Di Bawah Guyuran Hujan, HT Beri Motivasi Ribuan Siswa
A
A
A
PURWOREJO - Kunjungan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) di SMK Pembaharuan Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (9/10/2016) untuk melakukan diskusi mengenai kewirausahaan dan pembangunan ekonomi Indonesia disambut antusias.
Bahkan, HT pun bersama ribuan siswa dan siswi berhujan-hujanan di halaman utama SMK Pembaharuan. HT disambut dengan aneka ragam atraksi siswa siswi SMK Pembaharuan. Di hadapan HT, mereka menampilkan atraksi kesenian seperti Tari Gambyong, Ndolalak, Jaran Kepang, drum band, bela diri hingga simulasi penanggulangan musibah kebakaran.
Acara yang diwarnai dengan guyuran hujan itu tidak menyurutkan semangat para siswa untuk tetap tampil di hadapan CEO MNC Group ini. Bahkan saat pembawa acara meminta HT memberikan sambutannya dari dalam kelas masing-masing, ribuan siswa berlari keluar dan berkumpul di halaman sekolah. Mereka rela berhujan-hujanan menggunakan seragam sekolah hingga acara usai.
Mewakili Yayasan Pembaharuan Purworejo, Ari Prasetyo Edi mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kehadiran HT. Dia mengharapkan kedatangan HT bisa memotivasi generasi muda di Purworejo untuk meraih kesuksesan di dunia bisnis.
“Kami sangat hormat dan mengapresiasi kedatangan Pak Hary Tanoe, kami mohon agar diberikan arahan serta motivasi agar kami semua setidaknya dapat mencontoh apa yang dilakukan Pak Hary Tanoe hingga bisa mengelola banyak bisnis yang tergolong besar di Indonesia,” tutur Ari Prasetyo, Minggu (9/10/2016).
Pihak SMK Pembaharuan juga meminta agar ada kerja sama tentang pendidikan jurnalistik dan pertelevisian. “Saya berharap kami dibimbing dan diberikan petunjuk bagaimana jika kita menjalin kerja sama menjadikan televisi lokal di Kabupaten Purworejo,” ujarnya.
Dalam sambutannya HT mengaku bangga dan tersanjung dengan semangat ribuan siswa siswi dalam mengikuti acara tersebut.
“Kalau kalian saja mau berhujan-hujanan, saya pun siap berhujan-hujanan. Kalian luar biasa semangatnya. Saya senang sekali berada di hadapan kalian semua,” sapa HT.
HT menceritakan dirinya cukup nakal saat masa sekolah dahulu. “Saya dulu suka membalap, sering ditegur sekolah, bahkan dapat sanksi. Saya nakal dulu,” cerita HT.
Dia mengaku suka olah raga, seperti karate dan futsal. “Saya masih ingat 1983 waktu SMA kelas 3, saya dikeluarkan dari sekolah. Karena teribat tawuran dan balapan naik sepeda motor trail. Pokoknya saya bandel,” ucap HT.
Dari situ, dia berjanji akan membuktikan kepada keluarga saya bahwa saya mampu dan bisa berhasil. “Saya langsung berubah, saya langsung merubah diri menjadi rajin belajar. Hingga saya sekolah S1 dan menyelesaikan S2 di luar negeri. Kalian harus punya tekad yang luar biasa jika ingin berhasil dan membangun masa depan,” paparnya.
HT menceritakan bagaimana perjuangan dia membangun MNC Grup. “Saya dari nol memulai bisnis untuk MNC. Tahun 1989 saya pulang ke Indonensia membangun bisnis dari nol betul. Tahun 1990 saya pindah ke Jakarta saya mulai membangun usaha,” tuturnya
Saat ini MNC Grup sudah memiliki 35 ribu lebih karyawan, tidak saja usaha di bidang media, tapi juga ada hotel, perbankan, dan lain-lain. “Ada empat televisi nasional, dan 60 televisi lokal di Indonesia, termasuk yang ada di Magelang. Ini bukan pamer lho,” kata HT.
Kunci menjadi orang sukses adalah kerja keras, tanpa kerja keras tidak mungkin kita akan menjadi sukses. “Tidak ada orang berhasil tanpa kerja keras. Harus kerja keras untuk menjadi sukses,” ujarnya.
Dia pun meminta kepada seluruh pelajar di Indonesia agar selalu yakin dengan kesuksesan. “Jangan ragu-ragu untuk menjadi orang sukses. Dengan keyakinan sukses, kalian niscaya bakal berhasil,” kata HT.
