Usai Dicekoki Miras, Gadis Manis Digilir Lima Pemuda
A
A
A
PALEMBANG - ND (20), Gadis manis warga Jalan Ki Anwar Mangku, Kelurahan Plaju Ulu, Palembang harus menerima kenyataan pahit. Pasalnya, ia menjadi korban perkosaan oleh lima pemuda yang masih dikenalnya.
Berdasarkan laporan korban di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang, peristiwa miris itu terjadi pada Minggu 15 Mei 2016 dini hari.
Dimana sebelumnya, salah seorang tersangka berinisial BB menjemput korban dikediamannya dengan alasan mengajak kumpul bersama di kawasan taman Kambang Iwak.
Di taman itu, mereka nongkrong hingga larut malam. Lantaran sudah merasa ngantuk, korban pun mengajak pelaku BB untuk pulang.
Namun bukannya langsung pulang, BB justru mengajak korban mampir ke kawasan Jalan Embacang Lorong Terusan, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Gandus.
Rupanya, disana sudah ada empat rekan pelaku yang telah menunggu. Disana mereka asyik bertukar cerita, sehingga kantuk yang dirasakan sebelumnya ND pun hilang seketika.
Sambil mengobrol, keempat pelaku juga menenggak miras jenis Vodka yang sebelumnya sudah dibeli. Korban yang sejak datang ke tempat itu tidak menyentuh miras tersebut akhirnya dipaksa untuk minum hingga mabuk.
Melihat kondisi korban yang sudah mabuk, para tersangka pun diduga menggilir korban di sebuah tanah lapang penuh semak-semak dikawasan itu.
"Sadarnya waktu paginya, saya ditemukan warga sudah berada di semak-semak dan celana saya sudah dilepas. Saat itu saya merasa perih diselangkangan," ungkap korban.
Saat itu, korban pun berniat menghubungi keluarganya untuk menjemput. Namun, rupanya handphone korban yang ada di saku celananya pun sudah raib.
"Bahkan, uang Rp 100 ribu yang saya punya juga sudah tidak ada, mereka juga mengambilnya," katanya.
Menanggapi adanya laporan tersebut, Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede mengatakan, anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Palembang saat ini tengah melakukan penyelidikan terhadap pelaku.
"Laporannya sudah kita terima, kini sedang dalam pemeriksaan. Sambil melengkapi keterangan korban dan saksi, pengantar visum pun sudah dilayangkan ke pihak rumah sakit. Bila semua sudah lengkap, segera mungkin kami akan tangkap pelaku," tegas Maruly.
Berdasarkan laporan korban di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang, peristiwa miris itu terjadi pada Minggu 15 Mei 2016 dini hari.
Dimana sebelumnya, salah seorang tersangka berinisial BB menjemput korban dikediamannya dengan alasan mengajak kumpul bersama di kawasan taman Kambang Iwak.
Di taman itu, mereka nongkrong hingga larut malam. Lantaran sudah merasa ngantuk, korban pun mengajak pelaku BB untuk pulang.
Namun bukannya langsung pulang, BB justru mengajak korban mampir ke kawasan Jalan Embacang Lorong Terusan, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Gandus.
Rupanya, disana sudah ada empat rekan pelaku yang telah menunggu. Disana mereka asyik bertukar cerita, sehingga kantuk yang dirasakan sebelumnya ND pun hilang seketika.
Sambil mengobrol, keempat pelaku juga menenggak miras jenis Vodka yang sebelumnya sudah dibeli. Korban yang sejak datang ke tempat itu tidak menyentuh miras tersebut akhirnya dipaksa untuk minum hingga mabuk.
Melihat kondisi korban yang sudah mabuk, para tersangka pun diduga menggilir korban di sebuah tanah lapang penuh semak-semak dikawasan itu.
"Sadarnya waktu paginya, saya ditemukan warga sudah berada di semak-semak dan celana saya sudah dilepas. Saat itu saya merasa perih diselangkangan," ungkap korban.
Saat itu, korban pun berniat menghubungi keluarganya untuk menjemput. Namun, rupanya handphone korban yang ada di saku celananya pun sudah raib.
"Bahkan, uang Rp 100 ribu yang saya punya juga sudah tidak ada, mereka juga mengambilnya," katanya.
Menanggapi adanya laporan tersebut, Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede mengatakan, anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Palembang saat ini tengah melakukan penyelidikan terhadap pelaku.
"Laporannya sudah kita terima, kini sedang dalam pemeriksaan. Sambil melengkapi keterangan korban dan saksi, pengantar visum pun sudah dilayangkan ke pihak rumah sakit. Bila semua sudah lengkap, segera mungkin kami akan tangkap pelaku," tegas Maruly.
(nag)