Muhammad Bryan Sugianto Ditikam dari Belakang saat Mengendari Motor
A
A
A
MANADO - Aparat Polsek Sario Manado menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Muhammad Bryan Sugianto (17), warga Kelurahan Bahu Lingkungan II Kecamatan Malalayang, di halaman belakang Mapolresta Manado.
Dalam rekonstruksi itu, pelaku pembunuhan RJ alias Rival (16), memeragakan 16 adegan. Pada adegan kedelapan, pelaku yang berboncengan dengan temannya tibat-tiba melihat korban sedang mengendarai motor miliknya.
Saat itu, pelaku yang dalam keadaan mabuk menyuruh temannya untuk mendekati motor korban. Saat posisi motor sudah sejajar, pelaku langsung melayangkan satu tikaman di punggung bagian tengah korban.
Mendapat tikaman itu, korban yang masih duduk di bangku SMA langsung tertunduk dari atas motor. Setelah itu, pelaku dan temannya langsung meninggalkan korban yang sudah tidak sadarkan diri saat terpental keaspal.
Beberapa saat kemudian, datang motor yang ditumpangi dua pria dan langsung menolong korban dengan membawanya ke Rumah Sakit Pancaran Kasih.
"Dia anak baik-baik pak, rajin ke mesjid tapi kenapa dibunuh dengan cara seperti ini," tangis ibunda korban saat menyaksikan rekonstruksi, Rabu (14/9/2016).
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sario Ipda Erwin Mantiri mengatakan, rekonstruksi ini sengaja digelar di Polresta Manado guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Rekonstruksi memang sengaja digelar di sini (polres), mengingat faktor keamanan jika dilakukan di TKP. Tujuan rekonstruksi itu guna melengkapi berkas untuk secepatnya dilimpahkan ke kejaksaan," terangnya.
Dia menambahkan, karena pelaku masih di bawah umur, berkasnya segera dilimpakan. "Sedangkan perbuatan pelaku sudah jelas telah melanggar Pasal 338 tentang Pembunuhan," pungkasnya.
Dalam rekonstruksi itu, pelaku pembunuhan RJ alias Rival (16), memeragakan 16 adegan. Pada adegan kedelapan, pelaku yang berboncengan dengan temannya tibat-tiba melihat korban sedang mengendarai motor miliknya.
Saat itu, pelaku yang dalam keadaan mabuk menyuruh temannya untuk mendekati motor korban. Saat posisi motor sudah sejajar, pelaku langsung melayangkan satu tikaman di punggung bagian tengah korban.
Mendapat tikaman itu, korban yang masih duduk di bangku SMA langsung tertunduk dari atas motor. Setelah itu, pelaku dan temannya langsung meninggalkan korban yang sudah tidak sadarkan diri saat terpental keaspal.
Beberapa saat kemudian, datang motor yang ditumpangi dua pria dan langsung menolong korban dengan membawanya ke Rumah Sakit Pancaran Kasih.
"Dia anak baik-baik pak, rajin ke mesjid tapi kenapa dibunuh dengan cara seperti ini," tangis ibunda korban saat menyaksikan rekonstruksi, Rabu (14/9/2016).
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sario Ipda Erwin Mantiri mengatakan, rekonstruksi ini sengaja digelar di Polresta Manado guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Rekonstruksi memang sengaja digelar di sini (polres), mengingat faktor keamanan jika dilakukan di TKP. Tujuan rekonstruksi itu guna melengkapi berkas untuk secepatnya dilimpahkan ke kejaksaan," terangnya.
Dia menambahkan, karena pelaku masih di bawah umur, berkasnya segera dilimpakan. "Sedangkan perbuatan pelaku sudah jelas telah melanggar Pasal 338 tentang Pembunuhan," pungkasnya.
(san)