Tiga Kawanan Pengedar Narkoba Dibekuk saat Razia

Tiga Kawanan Pengedar Narkoba Dibekuk saat Razia
A
A
A
PALEMBANG - Aparat Polsek Ilir Barat (IB) II menangkap tiga kawanan tersangka pengedar narkoba yang kerap meresahkan masyarakat.
Ketiganya yakni Deni (40), Yusuf (44), dan Dwi (30), ditangkap saat aparat Polsek IB II mengelar Razia dikawasan Jalan KI Gede Ing Suro, Palembang pada Sabtu 6 Agustus 2016 sekitar pukul 02.00 WIB.
Saat itu, ketiga kawanan warga Lorong Famidin Laut, Kelurahan 32 Ilir, Kecamatan Ilir Barat (IB) II yang hendak pulang naik mobil angkutan kota (Angkot) jurusan KM 5–Ampera dari Jalan Simpang Tanjung Api-api menuju Tangga Buntung.
Saat tiba di simpang Suro, Polsekta IB II sedang menggelar razia, memberhentikan angkot yang ditumpangi tersangka.
"Karena adanya gelagat yang mencurigakan dari ketiganya, kita langsung melakukan penggeledahan. Rupanya, setelah digeledah didapati 120 butir ekstasi yang disimpan di dalam jok tempat tersangka Dwi duduk. Sedangkan kedua tersangka lainnya juga berada di dalam angkot sehingga turut diamankan," ungkap Kapolsek IB II AKP Mayestika Hidayat, saat gelar perkara, Senin (8/8/2016).
Saat ini, kata Kapolsek, pihaknya masih mengembangkan kasus ini. Termasuk mencari tahu dari mana asal ekstasi warna hijau berlogo apel tersebut.
"Kami masih melakukan pengembangan terkait ekstasi ini dan juga diamankan tiga unit HP milik ketiganya. Para tersangka di kenakan pasal 132 KUHP mengenai persekokolan dan 112 UU No.35 Tahun 2009," tegasnya.
Sementara itu, tersangka Dwi mengaku dirinya baru satu bulan di Palembang, dan menumpang di rumah Yusuf.
"Saya nggak tahu barang ini punya siapa, hanya saja disuruh Yusuf bawa dan saat hendak pulang ke rumah Yusuf, kami menyewa mobil angkot KM 5 untuk pulang ke Jalan Familidin," kata dia saat diamankan di Mapolsek.
Ditambahkan Dwi, saat akan pulang ke rumah Yusuf. Angkot yang mereka tumpangi di stop karena sedang ada razia. "Ekstasi itu ada di saya, dan saya letakkan di jok tempat saya duduk," tuturnya.
Sementara itu, tersangka Yusuf mengaku, awalnya tersangka Dwi menelpon dirinya agar minta menjempunya di kawasan asrama haji.
"Setelah di jalan, Dwi mengaku dititipkan 120 butir ekstasi oleh seseorang. Tapi saya tidak tahu dari siapa dia dapat ekstasi tersebut," pungkasnya.
Ketiganya yakni Deni (40), Yusuf (44), dan Dwi (30), ditangkap saat aparat Polsek IB II mengelar Razia dikawasan Jalan KI Gede Ing Suro, Palembang pada Sabtu 6 Agustus 2016 sekitar pukul 02.00 WIB.
Saat itu, ketiga kawanan warga Lorong Famidin Laut, Kelurahan 32 Ilir, Kecamatan Ilir Barat (IB) II yang hendak pulang naik mobil angkutan kota (Angkot) jurusan KM 5–Ampera dari Jalan Simpang Tanjung Api-api menuju Tangga Buntung.
Saat tiba di simpang Suro, Polsekta IB II sedang menggelar razia, memberhentikan angkot yang ditumpangi tersangka.
"Karena adanya gelagat yang mencurigakan dari ketiganya, kita langsung melakukan penggeledahan. Rupanya, setelah digeledah didapati 120 butir ekstasi yang disimpan di dalam jok tempat tersangka Dwi duduk. Sedangkan kedua tersangka lainnya juga berada di dalam angkot sehingga turut diamankan," ungkap Kapolsek IB II AKP Mayestika Hidayat, saat gelar perkara, Senin (8/8/2016).
Saat ini, kata Kapolsek, pihaknya masih mengembangkan kasus ini. Termasuk mencari tahu dari mana asal ekstasi warna hijau berlogo apel tersebut.
"Kami masih melakukan pengembangan terkait ekstasi ini dan juga diamankan tiga unit HP milik ketiganya. Para tersangka di kenakan pasal 132 KUHP mengenai persekokolan dan 112 UU No.35 Tahun 2009," tegasnya.
Sementara itu, tersangka Dwi mengaku dirinya baru satu bulan di Palembang, dan menumpang di rumah Yusuf.
"Saya nggak tahu barang ini punya siapa, hanya saja disuruh Yusuf bawa dan saat hendak pulang ke rumah Yusuf, kami menyewa mobil angkot KM 5 untuk pulang ke Jalan Familidin," kata dia saat diamankan di Mapolsek.
Ditambahkan Dwi, saat akan pulang ke rumah Yusuf. Angkot yang mereka tumpangi di stop karena sedang ada razia. "Ekstasi itu ada di saya, dan saya letakkan di jok tempat saya duduk," tuturnya.
Sementara itu, tersangka Yusuf mengaku, awalnya tersangka Dwi menelpon dirinya agar minta menjempunya di kawasan asrama haji.
"Setelah di jalan, Dwi mengaku dititipkan 120 butir ekstasi oleh seseorang. Tapi saya tidak tahu dari siapa dia dapat ekstasi tersebut," pungkasnya.
(nag)