Kak Seto Kembali Tanyakan Kasus Pembunuhan Dua Bocah di OKI

Jum'at, 14 Oktober 2016 - 10:29 WIB
Kak Seto Kembali Tanyakan...
Kak Seto Kembali Tanyakan Kasus Pembunuhan Dua Bocah di OKI
A A A
PALEMBANG - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi atau akrab dipanggil kak Seto kembali mendatangi Polda Sumsel, Kamis 13 Oktober 2016. Kedatangan kak Seto lagi-lagi untuk mempertanyalan kasus pembunuhan terhadap dua bocah kakak beradik yakni Amelia Tiara Rista Ananda, (11), dan adiknya Alfin Darif Akbar, (8), di kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada Mei 2016 lalu.

Pasalnya, sampai pihak keluarga korban belum mendapatkan titik terang dari pihak Kepolisian setempat.

"Laporan hasil autopsi terhadap Alfin dan Amel, baru akan dikeluarkan pada 20 Oktober nanti. Itu nanti akan jadi bahan oleh penyidik. Kita masih tetap kawal kasus ini sampai selesai," kata kak Seto.

Dia mengungkapkan, ‎setelah mempertanyakan kasus ini ke Polda Sumsel, pihaknya akan kembali melaporkan ke Mabes Polri untuk mempertanyakan pengawasan soal penyelidikan kasus tersebut.

"Dari sini kita langsung ke Mabes Polri. Kita minta pihak Mabes untuk back up soal pengawasan kasus pembunuhan ini," terangnya

‎Sedangkan Broji Idris (48), yang merupakan orang tua korban mengatakan, jika anaknya tewas secara tidak wajar.

Sebab saat ditemukan, ditubuh korban terdapat beberapa tanda kekerasan. Kecurigaan itu muncul saat jenazah Amel dan Alfin sedang dimandikan sebelum dimakamkan.

"Ada juga tanda-tanda kekerasan seksual dialat vital anak saya, Amel. Saya mohon Polisi segera cepat mengungkap siapa pembunuh anak saya," harap Idris.

Idris mengaku, sempat mencurigai jika pelaku pembunuhan itu adalah tetangganya sendiri. Sebab, keduanya sempat terlibat cek-cok lantaran terjadi selisih paham.

"Dari ribut dengan tetangga, keluarga saya selalu diusili. Itu pun sudah saya laporkan, sebelum kejadian anak saya terbunuh seperti ini," jelas Idris.

‎Selain itu, Amel dan Alfin juga telah beberapa kali dituduh mencuri ayam oleh tetangganya itu. Namun, tuduhan itu tak pernah terbukti.

"Semuanya sudah saya sampaikan kepada penyidik tapi sampai sekarang belum ada titik jelas juga," ujarnya.

‎Kasubdit IV Renakta Direskrimum Polda Sumsel AKBP Faisol Majid menerangkan, pihaknya sendiri sampai sekarang sedang mengembangkan hasil dari pra rekontruksi.

"Kita masih menunggu hasil autopsi. Nanti disana bisa jelas penyebab kemariannya karena apa. Polda Sumsel juga back up kasus ini," singkatnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0832 seconds (0.1#10.140)