BNPB Masih Hitung Total Kerugian Bencana Banjir Bandang di Garut

Kamis, 29 September 2016 - 21:15 WIB
BNPB Masih Hitung Total...
BNPB Masih Hitung Total Kerugian Bencana Banjir Bandang di Garut
A A A
GARUT - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih menghitung total kerugian bencana banjir bandang di Garut. Kepala BNPB Willem Rampangilei saat mendampingi Presiden Jokowi meninjau langsung lokasi banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Garut menjelaskan hingga kini, Data Pos Komando Tanggap Darurat Banjir Bandang Garut menyebutkan 1.784 rumah rusak.

Rinciannya 411 rusak berat, 239 rusak sedang, 970 rusak ringan dan 164 hanyut. Sedangkan kerusakan fasilitas pendidikan dengan rincian 8 sekolah rusak berat, 11 rusak sedang, dan 30 rusak ringan.

Dia menjelaskan, bahwa bencana banjir bandang Garut juga berdampak pada kerusakan 2 rumah sakit dan 15 tempat ibadah. Posko terus melakukan upaya penanganan, seperti pencarian korban hilang, distribusi bantuan bagi masyarakat terdampak, pemberian vaksin dan vitamin kepada para relawan.

"Sekitar 3.180 personel gabungan terlibat dalam penanganan pascabencana," kata Willem, Kamis (29/9/2016).

Willem menuturkan, BNPB masih melakukan perhitungan kerugian dan kerusakan akibat bencana serta menyiapkan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca banjir bandang.

"Lima sektor yang disiapkan dalam rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana yaitu permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial budaya dan lintas sektor," jelasnya.

Selain itu, Diketahui Kementerian Sosial disebutnya juga sudah bergerak untuk memberikan santunan bagi keluarga korban. Hal itu disampaikan Jokowi saat meninjau lokasi Banjir bandang, di Garut, Jawa Barat, Kamis (29/9/2016).

Terhadap penyediaan tempat tinggal bagi para korban yang kini berada di pengungsian, telah diputuskan bersama dengan pemerintah daerah bahwa akan dibangun dua rumah susun (rusun) yang nantinya dapat ditempati para pengungsi.

Dalam kesempatan itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga berpesan kepada Pemkab Garut agar mencarikan lahan pengganti yang aman sebagai tempat tinggal warga termasuk rumah sakit. Sebab, Jokowi menilai rumah sakit yang tersedia berada di areal yang rawan bencana.

Dalam kunjungannya ke Garut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi sejumlah menteri diantaranya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1973 seconds (0.1#10.140)