Pemerintah Dinilai Kurang Antisipasi Terkait Kemacetan di Tol Brexit

Kamis, 07 Juli 2016 - 23:41 WIB
Pemerintah Dinilai Kurang Antisipasi Terkait Kemacetan di Tol Brexit
Pemerintah Dinilai Kurang Antisipasi Terkait Kemacetan di Tol Brexit
A A A
JAKARTA - Pemerintah dinilai kurang mengantisipasi membludaknya volume kendaraan di pintu keluar (exit) Tol Brebes Timur atau Brexit hingga menyebabkan belasan pemudik Lebatan 2016 meninggal dunia. Seyogianya, pihak terkait dapat mengantisipasi kemacetan di tol tersebut.

"Kurang antisipasi, baik dari pemerintah seperti Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Operator Jalan Tol, dan kepolisian untuk menganalisis antrean di jalan tol tersebut," kata Pengamat Transportasi Universitas Indonesia Ellen Tangkudung saat dihubungi Sindonews, Kamis (7/7/2016).

Menurut Ellen, ketika membiarkan antrean terlalu panjang, dan semakin panjang, maka akan sangat sulit untuk diurai. Sementara setelah keluar dari pintu Tol Brebes masih ada simpang Brebes Timur yang tak dapat menampung kendaraan pemudik. (Baca: Pemudik Tewas Kelelahan, Manajemen Transportasi Mudik Harus Dievaluasi)

"Misalnya antrian di gerbang tol sudah tiga kolometer, itu sudah terlalu panjang, bahwa kendaraan tidak keluar di Brebes. Tapi bisa keluar di tol-tol sebelumnya. Diatur oleh polisi atau operator jalan tol, kepadatan kemacetan luar biasa. Ini seakan-akan dibiarkan," tukasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6271 seconds (0.1#10.140)
pixels