Tingkatkan Kewaspadaan dan Kesehatan saat Beribadah Haji
A
A
A
SURABAYA - Salah satu masalah yang kerap melanda jamaah haji saat menunaikan ibadah di Tanah Suci adalah kehilangan uang. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari lupa meletakkan hingga dicuri. Bahkan tidak jarang ada jamaah haji dirampok saat dalam perjalanan dari atau ke pemondokan.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur Mahfudh Shodar mengatakan, kasus kehilangan uang ini banyak terjadi dan terus berulang setiap musim haji. “Bila dijumlahkan bisa mencapai ribuan kasus,” katanya saat Dialog Haji Sindo Weekly di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Senin (15/8/2016).
Menurut Mahfudh, Kementerian Agama beberapa tahun lalu telah meluncurkan sistem untuk mengantisipasi masalah kehilangan uang. Sistem itu adalah pelayanan menggunakan perbankan. “Dengan layanan perbankan ini, calon haji akan membuka rekening rupiah berupa living cost di embarkasi masing-masing. Keluarga mereka di Indonesia juga dapat mengirim atau mentrasfer uang ke rekening tersebut,” imbuhnya.
Mahfudh berpesan kepada para jamah tidak membawa uang banyak setiap bepergian. “Berangkat ke Masjidilharam atau Masjid Nabawi kan hanya untuk beribadah,” ucapnya.
Selain Mahfudh, Dialog Haji yang dihelat Sindo Weekly bersama Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Master Card Indonesia dan Betadine ini juga menghadirkan Vice Presiden Member Relations Master Card Indonesia Herrias Yusmawan.
Dia mengatakan, untuk meningkatkan pelayanan pada jamaah haji Indonesia, MasterCard Indonesia bekerja sama dengan BNI Syariah meluncurkan Kartu Haji dan Umrah Indonesia. “Kartu ini merupakan pelengkap Tabungan Haji iB Baitullah Hasanah sebagai pengganti uang tunai untuk bertransaksi di Arab Saudi,” kata Herrias.
Kartu Haji dan Umrah ini memberikan banyak manfaat dan kenyamanan bagi jamaah selama di Tanah Suci maupun keperluan sehari-hari di Tanah Air. “Kartu Haji dan Umrah Indonesia ini sementara baru BNI Syariah yang menerbitkan,“ terangnya.
Kartu ini juga, sambung Herrias, berfungsi sebagai kartu ATM sekaligus sebagai kartu belanja yang diterima di semua ATM dan merchant yang berlogo MasterCard di seluruh dunia. “Sehingga bila dalam perjalanan menuju dan dari Arab Saudi, Jemaah transit di suatu negara, maka kartu ini bisa digunakan. Juga bila jamaah telah kembali ke Tanah Air, kartu pun bisa tetap digunakan untuk menarik uang tunai dan belanja,” paparnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sana Wakil Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya, Mokhamad Zainul Mukhorobin mengimbau, jamaah untuk menjaga kesehatan saat di Tanah Suci. “Caranya dengan berperilaku hidup bersih dan selalu berupaya meningkatkan pelindungan diri agar sehat dan nyaman dalam berhaji,” katanya.
Kini, suhu udara mencapai 36 derajat di Mekkah 45 hingga 50 derajat celcius. Menurut Zainul, akibat suhu tinggi dan berdesak-desakkan ini akan timbul berbagai penyakit. “Salahsatunya serangan Corona Virus yang berkembang di Timur Tengah atau Middle East Respatory Syndrome Corona Virus (Mers-Cov),” paparnya.
Untuk pencegahan penyakit selama di tanah suci, Zainul menyarankan agar jamaah memperbanyak minum air putih, khususnya zam-zam meskipun tidak merasa haus. “Dan mawas diri dengan menjaga kesehatan tubuh. Jangan sampai sebelum terbang sudah jatuh sakit. Khususnya jamaah lanjut usia (lansia), tolong jangan memaksakan diri melaksanakan ibadah-ibadah sunnah di luar kemampuan,” ingatnya.
Sebab, lanjut Zainul, puncak ibadah haji itu wukuf di Arafah. Kalau menjelang wukuf nanti kondisi calon jamaah haji tidak baik, maka dapat mengganggu pelaksanaan wukuf di Arafah.
Product Manager PT Mundipharma Health Care Indonesia Yulaika Setiawan mengatakan pelaksanaan haji tahun ini begitu istimewa. “Banyak fasilitas sudah diperbaiki pemerintah Indonesia untuk menjamin kenyamanan dan kekhusuan jamaah,” katanya.
