Berpetualang di Bukit Serelo, Antara Tantangan dan Ancaman
A
A
A
LAHAT - Iinilai kesan yang dirasakan kali pertama menjejakkan kaki di Kabupaten Lahat. Kemana pun arah mata memandang, yang terlihat hanyalah barisan bukit dan kelokan sungai berarus deras dengan hamparan hutan tropis diselingi ladang kopi milik masyarakat setempat.
Jurang-jurang terjal yang tampak di sisi kiri kanan jalan berliku dan berkelok tajam, membuat adrenalin semakin terpacu sekaligus membuat bola mata rela terbuka lebar.
Secara geografis, Kabupaten Lahat terletak antara 3,5-4,25 derajat Garis Lintang Selatan, dan 103-103,70 derajat Lintang Timur dengan 6,556,668 kilometer persegi area daratan. Sebagian dari area daratan ini, merupakan wilayah perbukitan tinggi antara 0-40 derajat tingginya. Kabupaten Lahat sendiri, berjarak 276 kilometer dari Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
Bagi yang memiliki jiwa petualang, tentunya kondisi alam Bumi Senanti Setungguan-julukan nama daerah ini-akan tertantang untuk merasakan langsung nuansa petualangan yang tersaji di kabupaten ini. Apalagi jika sudah menyaksikan berdirinya salah satu bukit yang dikenal dengan Bukit Serelo, sebuah bukit batu yang dari kejauhan terlihat seperti ibu jari (jempol).
Karena bentuknya yang unik seperti jempol, masyarakat setempat lalu menamai Bukit Serelo dengan nama Bukit Jempol. Bukit Jempol terlihat apabila kita akan memasuki atau mau meninggalkan Kabupaten Lahat. Kendati bentuknya seperti jempol, namun ada juga sebagian masyarakat, menyebut Bukit Serelo dengan Bukit Tunjuk.
Karena di sisi lain, Bukit Serelo juga terlihat seperti jari telunjuk. Bukit Serelo sendiri, merupakan salah satu bagian dari Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Serelo yang merupakan salah satu dari tiga kawasan konservasi di Kabupaten Lahat. Status TWA Bukit Serelo ditetapkan sebagai kawasan konservasi, melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 76/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001. Sehingga secara administratif pemerintahan, TWA Bukit Serelo yang memiliki luas 210 hektare, termasuk dalam wilayah Kabupaten Lahat.
Untuk mencapai lokasi TWA Bukit Serelo, yang terletak di Kecamatan Merapi, tidaklah terlalu susah. Karena, jalan untuk menuju ke sana sudah diaspal, sehingga memudahkan seluruh jenis kendaraan, untuk melintasi jalan tersebut. Tapi untuk mencapai kaki Bukit Serelo, tentunya Anda terlebih dahulu harus meniti jalan setapak berbukit dan berhutan lebat yang jarak tempuhnya lebih kurang 2 jam perjalanan dari jalan aspal.
Selanjutnya untuk mencapai puncak bukit atau berada di atas jempolnya, Anda terlebih dahulu harus mendaki punggungan bukit tersebut. Nah, bagi Anda yang mempunyai hobi panjat tebing (climbing), Anda bisa melatih adrenalin dengan menjajal dinding-dinding tebing Bukit Serelo yang berupa batuan jenis andesit. Selain itu, olahraga menantang ini, juga bisa dilakukan di bukit-bukit lainnya yang berdiri berdekatan dengan Bukit Serelo, di antaranya Bukit Besak (Besar) dan Bukit Demit.
Istimewanya lagi, di setiap dinding bukit ini sudah terpasang beberapa jalur pemanjatan yang sengaja dibuat oleh para penggiat alam bebas khususnya para pemanjat tebing (climbers), sehingga sedikit memudahkan Anda untuk melakukan pemanjatan.
Wisata petualangan lainnya yang juga bisa dijadikan pilihan, di kawasan ini adalah arung jeram. Sungai Serelo yang berbatu dan berarus deras dengan grade (tingkat kesulitan) satu sampai dua, sangat cocok sekali bagi para pemula. Tonjolan batu yang membentuk patahan (hole) dan batuan cadas pinggiran sungai, serta kelokan arus di ujung jeram yang membentuk cekungan disertai arus memutar, mengundang para penggiat alam bebas untuk menjajalnya.
Memang harus diakui, olahraga arung jeram dan panjat tebing, belum begitu populer bagi masyarakat di kabupaten ini. Penggemarnya pun baru sebatas kalangan penyuka kegiatan alam bebas (outdoor). Sehingga tidak aneh jika perkembangannya pun tidak begitu popular dibandingkan daerah lain seperti Pulau Jawa.
