Pelabuhan Amburadul, Wisata ke Taman Nasional Komodo Terganggu
A
A
A
LABUAN BAJO - Pariwisata di Taman Nasional Komodo mengalami gangguan. Hal ini diakibatkan padat dan amburadulnya pengaturan Pelabuhan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Atas hal tersebut, banyak pelaku pariwisata dan pemakai jasa pelabuhan yang mengeluhkan kejadian ini karena berdampak pada turunnya kunjungan tamu dan citra pariwisata di NTT.
Berdasarkan pantauan MNC Media, Rabu (12/10/2016), banyak wisatawan mengeluhkan situasi tersebut karena tidak nyaman dengan pelayanan yang diberikan oleh para pelaku pariwisata akibat kondisi Pelabuhan Labuan Bajo.
Menurut para paktisi pariwisata di Labuan Bajo, seperti Rafael Todowela, hal tersebut bisa mengakibatkan citra yang buruk bagi pariwisata dan penurunan kunjungan tamu khususnya wisata ke wilayah Taman Nasional Komodo.
Misal, tamu-tamu yang akan melakukan aktivitas penyelaman harus berpapasan dengan truk-truk pengangkut semen yang dibawa dari kontainer. Hal itu menyebabkan debu-debu beterbangan sehingga membuat wisatawan tidak nyaman.
Para pengguna jasa pelabuhan pun mengeluhkan dengan semakin sulitnya kapal-kapal melakukan bongkar muat di Pelabuhan Labuan Bajo. Bahkan, banyak kapal harus mengantre hingga berhari-hari agar bisa sandar di pelabuhan untuk melakukan bongkar muat.
Kepala Syahbandar Labuan Bajo Usman Husein mengungkapkan bahwa Pelabuhan Labuan Bajo berkembang pesat sehingga membutuhkan perpanjangan dermaga untuk bisa memperlancar aktivitas di pelabuhan. Pihaknya berjanji mengutamakan kepentingan pariwisata.
Atas hal tersebut, banyak pelaku pariwisata dan pemakai jasa pelabuhan yang mengeluhkan kejadian ini karena berdampak pada turunnya kunjungan tamu dan citra pariwisata di NTT.
Berdasarkan pantauan MNC Media, Rabu (12/10/2016), banyak wisatawan mengeluhkan situasi tersebut karena tidak nyaman dengan pelayanan yang diberikan oleh para pelaku pariwisata akibat kondisi Pelabuhan Labuan Bajo.
Menurut para paktisi pariwisata di Labuan Bajo, seperti Rafael Todowela, hal tersebut bisa mengakibatkan citra yang buruk bagi pariwisata dan penurunan kunjungan tamu khususnya wisata ke wilayah Taman Nasional Komodo.
Misal, tamu-tamu yang akan melakukan aktivitas penyelaman harus berpapasan dengan truk-truk pengangkut semen yang dibawa dari kontainer. Hal itu menyebabkan debu-debu beterbangan sehingga membuat wisatawan tidak nyaman.
Para pengguna jasa pelabuhan pun mengeluhkan dengan semakin sulitnya kapal-kapal melakukan bongkar muat di Pelabuhan Labuan Bajo. Bahkan, banyak kapal harus mengantre hingga berhari-hari agar bisa sandar di pelabuhan untuk melakukan bongkar muat.
Kepala Syahbandar Labuan Bajo Usman Husein mengungkapkan bahwa Pelabuhan Labuan Bajo berkembang pesat sehingga membutuhkan perpanjangan dermaga untuk bisa memperlancar aktivitas di pelabuhan. Pihaknya berjanji mengutamakan kepentingan pariwisata.
(zik)