Pada akhir acara HT memberikan bantuan kepada puluhan pelajar SMK Pembaharuan. Dia pun menyempatkan diri berfoto bersama para pelajar dan seluruh civitas Kampus SMK Pembaharuan dan SMK PN 2 Purworejo.
Bahkan, HT pun bersama ribuan siswa dan siswi berhujan-hujanan di halaman utama SMK Pembaharuan. HT disambut dengan aneka ragam atraksi siswa siswi SMK Pembaharuan. Di hadapan HT, mereka menampilkan atraksi kesenian seperti Tari Gambyong, Ndolalak, Jaran Kepang, drum band, bela diri hingga simulasi penanggulangan musibah kebakaran.
Acara yang diwarnai dengan guyuran hujan itu tidak menyurutkan semangat para siswa untuk tetap tampil di hadapan CEO MNC Group ini. Bahkan saat pembawa acara meminta HT memberikan sambutannya dari dalam kelas masing-masing, ribuan siswa berlari keluar dan berkumpul di halaman sekolah. Mereka rela berhujan-hujanan menggunakan seragam sekolah hingga acara usai.
Mewakili Yayasan Pembaharuan Purworejo, Ari Prasetyo Edi mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kehadiran HT. Dia mengharapkan kedatangan HT bisa memotivasi generasi muda di Purworejo untuk meraih kesuksesan di dunia bisnis.
“Kami sangat hormat dan mengapresiasi kedatangan Pak Hary Tanoe, kami mohon agar diberikan arahan serta motivasi agar kami semua setidaknya dapat mencontoh apa yang dilakukan Pak Hary Tanoe hingga bisa mengelola banyak bisnis yang tergolong besar di Indonesia,” tutur Ari Prasetyo, Minggu (9/10/2016).
Pihak SMK Pembaharuan juga meminta agar ada kerja sama tentang pendidikan jurnalistik dan pertelevisian. “Saya berharap kami dibimbing dan diberikan petunjuk bagaimana jika kita menjalin kerja sama menjadikan televisi lokal di Kabupaten Purworejo,” ujarnya.
Dalam sambutannya HT mengaku bangga dan tersanjung dengan semangat ribuan siswa siswi dalam mengikuti acara tersebut.
“Kalau kalian saja mau berhujan-hujanan, saya pun siap berhujan-hujanan. Kalian luar biasa semangatnya. Saya senang sekali berada di hadapan kalian semua,” sapa HT.
HT menceritakan dirinya cukup nakal saat masa sekolah dahulu. “Saya dulu suka membalap, sering ditegur sekolah, bahkan dapat sanksi. Saya nakal dulu,” cerita HT.
Dia mengaku suka olah raga, seperti karate dan futsal. “Saya masih ingat 1983 waktu SMA kelas 3, saya dikeluarkan dari sekolah. Karena teribat tawuran dan balapan naik sepeda motor trail. Pokoknya saya bandel,” ucap HT.
Dari situ, dia berjanji akan membuktikan kepada keluarga saya bahwa saya mampu dan bisa berhasil. “Saya langsung berubah, saya langsung merubah diri menjadi rajin belajar. Hingga saya sekolah S1 dan menyelesaikan S2 di luar negeri. Kalian harus punya tekad yang luar biasa jika ingin berhasil dan membangun masa depan,” paparnya.
HT menceritakan bagaimana perjuangan dia membangun MNC Grup. “Saya dari nol memulai bisnis untuk MNC. Tahun 1989 saya pulang ke Indonensia membangun bisnis dari nol betul. Tahun 1990 saya pindah ke Jakarta saya mulai membangun usaha,” tuturnya
Saat ini MNC Grup sudah memiliki 35 ribu lebih karyawan, tidak saja usaha di bidang media, tapi juga ada hotel, perbankan, dan lain-lain. “Ada empat televisi nasional, dan 60 televisi lokal di Indonesia, termasuk yang ada di Magelang. Ini bukan pamer lho,” kata HT.
Kunci menjadi orang sukses adalah kerja keras, tanpa kerja keras tidak mungkin kita akan menjadi sukses. “Tidak ada orang berhasil tanpa kerja keras. Harus kerja keras untuk menjadi sukses,” ujarnya.
Dia pun meminta kepada seluruh pelajar di Indonesia agar selalu yakin dengan kesuksesan. “Jangan ragu-ragu untuk menjadi orang sukses. Dengan keyakinan sukses, kalian niscaya bakal berhasil,” kata HT.
Pada akhir acara HT memberikan bantuan kepada puluhan pelajar SMK Pembaharuan. Dia pun menyempatkan diri berfoto bersama para pelajar dan seluruh civitas Kampus SMK Pembaharuan dan SMK PN 2 Purworejo.
(maf)