Kendati demikian, peralatan untuk olahraga ini, kini relatif mudah didapat. Begitu juga operator penyelenggara dan pemandu yang banyak berdomisili di Kota Lahat, serta kota-kota lainnya yang ada di Sumatera Selatan seperti Kota Palembang, Kota Muara Enim dan Kota Pagaralam.
Selain kaya akan wisata petualangan, TWA Bukit Serelo juga kaya akan beragam jenis flora dan fauna. Berdasarkan data di Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Wilayah II, Lahat. Flora yang mendominasi kawasan TWA Bukit Serelo adalah kayu jenis Puspa/ seru (Schima walichii), Sungkai (Peronema canescens), dan jenis-jenis lain yang tumbuh pada hutan sekunder.
Jenis fauna yang banyak dijumpai di TWA Bukit Serelo adalah, Kera ekor panjang (Macacca fascicularis), Gajah Asia (Elephas maximus), Rusa (Cervus unicolor), Kijang (Muntiacus muntjak), Kancil (Tragulus javanicus), Beruang Madu (Helarctos malayanus), Cengkok (Macacca sp), Babi Hutan (Sus spp), Burung Raja Udang (Halcyon tunebris), dan berbagai jenis burung serta ayam.
Banyaknya flora dan fauna di TWA Bukit Serelo, ternyata juga menjadi daya tarik tersediri bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian. Sehingga tak jarang banyak peneliti, umumnya dari Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), Kelompok Pecinta Alam (KPA) dan organisasi lingkungan yang lainnya, yang sengaja melakukan penelitian di dalam kawasan ini.
Kini, seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan TWA Bukit Serelo, semakin terancam. Aktivitas penebangan liar dan ladang berpindah yang dilakukan penduduk di dalam dan sekitar kawasan, kini semakin marak. Belum lagi, aktivitas penambangan batu bara yang dilakukan PT (Persero) Bukit Asam, yang telah menjamah sebagian kawasan bukit dan hutan serta pemukiman penduduk yang berada di dekat kawasan.
Ancaman tersebut, tentunya menjadi PR tersendiri bagi pemerintah setempat khususnya bagi penggiat alam bebas yang sering melakukan petualangan di dalam kawasan tersebut. Karena, semuanya tentu sepakat, tak mau kalau nantinya TWA Bukit Serelo hanya tinggal kenangan.
Jurang-jurang terjal yang tampak di sisi kiri kanan jalan berliku dan berkelok tajam, membuat adrenalin semakin terpacu sekaligus membuat bola mata rela terbuka lebar.
Secara geografis, Kabupaten Lahat terletak antara 3,5-4,25 derajat Garis Lintang Selatan, dan 103-103,70 derajat Lintang Timur dengan 6,556,668 kilometer persegi area daratan. Sebagian dari area daratan ini, merupakan wilayah perbukitan tinggi antara 0-40 derajat tingginya. Kabupaten Lahat sendiri, berjarak 276 kilometer dari Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
Bagi yang memiliki jiwa petualang, tentunya kondisi alam Bumi Senanti Setungguan-julukan nama daerah ini-akan tertantang untuk merasakan langsung nuansa petualangan yang tersaji di kabupaten ini. Apalagi jika sudah menyaksikan berdirinya salah satu bukit yang dikenal dengan Bukit Serelo, sebuah bukit batu yang dari kejauhan terlihat seperti ibu jari (jempol).
Karena bentuknya yang unik seperti jempol, masyarakat setempat lalu menamai Bukit Serelo dengan nama Bukit Jempol. Bukit Jempol terlihat apabila kita akan memasuki atau mau meninggalkan Kabupaten Lahat. Kendati bentuknya seperti jempol, namun ada juga sebagian masyarakat, menyebut Bukit Serelo dengan Bukit Tunjuk.
Karena di sisi lain, Bukit Serelo juga terlihat seperti jari telunjuk. Bukit Serelo sendiri, merupakan salah satu bagian dari Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Serelo yang merupakan salah satu dari tiga kawasan konservasi di Kabupaten Lahat. Status TWA Bukit Serelo ditetapkan sebagai kawasan konservasi, melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 76/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001. Sehingga secara administratif pemerintahan, TWA Bukit Serelo yang memiliki luas 210 hektare, termasuk dalam wilayah Kabupaten Lahat.
