Lurah dan Camat Takut Temui Pemindah Makam Istri ke Rumah

Selasa, 28 Juni 2016 - 01:08 WIB
Lurah dan Camat Takut...
Lurah dan Camat Takut Temui Pemindah Makam Istri ke Rumah
A A A
LUBUKLINGGAU - Keluhan warga RT 02 Kelurahan Tanjung Aman Kecamatan Lubuklingau Barat I soal kelakuan Ciap Ferdi yang memindahkan makam almarhumah istrinya, Rodiah di depan kamar rumahnya tak bisa direspon cepat. Karena lurah maupun camat takut menemuinya.

Mereka tidak berani menemui Ciap Ferdi karena takut terjadi hal-hal yang tidak dinginkan seperti kekerasan atau perlawanan. Mengingat berdasarkan keterangan tetangganya, tukang ojek ini terkenal tempramental dan tak bergaul.

"Saya sudah perintahkan Lurah dan RT untuk mencari keluarga terdekat dia (Ciap Ferdi) agar duduk bersama mencari solusi. Karena kalau langsung nemui dia, takutnya nanti ada hal yang tidak diinginkan terjadi," kata Camat Lubuklinggau Barat I, Walyusman Senin (27/6/2016).

Menurutnya, persoalan ini memang harus segera dicarikan solusinya, dengan melakukan pendekatan dengan keluarga Ciap Ferdi yang dianggap bisa menuntaskan permasalahan ini.

"Lurah dan Rt sudah aku panggil, minta tolong dengan Lurah untuk selidiki keluarga dia, kita pendekatan dari situ bagaimana langkahnya," ujar Walyusman.

Ditanya mengenai apakah warganya tersebut mengalami gangguan kejiwaan atau tidak, dia enggan berspekulasi karena takut salah dan ada yang tersinggung.

Sedangkan, Ketua RT 02 Tanjung Aman, Oemarudin menyatakan, pihaknya akan mencari keluarga Ciap Ferdi, yang informasinya salah satu keluarganya pejabat di Dinas Pemuda dan Olahraga Lubuklinggau.

" Tadi sudah bertemu lurah, kami akan cari kelurga dia dulu, kabar-kabarnya keluarganya ada di Dispora, nanti akan kami cari tahu," ujarnya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Sosial Kota Lubuklinggau, Indra Syafei meminta Camat dan Lurah jangan menjadikan rasa takut berhadapan dengan pelaku sebagai alasan untuk tidak mengambil langkah kongkrit menyelesaikan masalah sosial masyarakat tersebut.

"Sebuas-buas harimau lagi bisa kita bujuk, apalagi manusia, pelaku ini kan jarang bermasyarakat jadi harus dilakukan pendekatan dengan bahasa-bahasa rakyat, dekati, temui pelaku, jangan takut, jangan jadi alasan," tegasnya.

Menurutnya, jika Camat dan Lurah setempat takut maka persoalan ini tidak akan selesai, sehingga menyebabkan dampak sosial yang luar biasa, apalagi itu terjadi di lokasi kawasan padat penduduk.

"Jangan sampai masyarakat sekitar sana mengambil tindakan sendiri, harus segera ditemukan tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat sana untuk menjelaskan kepada pelaku bahwa memindahkan makam di sana tidak boleh, jangan diam saja," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1705 seconds (0.1#10.140)