Di Ponpes Ash Shomadiyah, HT Ceritakan Keputusannya Mengabdi pada Negara

Senin, 20 Juni 2016 - 00:46 WIB
Di Ponpes Ash Shomadiyah,...
Di Ponpes Ash Shomadiyah, HT Ceritakan Keputusannya Mengabdi pada Negara
A A A
TUBAN - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) bersilaturahmi ke dua pondok pesantren (ponpes) di Jawa Timur, Minggu 19 Juni 2016. Satu di antaranya, Ponpes Ash Shomadiyah di Desa Kingking, Kabupaten Tuban.

Santri ponpes asuhan Reza Shalihuddin Habibi itu tampak antusias saat mendapatkan kesempatan bertanya langsung kepada HT saat sesi tanya jawab.

Mereka tertarik dengan keputusan HT terjun ke politik. Seorang santri bernama Ahmad Hoiruhman menanyakan latar belakang HT masuk ke politik.

Hary mengatakan, terdapat tiga fase dalam kehidupannya, pada 25 tahun pertama dia membangun edukasi atau pendidikannya hingga lulus S2. Kemudian pada 25 tahun berikutnya dia menata rumah tangga dan usaha.

"Alhamdullilah berhasil dengan baik. Pada 25 tahun ketiga, saya berusaha membaktikan diri saya untuk bangsa dan negara, bagaimana bisa membangun Indonesia dalam arti yang sesungguhnya, itulah kenapa saya terjun ke partai politik," tegasnya

HT meneruskan, dia ingin berjuang agar Indonesia bisa lebih cepat menjadi negara maju. Dia menjelaskan, negara maju bisa membiayai pendidikan masyarakatnya hingga perguruan tinggi. Layanan kesehatan juga bisa didapatkan masyarakat secara cuma-cuma alias gratis. Bahkan yang belum memiliki pekerjaan, diberikan santunan hingga mendapatkan pekerjaan.

"Kalau Indonesia bisa seperti itu, tidak akan ada kecemburuan-kecemburuan (sosial)," terangnya.

Bila negara maju, bidang-bidang lainnya semisal olahraga pun bisa ikut maju. Di hadapan para santri, HT menyampaikan keprihatinannya atas prestasi olahraga Indonesia yang terpuruk. Padahal, jumlah generasi muda yang besar menjadi salah satu modal untuk memajukan olahraga nasional.

"Olahraga perlu banyak pendanaan, perlu banyak pembinaan, pelatihan, sarana dan prasarana, pelatih yang bagus," katanya. Itu bisa terpenuhi bila negara memiliki dana yang cukup.

Karena itulah, HT mengajak seluruh elemen bangsa termasuk para santri untuk bergandengan tangan memajukan Indonesia. Kuncinya, lanjut HT, adalah menerapkan ekonomi kerakyatan. Masyarakat ekonomi lemah didorong agar lebih produktif dan naik kelas, sehingga jumlah penggerak ekonomi Indonesia lebih banyak. Semakin banyak yang menggerakkan ekonomi, semakin cepat Indonesia maju.

"Kita perlu bergandengan tangan biar kita bisa menjadi negara maju," tegasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1012 seconds (0.1#10.140)