang. Adapun rinciannya 30 truk besar ekspedisi, 1 truk sedang, 6 mobil minibus dan 4 kendaraan roda dua.
Ditambahkan Kepala Basarnas menurut pengakuan nahkoda kapal bahwa GPS kapal menunjukan jalur kedalaman 53 meter sehingga kapal terus berlayar di perairan tersebut.
Namun tiba-tiba mengalami goncangan yang ternyata diketahui menabrak karang.
Saat melakukan evakuasi para penumpang diselamatkan menggunakan life jacket dan life craft atau kapal karet yang bisa diisi sampai puluhan penumpang sambil menunggu bantuan tim gabungan Basarnas datang.
Selanjunya saat ini para penumpang korban kapal motor penumpang Dharma Kencana VIII masih bertahan di tempat penginapan masing-masing yang diinapkan oleh pihak perusahaan.
Namun dari kejadian tersebut sebagian besar penumpang trauma dan minta dikembalikan ke daerah asalnya. Anehnya sampai saat ini dari Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat belum mengunjungi para korban tenggelamnnya kapal dan bahkan belum memberikan bantuan.
(sms)