Begini Penampakan Banjir di Pasuruan Hari Ini
A
A
A
PASURUAN - Hujan semalaman yang mengguyur kawasan hulu di selatan Pasuruan, Jawa Timur sejak Rabu malam, mengakibatkan banjir di bagian hilir Kota dan Kabupaten Pasuruan.
Tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) Welang, Kedung Larangan dan Rejoso meluap dan merendam ribuan rumah dengan ketinggian mencapai 2,5 meter.
Sembilan kecamatan di Kabupaten Pasuruan tersebut yakni Grati, Rejoso, Winongan, Kraton, Pohjentrek, Bangil, Beji, Gempol, Wonorejo. Sementara di Kota Pasuruan, Banjir menggenangi sebagian daerah di empat kecamatan yakni Panggungrejo, Gadingrejo, Bugulkidul, dan Purworejo.
Selain merendam sedikitnya 14.109 kepala keluarga atau sekitar 52.743 jiwa, banjir ini juga mengganggu kelancaran jalur mudik di Jalur Pantura. Genangan air yang menerjang ke jalan raya ini terus meninggi sejak pukul 03.00 WIB. Jalur pantura ini kembali dibuka sekitar pukul 15.30 WIB.
Untuk menghindari kemacetan, petugas kepolisian mengalihkan arus memutar melalui jalur Pasuruan Kota-Pohjentrek-Purwosari-Pandaan-Gempol. Namun, kemacetan panjang tidak bisa terelakkan di jalur alternatif tersebut. Bahkan, kemacetan juga terjadi di sejumlah ruas jalan tikus.
"Saya terjebak kemacetan di jalur Pasuruan-Purwosari. Jalur sepanjang 25 km tersebut harus ditempuh selama 4 jam lebih," kata Hartono, seorang warga Probolinggo, Kamis (30/6/2016).
Meski Jalur Pantura tergenang mencapai ketinggian mencapai 100 cm, sejumlah pengendara yang akan mudik nekat melintasi genangan banjir. Pengendara sepeda motor memanfaatkan jasa becak dan gerobak untuk mengangkut kendaraannya melintasi genangan banjir.
Mereka rela membayar ongkos angkut sebesar Rp50.000 demi menghindari risiko kendaraan mogok terkena air.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan Bakti Jati Permana menyatakan telah menurunkan perahu karet untuk mengevakuasi warga korban banjir menuju posko penampungan.
Pihaknya juga telah membuka dapur umum di tiga lokasi untuk memberikan bantuan logistik berupa nasi bungkus kepada korban banjir.
Ia mengingatkan kepada warga yang berada di kawasan rawan bencana agar tetap waspada mengingat curah hujan yang tinggi meski musim hujan segera berakhir. Pihaknya menghimbau agar warga segera melapor pada petugas jika mengetahui tanda-tanda terjadinya bencana alam.
Akibat banjir tersebut, Aulia (45), seorang warga Desa Tambakrejo Kecamatan Kraton, hanyut dan berhasil dievakuasi dan dilarikan ke RSUD dr Soedarsono Kota Pasuruan. Sementara, seorang anak, Amanda (9), warga Kraton menderita luka robek dan dirujuk ke Puskesmas Gadingrejo. Sebuah rumah di Dusun Sedodol Desa Plinggisan Kecamatan Pohjentrek ambruk diterjang banjir.
Tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) Welang, Kedung Larangan dan Rejoso meluap dan merendam ribuan rumah dengan ketinggian mencapai 2,5 meter.
Sembilan kecamatan di Kabupaten Pasuruan tersebut yakni Grati, Rejoso, Winongan, Kraton, Pohjentrek, Bangil, Beji, Gempol, Wonorejo. Sementara di Kota Pasuruan, Banjir menggenangi sebagian daerah di empat kecamatan yakni Panggungrejo, Gadingrejo, Bugulkidul, dan Purworejo.
Selain merendam sedikitnya 14.109 kepala keluarga atau sekitar 52.743 jiwa, banjir ini juga mengganggu kelancaran jalur mudik di Jalur Pantura. Genangan air yang menerjang ke jalan raya ini terus meninggi sejak pukul 03.00 WIB. Jalur pantura ini kembali dibuka sekitar pukul 15.30 WIB.
Untuk menghindari kemacetan, petugas kepolisian mengalihkan arus memutar melalui jalur Pasuruan Kota-Pohjentrek-Purwosari-Pandaan-Gempol. Namun, kemacetan panjang tidak bisa terelakkan di jalur alternatif tersebut. Bahkan, kemacetan juga terjadi di sejumlah ruas jalan tikus.
"Saya terjebak kemacetan di jalur Pasuruan-Purwosari. Jalur sepanjang 25 km tersebut harus ditempuh selama 4 jam lebih," kata Hartono, seorang warga Probolinggo, Kamis (30/6/2016).
Meski Jalur Pantura tergenang mencapai ketinggian mencapai 100 cm, sejumlah pengendara yang akan mudik nekat melintasi genangan banjir. Pengendara sepeda motor memanfaatkan jasa becak dan gerobak untuk mengangkut kendaraannya melintasi genangan banjir.
Mereka rela membayar ongkos angkut sebesar Rp50.000 demi menghindari risiko kendaraan mogok terkena air.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan Bakti Jati Permana menyatakan telah menurunkan perahu karet untuk mengevakuasi warga korban banjir menuju posko penampungan.
Pihaknya juga telah membuka dapur umum di tiga lokasi untuk memberikan bantuan logistik berupa nasi bungkus kepada korban banjir.
Ia mengingatkan kepada warga yang berada di kawasan rawan bencana agar tetap waspada mengingat curah hujan yang tinggi meski musim hujan segera berakhir. Pihaknya menghimbau agar warga segera melapor pada petugas jika mengetahui tanda-tanda terjadinya bencana alam.
Akibat banjir tersebut, Aulia (45), seorang warga Desa Tambakrejo Kecamatan Kraton, hanyut dan berhasil dievakuasi dan dilarikan ke RSUD dr Soedarsono Kota Pasuruan. Sementara, seorang anak, Amanda (9), warga Kraton menderita luka robek dan dirujuk ke Puskesmas Gadingrejo. Sebuah rumah di Dusun Sedodol Desa Plinggisan Kecamatan Pohjentrek ambruk diterjang banjir.
(zik)