Hadirkan Saksi Ahli, Ini yang Akan Dilakukan Kuasa Hukum Jessica

Hadirkan Saksi Ahli, Ini yang Akan Dilakukan Kuasa Hukum Jessica
A
A
A
JAKARTA - Dalam sidang ke 18 kasus kopi sianida pihak terdakwa akan menghadirkan dua saksi ahli, yakni ahli patologi dan toksikologi.
Meskipun begitu, tim kuasa hukum belum tahu persis siapa yang dapat hadir dalam sidang lanjutan itu. "Ya nanti aja itu (ahli yang akan dihadirkan), yah tunggu konfirmasi dulu, toksikologi atau patologi dulu," kata kuasa hukum Jessica, Hidayat Boestam, Senin (4/9/2016).
Boestam menambahkan, ahli yang akan dihadirkan dalam sidang ke-18 kliennya itu akan menjelaskan keterangan ahli dari pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang sebelumnya telah dihadirkan dalam persidangan.
"(Ahli yang dihadirkan) akan menjelaskan keterangan ahli yang sudah dimintai keterangan ahlinya waktu lalu (ahli yang dihadirkan JPU), untuk meng-counter benar tidak kalau 0,2 mg (jumlah sianida yang ada di lambung Mirna) bisa mematikan seseorang," terangnya.
"Jadi, saksi yang dihadirkan kami tidak setuju dan sangat keberatan sekali dan akan menerangkan kebenaran dari keterangan ahli yang telah turun langsung atau ahli yang membaca berkas dan berpendapat (yang dihadirkan JPU)," tutupnya.
Meskipun begitu, tim kuasa hukum belum tahu persis siapa yang dapat hadir dalam sidang lanjutan itu. "Ya nanti aja itu (ahli yang akan dihadirkan), yah tunggu konfirmasi dulu, toksikologi atau patologi dulu," kata kuasa hukum Jessica, Hidayat Boestam, Senin (4/9/2016).
Boestam menambahkan, ahli yang akan dihadirkan dalam sidang ke-18 kliennya itu akan menjelaskan keterangan ahli dari pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang sebelumnya telah dihadirkan dalam persidangan.
"(Ahli yang dihadirkan) akan menjelaskan keterangan ahli yang sudah dimintai keterangan ahlinya waktu lalu (ahli yang dihadirkan JPU), untuk meng-counter benar tidak kalau 0,2 mg (jumlah sianida yang ada di lambung Mirna) bisa mematikan seseorang," terangnya.
"Jadi, saksi yang dihadirkan kami tidak setuju dan sangat keberatan sekali dan akan menerangkan kebenaran dari keterangan ahli yang telah turun langsung atau ahli yang membaca berkas dan berpendapat (yang dihadirkan JPU)," tutupnya.
(ysw)