Tidak Masuk Kriteria, Golkar Tidak Akan Pinang Ahmad Dhani
A
A
A
PURWAKARTA - Partai Golkar Jabar menegaskan tidak tertarik meminang musisi Ahmad Dhani menjadi calon wakil bupati pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bekasi yang rencananya akan dihelat di awal 2017 mendatang.
Alasannya, musisi kondang yang mulai pindah haluan ke dunia politik itu tidak masuk dalam spesifikasi.
"Mas Dani ini tidak masuk spesifikasi calon wakil bupati yang akan kami pinang. Karena tidak akan cocok mendampingi Neneng Hasanah Yasin sebagai calon Bupati Bekasi yang sudah diusung Partai Golkar," kata Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi, saat ditemui di Purwakarta, Jumaat (9/9/2016).
Justru Dedi mengaku merasa kasihan jika harus meminang Ahmad Dhani untuk mendampingi Neneng sebagai calon bupati yang diusung partainya. Terlebih, Neneng merupakan pihak petahana karena sebelumnya sukses memimpin Kabupaten Bekasi setelah unggul suara di Pilkada Bekasi 2012 lalu.
"Beliau (Ahmad Dhani) itu kan orang kreatif, penuh ekpresi kalau cuma jadi cawabup saja ya kasihan, nanti apa-apa dia harus manut sama bupatinya. Apa bisa? Saya melihatnya gak mungkin bisa. Jadi kasihan Mas Dhani-nya," katanya.
Apalagi menurut Dedi, jika Golkar merestui Ahmad Dhani untuk berpasangan dengan Neneng, dirinya khawatir keharmonisan keduanya tidak akan lama. Karena sosok Ahmad Dhani, sebut Dedi merupakan sosok yang berbeda.
Hal itu tidak lepas dari basic Ahmad Dhani yang datang dari seorang musisi musik rock. Di mana karakter seniman musik itu mengusung sebuah kebebasan.
"Bisa jadi jika direstui, Bu Neneng dengan Mas Ahmad Dhani bisa sering bertengkar. Saya melihat sosok Ahmad Dhani adalah sosok yang ingin bebas berekspresi. Apa mau kalau beliau ini disuruh-suruh atau mau ditugaskan atas permintaan atasanya," ujar dia.
Dedi menyebut, tidak menjadi jaminan sosok Ahmad Dhani yang populer di tengah masyarakat karena keartisannya akan mendongrak elektabilitas Partai Golkar. "Popularitas tidak menentukan elektabilitas, tidak jadi jaminan," tutur dia.
Hingga berita ini diturunkan, beluma ada tanggapan resmi dari Ahmad Dhani. Hanya saja, seperti diketahui Ahmad Dhani yang memilih terjun ke dunia politik dan maju dalam pesta demokrasi ini, dilirik tiga partai politik, yakni PKS, Gerindra dan Partai Demokrat.
Bahkan, PKS sudah meminang Ahmad Dhani untuk mendampingi Saaduddin kadernya yang dicalonkan sebagai calon bupati Bekasi.
"Namun demikian, kondisi itu belum menentukan kepastian dengan siapa Ahmad Dhani berpasangan. Terlebih Pilkada Kabupaten Bekasi masih akan dihelat tahun depan," terang Muhit (28).
Alasannya, musisi kondang yang mulai pindah haluan ke dunia politik itu tidak masuk dalam spesifikasi.
"Mas Dani ini tidak masuk spesifikasi calon wakil bupati yang akan kami pinang. Karena tidak akan cocok mendampingi Neneng Hasanah Yasin sebagai calon Bupati Bekasi yang sudah diusung Partai Golkar," kata Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi, saat ditemui di Purwakarta, Jumaat (9/9/2016).
Justru Dedi mengaku merasa kasihan jika harus meminang Ahmad Dhani untuk mendampingi Neneng sebagai calon bupati yang diusung partainya. Terlebih, Neneng merupakan pihak petahana karena sebelumnya sukses memimpin Kabupaten Bekasi setelah unggul suara di Pilkada Bekasi 2012 lalu.
"Beliau (Ahmad Dhani) itu kan orang kreatif, penuh ekpresi kalau cuma jadi cawabup saja ya kasihan, nanti apa-apa dia harus manut sama bupatinya. Apa bisa? Saya melihatnya gak mungkin bisa. Jadi kasihan Mas Dhani-nya," katanya.
Apalagi menurut Dedi, jika Golkar merestui Ahmad Dhani untuk berpasangan dengan Neneng, dirinya khawatir keharmonisan keduanya tidak akan lama. Karena sosok Ahmad Dhani, sebut Dedi merupakan sosok yang berbeda.
Hal itu tidak lepas dari basic Ahmad Dhani yang datang dari seorang musisi musik rock. Di mana karakter seniman musik itu mengusung sebuah kebebasan.
"Bisa jadi jika direstui, Bu Neneng dengan Mas Ahmad Dhani bisa sering bertengkar. Saya melihat sosok Ahmad Dhani adalah sosok yang ingin bebas berekspresi. Apa mau kalau beliau ini disuruh-suruh atau mau ditugaskan atas permintaan atasanya," ujar dia.
Dedi menyebut, tidak menjadi jaminan sosok Ahmad Dhani yang populer di tengah masyarakat karena keartisannya akan mendongrak elektabilitas Partai Golkar. "Popularitas tidak menentukan elektabilitas, tidak jadi jaminan," tutur dia.
Hingga berita ini diturunkan, beluma ada tanggapan resmi dari Ahmad Dhani. Hanya saja, seperti diketahui Ahmad Dhani yang memilih terjun ke dunia politik dan maju dalam pesta demokrasi ini, dilirik tiga partai politik, yakni PKS, Gerindra dan Partai Demokrat.
Bahkan, PKS sudah meminang Ahmad Dhani untuk mendampingi Saaduddin kadernya yang dicalonkan sebagai calon bupati Bekasi.
"Namun demikian, kondisi itu belum menentukan kepastian dengan siapa Ahmad Dhani berpasangan. Terlebih Pilkada Kabupaten Bekasi masih akan dihelat tahun depan," terang Muhit (28).
(san)