Untuk mencapai lokasi TWA Bukit Serelo, yang terletak di Kecamatan Merapi, tidaklah terlalu susah. Karena, jalan untuk menuju ke sana sudah diaspal, sehingga memudahkan seluruh jenis kendaraan, untuk melintasi jalan tersebut. Tapi untuk mencapai kaki Bukit Serelo, tentunya Anda terlebih dahulu harus meniti jalan setapak berbukit dan berhutan lebat yang jarak tempuhnya lebih kurang 2 jam perjalanan dari jalan aspal.
Selanjutnya untuk mencapai puncak bukit atau berada di atas jempolnya, Anda terlebih dahulu harus mendaki punggungan bukit tersebut. Nah, bagi Anda yang mempunyai hobi panjat tebing (climbing), Anda bisa melatih adrenalin dengan menjajal dinding-dinding tebing Bukit Serelo yang berupa batuan jenis andesit. Selain itu, olahraga menantang ini, juga bisa dilakukan di bukit-bukit lainnya yang berdiri berdekatan dengan Bukit Serelo, di antaranya Bukit Besak (Besar) dan Bukit Demit.
Istimewanya lagi, di setiap dinding bukit ini sudah terpasang beberapa jalur pemanjatan yang sengaja dibuat oleh para penggiat alam bebas khususnya para pemanjat tebing (climbers), sehingga sedikit memudahkan Anda untuk melakukan pemanjatan.
Wisata petualangan lainnya yang juga bisa dijadikan pilihan, di kawasan ini adalah arung jeram. Sungai Serelo yang berbatu dan berarus deras dengan grade (tingkat kesulitan) satu sampai dua, sangat cocok sekali bagi para pemula. Tonjolan batu yang membentuk patahan (hole) dan batuan cadas pinggiran sungai, serta kelokan arus di ujung jeram yang membentuk cekungan disertai arus memutar, mengundang para penggiat alam bebas untuk menjajalnya.
Memang harus diakui, olahraga arung jeram dan panjat tebing, belum begitu populer bagi masyarakat di kabupaten ini. Penggemarnya pun baru sebatas kalangan penyuka kegiatan alam bebas (outdoor). Sehingga tidak aneh jika perkembangannya pun tidak begitu popular dibandingkan daerah lain seperti Pulau Jawa.
Kendati demikian, peralatan untuk olahraga ini, kini relatif mudah didapat. Begitu juga operator penyelenggara dan pemandu yang banyak berdomisili di Kota Lahat, serta kota-kota lainnya yang ada di Sumatera Selatan seperti Kota Palembang, Kota Muara Enim dan Kota Pagaralam.
Selain kaya akan wisata petualangan, TWA Bukit Serelo juga kaya akan beragam jenis flora dan fauna. Berdasarkan data di Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Wilayah II, Lahat. Flora yang mendominasi kawasan TWA Bukit Serelo adalah kayu jenis Puspa/ seru (Schima walichii), Sungkai (Peronema canescens), dan jenis-jenis lain yang tumbuh pada hutan sekunder.
Jenis fauna yang banyak dijumpai di TWA Bukit Serelo adalah, Kera ekor panjang (Macacca fascicularis), Gajah Asia (Elephas maximus), Rusa (Cervus unicolor), Kijang (Muntiacus muntjak), Kancil (Tragulus javanicus), Beruang Madu (Helarctos malayanus), Cengkok (Macacca sp), Babi Hutan (Sus spp), Burung Raja Udang (Halcyon tunebris), dan berbagai jenis burung serta ayam.
Banyaknya flora dan fauna di TWA Bukit Serelo, ternyata juga menjadi daya tarik tersediri bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian. Sehingga tak jarang banyak peneliti, umumnya dari Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), Kelompok Pecinta Alam (KPA) dan organisasi lingkungan yang lainnya, yang sengaja melakukan penelitian di dalam kawasan ini.
Kini, seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan TWA Bukit Serelo, semakin terancam. Aktivitas penebangan liar dan ladang berpindah yang dilakukan penduduk di dalam dan sekitar kawasan, kini semakin marak. Belum lagi, aktivitas penambangan batu bara yang dilakukan PT (Persero) Bukit Asam, yang telah menjamah sebagian kawasan bukit dan hutan serta pemukiman penduduk yang berada di dekat kawasan.
Ancaman tersebut, tentunya menjadi PR tersendiri bagi pemerintah setempat khususnya bagi penggiat alam bebas yang sering melakukan petualangan di dalam kawasan tersebut. Karena, semuanya tentu sepakat, tak mau kalau nantinya TWA Bukit Serelo hanya tinggal kenangan.
(whb)