Yulaika menjelaskan, Betadine siap mengantarkan para calon jamaah haji untuk bisa melaksanakan ibadah dengan sehat da khusyuk. Dengan demkian parajamaah dapat meraih haji mabrur dan kembali ke Tanah Air dengan selamat
“Untuk meraih kesehatan prima, jangan lupa untuk selalu cuci tangan apabila telah memegang sesuatu. Apabila sariawan gunakan obat kumur. Dan Betadine punya solusi dalam bentuk obat kumur,” tandasnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur Mahfudh Shodar mengatakan, kasus kehilangan uang ini banyak terjadi dan terus berulang setiap musim haji. “Bila dijumlahkan bisa mencapai ribuan kasus,” katanya saat Dialog Haji Sindo Weekly di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Senin (15/8/2016).
Menurut Mahfudh, Kementerian Agama beberapa tahun lalu telah meluncurkan sistem untuk mengantisipasi masalah kehilangan uang. Sistem itu adalah pelayanan menggunakan perbankan. “Dengan layanan perbankan ini, calon haji akan membuka rekening rupiah berupa living cost di embarkasi masing-masing. Keluarga mereka di Indonesia juga dapat mengirim atau mentrasfer uang ke rekening tersebut,” imbuhnya.
Mahfudh berpesan kepada para jamah tidak membawa uang banyak setiap bepergian. “Berangkat ke Masjidilharam atau Masjid Nabawi kan hanya untuk beribadah,” ucapnya.
Selain Mahfudh, Dialog Haji yang dihelat Sindo Weekly bersama Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Master Card Indonesia dan Betadine ini juga menghadirkan Vice Presiden Member Relations Master Card Indonesia Herrias Yusmawan.
Dia mengatakan, untuk meningkatkan pelayanan pada jamaah haji Indonesia, MasterCard Indonesia bekerja sama dengan BNI Syariah meluncurkan Kartu Haji dan Umrah Indonesia. “Kartu ini merupakan pelengkap Tabungan Haji iB Baitullah Hasanah sebagai pengganti uang tunai untuk bertransaksi di Arab Saudi,” kata Herrias.
Kartu Haji dan Umrah ini memberikan banyak manfaat dan kenyamanan bagi jamaah selama di Tanah Suci maupun keperluan sehari-hari di Tanah Air. “Kartu Haji dan Umrah Indonesia ini sementara baru BNI Syariah yang menerbitkan,“ terangnya.
Kartu ini juga, sambung Herrias, berfungsi sebagai kartu ATM sekaligus sebagai kartu belanja yang diterima di semua ATM dan merchant yang berlogo MasterCard di seluruh dunia. “Sehingga bila dalam perjalanan menuju dan dari Arab Saudi, Jemaah transit di suatu negara, maka kartu ini bisa digunakan. Juga bila jamaah telah kembali ke Tanah Air, kartu pun bisa tetap digunakan untuk menarik uang tunai dan belanja,” paparnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sana Wakil Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya, Mokhamad Zainul Mukhorobin mengimbau, jamaah untuk menjaga kesehatan saat di Tanah Suci. “Caranya dengan berperilaku hidup bersih dan selalu berupaya meningkatkan pelindungan diri agar sehat dan nyaman dalam berhaji,” katanya.
Kini, suhu udara mencapai 36 derajat di Mekkah 45 hingga 50 derajat celcius. Menurut Zainul, akibat suhu tinggi dan berdesak-desakkan ini akan timbul berbagai penyakit. “Salahsatunya serangan Corona Virus yang berkembang di Timur Tengah atau Middle East Respatory Syndrome Corona Virus (Mers-Cov),” paparnya.
Untuk pencegahan penyakit selama di tanah suci, Zainul menyarankan agar jamaah memperbanyak minum air putih, khususnya zam-zam meskipun tidak merasa haus. “Dan mawas diri dengan menjaga kesehatan tubuh. Jangan sampai sebelum terbang sudah jatuh sakit. Khususnya jamaah lanjut usia (lansia), tolong jangan memaksakan diri melaksanakan ibadah-ibadah sunnah di luar kemampuan,” ingatnya.
Sebab, lanjut Zainul, puncak ibadah haji itu wukuf di Arafah. Kalau menjelang wukuf nanti kondisi calon jamaah haji tidak baik, maka dapat mengganggu pelaksanaan wukuf di Arafah.
Product Manager PT Mundipharma Health Care Indonesia Yulaika Setiawan mengatakan pelaksanaan haji tahun ini begitu istimewa. “Banyak fasilitas sudah diperbaiki pemerintah Indonesia untuk menjamin kenyamanan dan kekhusuan jamaah,” katanya.
Yulaika menjelaskan, Betadine siap mengantarkan para calon jamaah haji untuk bisa melaksanakan ibadah dengan sehat da khusyuk. Dengan demkian parajamaah dapat meraih haji mabrur dan kembali ke Tanah Air dengan selamat
“Untuk meraih kesehatan prima, jangan lupa untuk selalu cuci tangan apabila telah memegang sesuatu. Apabila sariawan gunakan obat kumur. Dan Betadine punya solusi dalam bentuk obat kumur,” tandasnya.
(poe)