Hendak Perkosa Wanita Hamil 8 Bulan, Pelajar Nyaris Tewas Dimassa
A
A
A
WATAMPONE - Seorang pelajar salah satu SMA di Kota Watampone, RN (17), babak belur dihajar massa .
Pasalnya, pelajar tersebut diduga hendak menggerayangi dan memperkosa seorang wanita hamil 8 bulan yakni (26), di Jalan Salak, kelurahan Macege, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Jumat 3 Juni 2016 malam.
Kejadian yang membuat geger warga setempat bermula saat pelajar tersebut singgah dikontrakan korban dan meminta segelas air dari korban.
Namun saat korban masuk ke dalam kamar kontrakan itu, pelaku mengikutinya dan saat di dalam kamar itulah diduga menggerayangi korban, korban lalu berteriak, dan teriakan korban inilah yang memancing warga berkumpul lalu menghajar Massa.
Haji Udding (50), tetangga korban mengatakan setelah teriakan korban terdengar, pemilik rumah kontrakan datang meminta tolong untuk menangkap pelaku.
"Yang punya rumah datang minta tolong, lalu saya mengampiri pelaku itu, dia peluk ibu hamil itu," ujar Haji Udding.
Pelaku bahkan sempat melarikan diri dan bersembunyi di salah satu rumah warga di Jalan Cokroaminoto, Peristiwa tersebut memancing perhatian warga, karena pelaku saat melarikan diri sudah tidak memakai celana.
"Dia sembunyi di rumah warga dan mengunci di kamar dari dalam, pelaku itu diseret keluar dan dipukuli warga hingga babak belur," kata Adi warga lainnya.
Beruntung petugas kepolisian segera datang mengamankan pelaku sehingga nyawanya terselamatkan. Pelaku lalu diamankan di sel Mapolres Bone untuk menghindari amukan warga dan keluarga korban.
Kasat Reskrim Polres Bone AKP Andi Asdar membenarkan kejadian tersebut, namun kata dia diduga ada kelainan jiwa yang diderita oleh pelaku, saat ini pelaku masih dalam pengawasan polisi.
"Masih kita periksa semuanya, termasuk adanya dugaan penyakit mental pelaku itu," ujar Asdar dikonfirmasi, Sabtu (4/6/2016).
Hal tersebut juga senada yang diucapkan salah seorang kerabat pelaku yang membawakan sarung dan celana kepada pelaku di dalam sel polres Bone yang enggan menyebutkan namanya.
"Mungkin dia sudah makan obat dan dalam pengaruh obat, yang penting dia sudah ada di sini dan dalam keadaan aman," pungkas kerabat pelaku tersebut.
Sementara itu, berselang beberapa jam setelah insiden tersebut, korban telah melapor secara resmi di Polres Bone atas dugaan tindak pidana penganiayaan.
Dalam laporan korban kepada polisi, pelaku masuk ke dalam rumah korban, dan kemudian pelaku menarik tangan korban hingga korban terjatuh ke lantai, pelaku lalu menaiki korban dan mencekik leher korban.
Akibatnya korban mengalami luka gores dan bengkak pada leher, luka memar pada siku tangan kiri dan trauma atas kejadian tersebut.
Pasalnya, pelajar tersebut diduga hendak menggerayangi dan memperkosa seorang wanita hamil 8 bulan yakni (26), di Jalan Salak, kelurahan Macege, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Jumat 3 Juni 2016 malam.
Kejadian yang membuat geger warga setempat bermula saat pelajar tersebut singgah dikontrakan korban dan meminta segelas air dari korban.
Namun saat korban masuk ke dalam kamar kontrakan itu, pelaku mengikutinya dan saat di dalam kamar itulah diduga menggerayangi korban, korban lalu berteriak, dan teriakan korban inilah yang memancing warga berkumpul lalu menghajar Massa.
Haji Udding (50), tetangga korban mengatakan setelah teriakan korban terdengar, pemilik rumah kontrakan datang meminta tolong untuk menangkap pelaku.
"Yang punya rumah datang minta tolong, lalu saya mengampiri pelaku itu, dia peluk ibu hamil itu," ujar Haji Udding.
Pelaku bahkan sempat melarikan diri dan bersembunyi di salah satu rumah warga di Jalan Cokroaminoto, Peristiwa tersebut memancing perhatian warga, karena pelaku saat melarikan diri sudah tidak memakai celana.
"Dia sembunyi di rumah warga dan mengunci di kamar dari dalam, pelaku itu diseret keluar dan dipukuli warga hingga babak belur," kata Adi warga lainnya.
Beruntung petugas kepolisian segera datang mengamankan pelaku sehingga nyawanya terselamatkan. Pelaku lalu diamankan di sel Mapolres Bone untuk menghindari amukan warga dan keluarga korban.
Kasat Reskrim Polres Bone AKP Andi Asdar membenarkan kejadian tersebut, namun kata dia diduga ada kelainan jiwa yang diderita oleh pelaku, saat ini pelaku masih dalam pengawasan polisi.
"Masih kita periksa semuanya, termasuk adanya dugaan penyakit mental pelaku itu," ujar Asdar dikonfirmasi, Sabtu (4/6/2016).
Hal tersebut juga senada yang diucapkan salah seorang kerabat pelaku yang membawakan sarung dan celana kepada pelaku di dalam sel polres Bone yang enggan menyebutkan namanya.
"Mungkin dia sudah makan obat dan dalam pengaruh obat, yang penting dia sudah ada di sini dan dalam keadaan aman," pungkas kerabat pelaku tersebut.
Sementara itu, berselang beberapa jam setelah insiden tersebut, korban telah melapor secara resmi di Polres Bone atas dugaan tindak pidana penganiayaan.
Dalam laporan korban kepada polisi, pelaku masuk ke dalam rumah korban, dan kemudian pelaku menarik tangan korban hingga korban terjatuh ke lantai, pelaku lalu menaiki korban dan mencekik leher korban.
Akibatnya korban mengalami luka gores dan bengkak pada leher, luka memar pada siku tangan kiri dan trauma atas kejadian tersebut.
(nag)