Gara-gara Knalpot Bising, Tiga Pemuda Tewas Terbunuh
A
A
A
SLEMAN - Aksi kekerasan di kalangan remaja kembali menelan korban jiwa. Penyebabnya sepele. Pelaku menggeber motor yang dikendarainya dan terjadi perkelahian.
Tiga orang dinyatakan tewas dalam peristiwa itu. Korban pertama adalah Adnan Hafid Pamungkas (20). Dia tewas akibat luka tusuk pengendara yang menggeber motornya.
Sedangkan korban kedua adalah Dimas Braga (18) warga Kronggahan, Trihanggo Gamping, dan ketiga yang belum diketahui identitasnya. Kedua korban ini adalah teman pelaku penusukan yang berhasil melarikan diri.
Peristiwa bermula ketika Hafid hendak membeli pulsa dengan menggunakan motor ke daerah Cebongan, Mlati Sleman. Namun motor yang dikendarai korban kehabisan bensin.
Saat itu korban tidak sendiri. Dia bersama dua orang temannya. Mereka kemudian mendorong motor bersama-sama. Namun dalam perjalanan pelaku yang berbonceng tiga melintas menggeber motornya.
Hafid yang tidak terima dengan geberan itu lantas meneriki pelaku yang terus berlalu. Namun setelah 100 meter, pelaku menghentikan motornya dan menunggu korban.
“Sampai di tempat ini (tempat penusukan), korban langsung menanyai salahnya kok dibleyer/geber. Tapi pelaku langsung memukuli korban," terang Rifky, salah seorang rekan Hafid, Jumat (30/9/2016).
Pelaku kemudian mengeluarkan pisau lipat yang disembunyikan di lengan bajunya dan menusuk dada kiri korban. Melihat lawan membawa pisau lipat, teman Hafid langsung kabur meminta bantuan ke kampung tempat tinggal korban yang tidak jauh.
Sementara Rifky dan dua teman pelaku penusukan hanya terdiam di tempat melihat perkelahian itu.
“Pelaku yang menusuk ini mengendarai Satria FU dan dia yang berada di depan. Sementara yang dibonceng berdua itu yang diam saja. Pelaku langsung kabur usai menusuk di bagian dada,” jelas Rifky.
Setelah pelaku kabur, teman-teman korban datang dan langsung mengamankan dua teman pelaku. Tidak hanya itu, teman-teman korban pun menghakimi kedua teman pelaku, hingga akhirnya mereka tewas.
Kapolres Sleman AKBP Burkan Rudy Satria menyebut, penyidik masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini. Harapan mendapatkan informasi dari dua kawan pelaku penusukan pupus, karena akhirnya juga meninggal dunia.
“Kita masih dalami, kita kejar pelaku yang disebut kabur. Dua kawannya juga meninggal setelah sempat kritis di rumah sakit,” jelasnya.
Dari keterangan sementara yang diperoleh, perkelahian maut tersebut diduga karena aksi gembor-gembor knalpot. Hal tersebut direspon dengan saling tantang hingga akhirnya terjadi perkelahian.
Tiga orang dinyatakan tewas dalam peristiwa itu. Korban pertama adalah Adnan Hafid Pamungkas (20). Dia tewas akibat luka tusuk pengendara yang menggeber motornya.
Sedangkan korban kedua adalah Dimas Braga (18) warga Kronggahan, Trihanggo Gamping, dan ketiga yang belum diketahui identitasnya. Kedua korban ini adalah teman pelaku penusukan yang berhasil melarikan diri.
Peristiwa bermula ketika Hafid hendak membeli pulsa dengan menggunakan motor ke daerah Cebongan, Mlati Sleman. Namun motor yang dikendarai korban kehabisan bensin.
Saat itu korban tidak sendiri. Dia bersama dua orang temannya. Mereka kemudian mendorong motor bersama-sama. Namun dalam perjalanan pelaku yang berbonceng tiga melintas menggeber motornya.
Hafid yang tidak terima dengan geberan itu lantas meneriki pelaku yang terus berlalu. Namun setelah 100 meter, pelaku menghentikan motornya dan menunggu korban.
“Sampai di tempat ini (tempat penusukan), korban langsung menanyai salahnya kok dibleyer/geber. Tapi pelaku langsung memukuli korban," terang Rifky, salah seorang rekan Hafid, Jumat (30/9/2016).
Pelaku kemudian mengeluarkan pisau lipat yang disembunyikan di lengan bajunya dan menusuk dada kiri korban. Melihat lawan membawa pisau lipat, teman Hafid langsung kabur meminta bantuan ke kampung tempat tinggal korban yang tidak jauh.
Sementara Rifky dan dua teman pelaku penusukan hanya terdiam di tempat melihat perkelahian itu.
“Pelaku yang menusuk ini mengendarai Satria FU dan dia yang berada di depan. Sementara yang dibonceng berdua itu yang diam saja. Pelaku langsung kabur usai menusuk di bagian dada,” jelas Rifky.
Setelah pelaku kabur, teman-teman korban datang dan langsung mengamankan dua teman pelaku. Tidak hanya itu, teman-teman korban pun menghakimi kedua teman pelaku, hingga akhirnya mereka tewas.
Kapolres Sleman AKBP Burkan Rudy Satria menyebut, penyidik masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini. Harapan mendapatkan informasi dari dua kawan pelaku penusukan pupus, karena akhirnya juga meninggal dunia.
“Kita masih dalami, kita kejar pelaku yang disebut kabur. Dua kawannya juga meninggal setelah sempat kritis di rumah sakit,” jelasnya.
Dari keterangan sementara yang diperoleh, perkelahian maut tersebut diduga karena aksi gembor-gembor knalpot. Hal tersebut direspon dengan saling tantang hingga akhirnya terjadi perkelahian.
(san)