Banjir di Pangandaran, Sejumlah Perkantoran dan Sekolah Diliburkan
A
A
A
PANGANDARAN - Hingga Senin (10/10/2016) siang, banjir masih terjadi di Pangandaran, Jawa Barat. Banjir antara lain masih terlihat di Dusun Karangnangka, Desa Bojong, Kecamatan Parigi dan Blok Kalenwadas, Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang.
Berdasarkan pengamatan KORAN SINDO di lapangan, beberapa perkantoran dan sekolah pun akhirnya diliburkan lantaran fasilitas dan sarana untuk melakukan aktivitas terendam banjir.
Seperti diketahui, curah hujan tinggi disertai angin kencang yang terjadi di Kabupaten Pangandaran dan sekitarnya sejak Sabtu (8/10/2016) hingga Minggu (9/10/2016) mengakibatkan beberapa wilayah mengalami banjir. Selain itu, di beberapa lokasi terjadi longsor disertai pohon tumbang.
Di Kecamatan Langkaplancar, beberapa titik jalan tertimbun longsoran tanah, di antaranya di Desa Bangunjaya, jalur jalan Kabupaten penghubung Cibitung ke Desa Limusnungal, dan jalan desa jalur Cikadu ke Cibunar dan Cioray.
"Selain jalur jalan banyak yang tertimbun longsoran tanah yang terbawa hujan, juga satu rumah milik Nurdin di Dusun Cibunar RT 01/01 Desa Bangunkarya, ambruk, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut," kata warga setempat, Dedi.
Di tempat terpisah, Novan warga Desa Cicaruy, Kecamatan Padaherang mengatakan, sebagian besar wilayah Kecamatan Padaherang dan Kecamatan Kalipucang dilanda banjir. "Banjir disebabkan dari luapan air sungai Citanduy dan curah hujan yang terus menerus selama dua hari," kata Novan.
Novan menambahkan, akses jalan nasional jalur tersebut sejak Minggu malam hingga Senin (10/10/2016) pagi lumpuh total dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan.
"Puluhan rumah warga terendam banjir mulai dari 60 sentimeter hingga satu meter dan warga yang rumahnya terkena dampak banjir mengamankan barang-barang miliknya sambil mengungsi ke rumah saudaranya yang aman dan sebagian ada yang tinggal di masjid," tambahnya.
Ketua Forum Kesiapsiagaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Pangandaran Ocid Sutan Abdul Rosid mengatakan, berdasarkan laporan, pada Senin ini banjir di sejumlah desa mulai surut. "Sebagai antisipasi kami kerahkan seluruh personel dibekali perlengkapan perahu karet," kata Ocid.
Berdasarkan pengamatan KORAN SINDO di lapangan, beberapa perkantoran dan sekolah pun akhirnya diliburkan lantaran fasilitas dan sarana untuk melakukan aktivitas terendam banjir.
Seperti diketahui, curah hujan tinggi disertai angin kencang yang terjadi di Kabupaten Pangandaran dan sekitarnya sejak Sabtu (8/10/2016) hingga Minggu (9/10/2016) mengakibatkan beberapa wilayah mengalami banjir. Selain itu, di beberapa lokasi terjadi longsor disertai pohon tumbang.
Di Kecamatan Langkaplancar, beberapa titik jalan tertimbun longsoran tanah, di antaranya di Desa Bangunjaya, jalur jalan Kabupaten penghubung Cibitung ke Desa Limusnungal, dan jalan desa jalur Cikadu ke Cibunar dan Cioray.
"Selain jalur jalan banyak yang tertimbun longsoran tanah yang terbawa hujan, juga satu rumah milik Nurdin di Dusun Cibunar RT 01/01 Desa Bangunkarya, ambruk, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut," kata warga setempat, Dedi.
Di tempat terpisah, Novan warga Desa Cicaruy, Kecamatan Padaherang mengatakan, sebagian besar wilayah Kecamatan Padaherang dan Kecamatan Kalipucang dilanda banjir. "Banjir disebabkan dari luapan air sungai Citanduy dan curah hujan yang terus menerus selama dua hari," kata Novan.
Novan menambahkan, akses jalan nasional jalur tersebut sejak Minggu malam hingga Senin (10/10/2016) pagi lumpuh total dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan.
"Puluhan rumah warga terendam banjir mulai dari 60 sentimeter hingga satu meter dan warga yang rumahnya terkena dampak banjir mengamankan barang-barang miliknya sambil mengungsi ke rumah saudaranya yang aman dan sebagian ada yang tinggal di masjid," tambahnya.
Ketua Forum Kesiapsiagaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Pangandaran Ocid Sutan Abdul Rosid mengatakan, berdasarkan laporan, pada Senin ini banjir di sejumlah desa mulai surut. "Sebagai antisipasi kami kerahkan seluruh personel dibekali perlengkapan perahu karet," kata Ocid.
(zik)