Wasit Futsal Kritis Dibogem Pemain usai Beri Kartu Kuning
A
A
A
KOTAWARINGIN - Pertandingan Futsal memperingati HUT Republik Indonesia ke-71 di Lapangan Futsal Fazar, Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah yang mempertemukan SAS FC Vs Zebra FC berakhir ricuh. Seorang pemain SAS FC memukul wasit yang memimpin pertandingan hingga pingsan karena diberikan kartu kuning, Selasa malam 6 September 2016.
Pemain tersebut berinisial FR. Dia memukul wasit Yusnianur alias Anang Enjol hingga pingsan. Saat ini kondisi korban masih kritis dan dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit.
“Kondisinya masih kritis, karena susah bangun dan hanya terbaring di ranjang dengan kondisi tangan diinfus,” ujar Ketua Panitia Turnamen Futsal HUT RI Muhammad Nasir, di halaman rumah sakit, Rabu (7/9/2016).
Atas kejadian ini, tim SAS FC langsung dikeluarkan dari turnamen, serta melarangan FR untuk ikut turnamen.
“Yang pasti tidak hanya satu tahun ini saja, namun hingga ada iktikad baik dari yang bersangkutan, untuk meminta permohonan maaf,” ungkap Nasir.
Sementara itu, aksi brutal yang dilakukan FR sudah dilaporkan ke Polres Kotim. "Ini menjadi pengalaman pahit dalam sejarah turnamen futsal di Kotim. Ke depan ini harus menjadi pengalaman yang paling berharga bagi dunia olahraga di Kotim. Ke depan sportivitas dalam bertanding harus dikedepankan," tandasnya.
Pemain tersebut berinisial FR. Dia memukul wasit Yusnianur alias Anang Enjol hingga pingsan. Saat ini kondisi korban masih kritis dan dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit.
“Kondisinya masih kritis, karena susah bangun dan hanya terbaring di ranjang dengan kondisi tangan diinfus,” ujar Ketua Panitia Turnamen Futsal HUT RI Muhammad Nasir, di halaman rumah sakit, Rabu (7/9/2016).
Atas kejadian ini, tim SAS FC langsung dikeluarkan dari turnamen, serta melarangan FR untuk ikut turnamen.
“Yang pasti tidak hanya satu tahun ini saja, namun hingga ada iktikad baik dari yang bersangkutan, untuk meminta permohonan maaf,” ungkap Nasir.
Sementara itu, aksi brutal yang dilakukan FR sudah dilaporkan ke Polres Kotim. "Ini menjadi pengalaman pahit dalam sejarah turnamen futsal di Kotim. Ke depan ini harus menjadi pengalaman yang paling berharga bagi dunia olahraga di Kotim. Ke depan sportivitas dalam bertanding harus dikedepankan," tandasnya.
(sms)