Jalani Rekonstruksi Pembunuhan, Dimas Kanjeng Lakoni 64 Adegan
A
A
A
JAKARTA - Hari ini jajaran Polisi Daerah (Polda) Jawa Timur dengan didampingi staf dari Bank Indonesia (BI) dan penyidik Bareskrim Polri melakukan rekonstruksi pembunuhan murid padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Dimana dalam rekonstruksi tersebut, Dimas Kanjeng Taat Pribadi selaku tersangka pembunuhan muridnya bernama Abdul Ghani akan melakukan beberapa adegan.
Menurut Kepala Biro Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul, Taat Pribadi bersama empat tersangka akan menjalani rekonstruksi yang meliputi dari 64 adegan.
"64 itu adegan kasus pembunuhan pada Abdul Ghani. Ini dihadirkan juga Taat Pribadi dan beberapa tersangka lainnya untuk mengetahui utuh cerita adegan dari tahap pertama sampai eksekusi," kata Martinus di Mabes Polri, Senin (3/10/2016).
Martinus menjelaskan, dalam kasus pembunuhan pada Abdul Ghani ditemukan adanya indikasi sebuah perencanaan yang sebelumnya sudah dirancang. Kabarnya itu dilakukan supaya Abdul Ghani tidak bisa membocorkan kebohongannya.
"Ada perencanaan, ada penyerahan uang kemudian ada eksekusi. Dia dibawa pergi, ada tindakan beli plastik dan beli tali juga," pungkasnya.
Dimana dalam rekonstruksi tersebut, Dimas Kanjeng Taat Pribadi selaku tersangka pembunuhan muridnya bernama Abdul Ghani akan melakukan beberapa adegan.
Menurut Kepala Biro Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul, Taat Pribadi bersama empat tersangka akan menjalani rekonstruksi yang meliputi dari 64 adegan.
"64 itu adegan kasus pembunuhan pada Abdul Ghani. Ini dihadirkan juga Taat Pribadi dan beberapa tersangka lainnya untuk mengetahui utuh cerita adegan dari tahap pertama sampai eksekusi," kata Martinus di Mabes Polri, Senin (3/10/2016).
Martinus menjelaskan, dalam kasus pembunuhan pada Abdul Ghani ditemukan adanya indikasi sebuah perencanaan yang sebelumnya sudah dirancang. Kabarnya itu dilakukan supaya Abdul Ghani tidak bisa membocorkan kebohongannya.
"Ada perencanaan, ada penyerahan uang kemudian ada eksekusi. Dia dibawa pergi, ada tindakan beli plastik dan beli tali juga," pungkasnya.
(nag)