Ismayanti Febriyana, Belajar Mandiri sejak Kecil
A
A
A
SEMARANG - Hidup mandiri jadi keinginan banyak orang. Namun, untuk mencapainya, tentu diperlukan pengorbanan termasuk masa bermain sebelum menginjak dewasa.
Itulah yang dilakoni Ismayanti Febriyana (24). Aya, sapaan akrabnya, kini bisa membiayai kuliah sendiri dan merantau untuk bekerja di Kota Semarang.
Aya adalah gadis asli Bandung, Jawa Barat. Sekarang, dia bekerja sebagai marketing di sebuah tempat hiburan di Semarang, Jawa Tengah.
"Belajar mandiri, nggak hanya menuntut orangtua. Jadi, sebelum punya keluarga, punya anak, sudah terbiasa," ungkapnya saat mengobrol dengan KORAN SINDO.
Saat masih sekolah, Aya adalah atlet. Dia jago dalam berbagai cabang olahraga, di antaranya lompat jauh dan lari cepat. Saat duduk di kelas V SD, Aya menyabet medali perunggu Porseni SD se-Jawa Barat nomor lompat jauh.
Prestasi di bidang olahraga itu membuat Aya dapat beasiswa. Bakatnya di bidang olahraga terus berkembang. Saat SMP Aya bahkan hidup di asrama atlet. Selain studi, juga menjalani latihan rutin sekaligus mengikuti berbagai pertandingan bulanan.
Ini juga berlanjut hingga SMA. Aya menunjukkan bakatnya berlari cepat. Dia ikut pelatihan Provinsi Jawa Barat. Dia bisa berlari jarak 100 meter dengan waktu 13,8 detik. Beasiswa pun kembali diraih.
"Jadi dulu nggak punya waktu bermain. Pulang sekolah, istirahat 1 sampai 2 jam. Sore latihan, kadang sampai malam. Kemudian belajar, besoknya sekolah lagi. Paling hari Minggu bisa main, itu pun tetap ada jam latihan," lanjut gadis yang ngekos ini.
Urusan kuliah, Aya yang berulang tahun tiap 1 Februari ini menyelesaikan studi di STIE Surabaya. Saat itu sudah bekerja di Kota Semarang. Gajinya bekerja dipakai untuk bayar kuliah. Dia bolak-balik Semarang-Surabaya dan lulus tahun 2016 ini.
Soal bekerja, Aya sudah punya banyak pengalaman. Di antaranya saat SMA jadi SPG rokok dan telepon seluler, kemudian marketing di bidang pertambangan, jadi customer sales di sebuah bank di Jawa Barat, hingga kerja di dunia hiburan di Bali dan sekarang di Kota Semarang.
Itulah yang dilakoni Ismayanti Febriyana (24). Aya, sapaan akrabnya, kini bisa membiayai kuliah sendiri dan merantau untuk bekerja di Kota Semarang.
Aya adalah gadis asli Bandung, Jawa Barat. Sekarang, dia bekerja sebagai marketing di sebuah tempat hiburan di Semarang, Jawa Tengah.
"Belajar mandiri, nggak hanya menuntut orangtua. Jadi, sebelum punya keluarga, punya anak, sudah terbiasa," ungkapnya saat mengobrol dengan KORAN SINDO.
Saat masih sekolah, Aya adalah atlet. Dia jago dalam berbagai cabang olahraga, di antaranya lompat jauh dan lari cepat. Saat duduk di kelas V SD, Aya menyabet medali perunggu Porseni SD se-Jawa Barat nomor lompat jauh.
Prestasi di bidang olahraga itu membuat Aya dapat beasiswa. Bakatnya di bidang olahraga terus berkembang. Saat SMP Aya bahkan hidup di asrama atlet. Selain studi, juga menjalani latihan rutin sekaligus mengikuti berbagai pertandingan bulanan.
Ini juga berlanjut hingga SMA. Aya menunjukkan bakatnya berlari cepat. Dia ikut pelatihan Provinsi Jawa Barat. Dia bisa berlari jarak 100 meter dengan waktu 13,8 detik. Beasiswa pun kembali diraih.
"Jadi dulu nggak punya waktu bermain. Pulang sekolah, istirahat 1 sampai 2 jam. Sore latihan, kadang sampai malam. Kemudian belajar, besoknya sekolah lagi. Paling hari Minggu bisa main, itu pun tetap ada jam latihan," lanjut gadis yang ngekos ini.
Urusan kuliah, Aya yang berulang tahun tiap 1 Februari ini menyelesaikan studi di STIE Surabaya. Saat itu sudah bekerja di Kota Semarang. Gajinya bekerja dipakai untuk bayar kuliah. Dia bolak-balik Semarang-Surabaya dan lulus tahun 2016 ini.
Soal bekerja, Aya sudah punya banyak pengalaman. Di antaranya saat SMA jadi SPG rokok dan telepon seluler, kemudian marketing di bidang pertambangan, jadi customer sales di sebuah bank di Jawa Barat, hingga kerja di dunia hiburan di Bali dan sekarang di Kota Semarang.
(zik)