Hutan Tempat Nur 'Tarzan', Dicapai 3 Jam dari Ibukota Pulang Pisau
Hutan Tempat Nur 'Tarzan', Dicapai 3 Jam dari Ibukota Pulang Pisau
A
A
A
PULANG PISAU - Lokasi hutan tempat Nur (26) sang Tarzan di Kelurahan Batu Raya, Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah cukup jauh karena harus ditempuh 3 jam dari pusat kota. Perjalanan yang ditempuh menggunakan moda transportasi darat dan perahu.
"Lokasi Nur alias Tarzan kalau dari kota ditempuh sekitar 3 jam. Dari Kota Pulpis kita naik kendaraan menuju Desa Bahaur Hulu sekira satu jam. Kemudian naik kelotok (perahu kecil) sekitar satu setengah jam menuju Kelurahan Batu Raya. Dari situ masih jalur darat naik motor sekitar setengah jam," ujar James Dony warga Pulang Pisau, saat dihubungi MNC Media, Sabtu (15/10/2016).
Dony yang juga seorang wartawan media lokal di Pulpis ini mengatakan, tragedi kemanusiaan ini sebenarnya sudah diungkap media lokal sejak satu pekan lalu. Namun hingga kini pihak pemerintah daerah hanya menunggu pergerakan dari pihak kepala desa setempat.
"Kemarin kita konfirmasi kepada dinas sosial, tapi jawabannya justru aneh. Tidak ada anggaran untuk menuju ke sana. Jadi menunggu tindakan kades setempat saja," ceritanya sambil mengatakan tak ada itikad baik dari pemerintah daerah.
Sementara itu, Camat Kahayan Kuala, Nadie Rustam yang kembali dihubungi MNC Media menyatakan, pada Senin mendatang 17 Oktober 2016 dirinya bersama rombongan dari Dinas Sosial dan sejumlah wartawan akan menuju ke lokasi keberadaan Tarzan.
"Tadi pagi saya sudah dihubungi ajudan Bupati untuk sama sama pada Senin 17 Oktober menuju lokasi. Kita akan lihat sendiri bagaimana kondisi sang Tarzan," ujar Nadie via telepon.
"Lokasi Nur alias Tarzan kalau dari kota ditempuh sekitar 3 jam. Dari Kota Pulpis kita naik kendaraan menuju Desa Bahaur Hulu sekira satu jam. Kemudian naik kelotok (perahu kecil) sekitar satu setengah jam menuju Kelurahan Batu Raya. Dari situ masih jalur darat naik motor sekitar setengah jam," ujar James Dony warga Pulang Pisau, saat dihubungi MNC Media, Sabtu (15/10/2016).
Dony yang juga seorang wartawan media lokal di Pulpis ini mengatakan, tragedi kemanusiaan ini sebenarnya sudah diungkap media lokal sejak satu pekan lalu. Namun hingga kini pihak pemerintah daerah hanya menunggu pergerakan dari pihak kepala desa setempat.
"Kemarin kita konfirmasi kepada dinas sosial, tapi jawabannya justru aneh. Tidak ada anggaran untuk menuju ke sana. Jadi menunggu tindakan kades setempat saja," ceritanya sambil mengatakan tak ada itikad baik dari pemerintah daerah.
Sementara itu, Camat Kahayan Kuala, Nadie Rustam yang kembali dihubungi MNC Media menyatakan, pada Senin mendatang 17 Oktober 2016 dirinya bersama rombongan dari Dinas Sosial dan sejumlah wartawan akan menuju ke lokasi keberadaan Tarzan.
"Tadi pagi saya sudah dihubungi ajudan Bupati untuk sama sama pada Senin 17 Oktober menuju lokasi. Kita akan lihat sendiri bagaimana kondisi sang Tarzan," ujar Nadie via telepon.
(sms)
Explore More