Alasan RSHS Izinkan Bocah Obesitas Pulang ke Karawang
Alasan RSHS Izinkan Bocah Obesitas Pulang ke Karawang
A
A
A
BANDUNG - Arya Permana, bocah obesitas berusia 10 tahun asal Karawang, pulang ke kampung halamannya pada Sabtu 16 Juli 2016. Padahal dia dalam masa perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) untuk menurunkan berat badannya.
Arya sendiri memaksa pulang dan tidak ada yang bisa mencegah keinginannya, termasuk kedua orangtuanya. Pihak RSHS pun akhirnya membolehkan Arya pulang.
Ketua Tim Dokter Penanganan Arya, Julistio, menyatakan pihaknya punya alasan tersendiri mengizinkan Arya meninggalkan RSHS. Orangtua Arya dinilai sudah paham apa yang harus dilakukan di rumah agar berat badan Arya turun.
"Pertimbangannya ini lebih baik di rumah karena orangtuanya juga sudah tahu harus melakukan apa," kata Julistio dalam konferensi pers di RSHS, Kota Bandung, Senin (18/6/2016).
Selama di RSHS, menurutnya Arya menjalani seluruh program yang dirancang tim dokter dengan baik, mulai dari asupan makanan bergizi seimbang hingga olahraga. Tim dokter pun memberikan penjelasan bahwa hal serupa harus dilakukan di rumah setelah Arya pulang.
"Untuk bisa dilaksanakan (di rumah), kita berikan catatan kepada orangtuanya apa saja yang harus dilakukan terhadap pasien," ungkapnya.
Julistio berharap, seluruh program yang sudah disusun dijalankan dengan baik oleh Arya selama di rumah, termasuk teman sekolah dan orang di lingkungannya. Pengawasan dan peran orangua pun harus berjalan dengan baik agar tujuan menurunkan berat badan Arya ke postur ideal.
Sementara saat keluar dari RSHS, berat badan Arya mencapai 187 kilogram. Sementara saat masuk, bobotnya mencapai 190 kilogram. "Berat badannya ini fluktuatif setiap harinya," tandas Julistio.
Arya sendiri memaksa pulang dan tidak ada yang bisa mencegah keinginannya, termasuk kedua orangtuanya. Pihak RSHS pun akhirnya membolehkan Arya pulang.
Ketua Tim Dokter Penanganan Arya, Julistio, menyatakan pihaknya punya alasan tersendiri mengizinkan Arya meninggalkan RSHS. Orangtua Arya dinilai sudah paham apa yang harus dilakukan di rumah agar berat badan Arya turun.
"Pertimbangannya ini lebih baik di rumah karena orangtuanya juga sudah tahu harus melakukan apa," kata Julistio dalam konferensi pers di RSHS, Kota Bandung, Senin (18/6/2016).
Selama di RSHS, menurutnya Arya menjalani seluruh program yang dirancang tim dokter dengan baik, mulai dari asupan makanan bergizi seimbang hingga olahraga. Tim dokter pun memberikan penjelasan bahwa hal serupa harus dilakukan di rumah setelah Arya pulang.
"Untuk bisa dilaksanakan (di rumah), kita berikan catatan kepada orangtuanya apa saja yang harus dilakukan terhadap pasien," ungkapnya.
Julistio berharap, seluruh program yang sudah disusun dijalankan dengan baik oleh Arya selama di rumah, termasuk teman sekolah dan orang di lingkungannya. Pengawasan dan peran orangua pun harus berjalan dengan baik agar tujuan menurunkan berat badan Arya ke postur ideal.
Sementara saat keluar dari RSHS, berat badan Arya mencapai 187 kilogram. Sementara saat masuk, bobotnya mencapai 190 kilogram. "Berat badannya ini fluktuatif setiap harinya," tandas Julistio.
()
Explore More