Siswi SD Diduga Dicabuli Ayah Tiri di Dapur
Siswi SD Diduga Dicabuli Ayah Tiri di Dapur
A
A
A
DELISERDANG - Aksi pencabulan terhadap bocah Sekolah Dasar (SD). Kali ini menimpa, sebut saja Mawar (10), bocah yang tinggal bersama kakek dan neneknya itu dicabuli oleh ayah tirinya bernama Nurman (52).
Aksi bejat pelaku diketahui oleh bibi korban bernama Wulan (37) yang akhirnya melaporkan pelaku ke polisi dengan didampingi Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Deliserdang Junaidi Malik.
Wulan memergoki aksi pelaku saat dirinya bermaksud mengambil sayur ke rumah pedagang bernama Sayuti.
Namun saat tiba di dapur rumah Sayuti, Wulan dikejutkan dengan aksi Nurman yang memegang-megang tubuh Mawar.
Wulan memberitahukan hal ini kepada Ucok (40), suaminya, selanjutnya Ucok melaporkan hal ini ke Kepala Dusun I Syahrul Rizal Piliang, 51.
Selanjutnya, Syahrial dan dan Ucok berangkat ke rumah Sayuti. Sesampainya di rumah Sayuti, Syahrial menanyakan apa yang terjadi.
Kepada Syahrial, Wulan menceritakan peristiwa yag dilihatnya di dapur saat Nurman memegang-megang tubuh Mawar.
Setelah mendengarkan cerita Wulan, akhirnya disepakati untuk melaporkan aksi bejat Nurman ke Polsek Galang. Selanjutnya, pihak Polsek Galang mengarahkan ke Polres Deliserdang.
Syahrial yang ditemui di Mapolres Deliserdang menerangkan berdasarkan cerita Wulan kepadanya bahwa Nurman telah mencabuli Mawar.
"Jadi kita melaporkan dugaan pencabulan oleh Nurman terhadap anak tirinya, berdasarkan kesaksian Wulan, bibi korban," ujar Syahrial.
Dikatakan, saat ini Nurman yang merupakan suami kedua Fika (30), ibu kandung Mawar sudah diamankan di Kantor Kepala Desa Kotangan.
"Nurman saat ini sedang di Kantor kepala desa bersama Kepala Desa dan keluarga Nurman dan Fika menunggu kedatangan petugas kepolisian," ujarnya.
Ketua Komisi Perlindungan Anak (PA) Lembaga Perlindungan Anak (LPA)
Kabupaten Deliserdang, Junaidi Malik yang mendampingi Mawar melapor berdasarkan pengakuan Mawar sudah tujuh kali dicabuli Nurman.
"Nurman mengaku baru pertama kali mencabuli anak tirinya, tapi Mawar mengaku sudah tujuh kali dicabuli bapak tirinya. Kita akan mendampingi Mawar sampai proses hukum selesai dan ada putusan pengadilan," terangnya.
Aksi bejat pelaku diketahui oleh bibi korban bernama Wulan (37) yang akhirnya melaporkan pelaku ke polisi dengan didampingi Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Deliserdang Junaidi Malik.
Wulan memergoki aksi pelaku saat dirinya bermaksud mengambil sayur ke rumah pedagang bernama Sayuti.
Namun saat tiba di dapur rumah Sayuti, Wulan dikejutkan dengan aksi Nurman yang memegang-megang tubuh Mawar.
Wulan memberitahukan hal ini kepada Ucok (40), suaminya, selanjutnya Ucok melaporkan hal ini ke Kepala Dusun I Syahrul Rizal Piliang, 51.
Selanjutnya, Syahrial dan dan Ucok berangkat ke rumah Sayuti. Sesampainya di rumah Sayuti, Syahrial menanyakan apa yang terjadi.
Kepada Syahrial, Wulan menceritakan peristiwa yag dilihatnya di dapur saat Nurman memegang-megang tubuh Mawar.
Setelah mendengarkan cerita Wulan, akhirnya disepakati untuk melaporkan aksi bejat Nurman ke Polsek Galang. Selanjutnya, pihak Polsek Galang mengarahkan ke Polres Deliserdang.
Syahrial yang ditemui di Mapolres Deliserdang menerangkan berdasarkan cerita Wulan kepadanya bahwa Nurman telah mencabuli Mawar.
"Jadi kita melaporkan dugaan pencabulan oleh Nurman terhadap anak tirinya, berdasarkan kesaksian Wulan, bibi korban," ujar Syahrial.
Dikatakan, saat ini Nurman yang merupakan suami kedua Fika (30), ibu kandung Mawar sudah diamankan di Kantor Kepala Desa Kotangan.
"Nurman saat ini sedang di Kantor kepala desa bersama Kepala Desa dan keluarga Nurman dan Fika menunggu kedatangan petugas kepolisian," ujarnya.
Ketua Komisi Perlindungan Anak (PA) Lembaga Perlindungan Anak (LPA)
Kabupaten Deliserdang, Junaidi Malik yang mendampingi Mawar melapor berdasarkan pengakuan Mawar sudah tujuh kali dicabuli Nurman.
"Nurman mengaku baru pertama kali mencabuli anak tirinya, tapi Mawar mengaku sudah tujuh kali dicabuli bapak tirinya. Kita akan mendampingi Mawar sampai proses hukum selesai dan ada putusan pengadilan," terangnya.
(nag)
Explore More