Tolak Dua Pendeta, Puluhan Umat Kristiani Segel Gereja Sampit

Kamis, 15 September 2016 - 21:12 WIB
Tolak Dua Pendeta, Puluhan...
Tolak Dua Pendeta, Puluhan Umat Kristiani Segel Gereja Sampit
A A A
KOTAWARINGIN TIMUR - Sekitar 60 umat Kristiani Pantikosta Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menyegel tempat ibadahnya karena menolak kehadiran dua orang pendeta di gereja tersebut.

Salah seorang petugas penjaga GSJA Sampit, Ujang mengatakan, penyegelan tersebut dilakukan jemaat sejak Rabu 14 September 2016 sekitar pukul 16.00 WIB hingga Kamis (15/9/2016).

"Dua pendeta yang ditolak jemaat GSJA tersebut adalah pendeta Artius dan pendeta Sandra Tabitha," kata Ujang di GSJA Sampit, Kamis (15/9/2016).

Ujang mengaku tidak mengetahui secara pasti dasar penolakan yang dilakukan para jemaat GSJA tersebut, namun yang jelas sejak dilakukan penyegelan itu tidak ada lagi kegiatan ibadah yang digelar dalam gereja itu.

"Informasi yang kita terima, Minggu 18 September 2016 nanti rencananya jemaat akan menggelar kegiatan seperti sembahyang di luar gedung," katanya.

Dikatakan, penyegelan bangunan GSJA sempat mendapat perhatian sejumlah warga sekitar, bahkan sejumlah aparat dari Polres Kotawaringin Timur sempat melakukan penjagaan.

"Benar pada Rabu malam sempat dijaga puluhan polisi. namun sekarang sudah tidak dijaga lagi karena kondisi dan situasi di lokasi aman," sebutnya.

Ujang juga mengungkapkan, tidak mengetahui secara pasti sampai kapan penyegelan itu akan berlangsung, sebab belum ada pemberitahuan dari jemaat GSJA kepadanya.

"Saya tidak tahu sampai kapan Gereja ini dibuka segelnya. Saya hanya melaksanakan tugas, yakni menjaga dan merawat bangunan Gereja itu," sebutnya.

Sementara itu, di pintu masuk bangunan GSJA terpasang sepanduk berukuran besar dengan bertuliskan "Kami Menolak Pendeta Artius dan Pendeta Sandra Tabitha untuk menjadi Gembala di GSJA Sampit," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0414 seconds (0.1#10.140)