Dua Jamaah Haji asal Garut Meninggal di Tanah Suci
A
A
A
GARUT - Dua orang jamaah haji asal Kabupaten Garut dilaporkan meninggal di tanah suci. Dari kedua jamaah ini, salah satu di antaranya dikabarkan meninggal akibat sakit jantung.
Kepala Seksi Pemberangkatan Haji dan Umroh Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Garut Irwan Nurjaman mengatakan, jamaah yang meninggal akibat sakit jantung ini beridentitas Nana Sumpena (60), asal Kampung Mekarsari, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Tarogong Kidul. Almarhum sebelumnya terdata sebagai jemaah dari kloter 10.
"Almarhum dikabarkan meninggal pada Senin 5 September 2016 pekan lalu, pukul 17.00 waktu Saudi Arabia," kata Irwan, di Kantor Kemenag Garut, Selasa (13/9/2016).
Sebelum berangkat ke tanah suci, almarhum yang berstatus sebagai pensiunan ini telah mendapat pengawasan dari tim medis pendamping. Ia menjelaskan pengawasan medis tersebut berlaku bagi seluruh jemaah yang tercatat memiliki riwayat penyakit.
"Untuk seorang jamaah lain yang juga dikabarkan meninggal, kami belum bisa menyampaikan detail informasinya. Kami masih menunggu COD (Cause of Death) dari petugas di Arab Saudi. Cuma memang kabarnya ada seorang jamaah lagi yang meninggal," ujarnya.
Menurut Irwan, para jamaah yang meninggal di tanah suci biasanya langsung dimakamkan. Pihak keluarga jemaah pun selalu mendapat informasi ihwal kematian anggota keluarga mereka dari petugas. "Keluarga jemaah selalu mendapat kabar ihwal kematian ini," imbuhnya.
Ada pun seluruh jamaah haji asal Kabupaten Garut yang berada di Arab Saudi tercatat sebanyak 1.449 orang. Mereka terdiri dari para jamaah yang diberangkatkan dari Garut, dan mutasi ke sejumlah daerah lainnya.
"Total jemaah yang berangkat dari Garut itu ada sebanyak 1.343 orang. Sementara yang mutasi ke daerah lain total sebanyak 106 orang. Daerah tujuan mutasi jemaah dari Garut ini adalah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bogor, dan Kota Tasikmalaya," pungkasnya.
Kepala Seksi Pemberangkatan Haji dan Umroh Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Garut Irwan Nurjaman mengatakan, jamaah yang meninggal akibat sakit jantung ini beridentitas Nana Sumpena (60), asal Kampung Mekarsari, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Tarogong Kidul. Almarhum sebelumnya terdata sebagai jemaah dari kloter 10.
"Almarhum dikabarkan meninggal pada Senin 5 September 2016 pekan lalu, pukul 17.00 waktu Saudi Arabia," kata Irwan, di Kantor Kemenag Garut, Selasa (13/9/2016).
Sebelum berangkat ke tanah suci, almarhum yang berstatus sebagai pensiunan ini telah mendapat pengawasan dari tim medis pendamping. Ia menjelaskan pengawasan medis tersebut berlaku bagi seluruh jemaah yang tercatat memiliki riwayat penyakit.
"Untuk seorang jamaah lain yang juga dikabarkan meninggal, kami belum bisa menyampaikan detail informasinya. Kami masih menunggu COD (Cause of Death) dari petugas di Arab Saudi. Cuma memang kabarnya ada seorang jamaah lagi yang meninggal," ujarnya.
Menurut Irwan, para jamaah yang meninggal di tanah suci biasanya langsung dimakamkan. Pihak keluarga jemaah pun selalu mendapat informasi ihwal kematian anggota keluarga mereka dari petugas. "Keluarga jemaah selalu mendapat kabar ihwal kematian ini," imbuhnya.
Ada pun seluruh jamaah haji asal Kabupaten Garut yang berada di Arab Saudi tercatat sebanyak 1.449 orang. Mereka terdiri dari para jamaah yang diberangkatkan dari Garut, dan mutasi ke sejumlah daerah lainnya.
"Total jemaah yang berangkat dari Garut itu ada sebanyak 1.343 orang. Sementara yang mutasi ke daerah lain total sebanyak 106 orang. Daerah tujuan mutasi jemaah dari Garut ini adalah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bogor, dan Kota Tasikmalaya," pungkasnya.
(nag)