Pesanggrahan Rejawinangun, Tempat Wisata Sejarah di Yogya

Minggu, 15 Mei 2016 - 00:15 WIB
Pesanggrahan Rejawinangun,...
Pesanggrahan Rejawinangun, Tempat Wisata Sejarah di Yogya
A A A
YOGYAKARTA - Terletak di tengah permukiman padat Kota Yogyakarta, sebuah situs bernama Pesanggrahan Rejawinangun atau yang biasa disebut Warungboto, tetap terjaga bangunannya.

Meski tak seelok cagar budaya lainnya, tempat ini tetap mempunyai daya tarik untuk dikunjungi oleh masyarakat yang tinggal di sekitarnya dan generasi penerus yang ingin mengetahui bagaimana sedikit sejarah dari berdirinya Keraton Yogyakarta.

Satya Nugroho (30), kerap mendatangi situs tersebut untuk menghabiskan waktu sore atau saat senggangnya. "Ingin tahu peninggalan pemandian Keraton saja. Bisa melihat bagaimana sejarah Keraton Yogyakarta," kata warga Kotagede, Rejawinangun, tersebut.

Karena jarak dengan tempat tinggalnya tak terlalu jauh, tak jarang ia juga selalu mengajak teman atau anak-anak di kampungnya. "Di sekitar rumah juga ada taman bermain untuk anak-anak. Tapi kadang juga diajak ke sini," katanya.

Pesanggrahan atau taman merupakan tempat peristirahatan bagi raja dan kerabatnya. Pesanggrahan Rejawinangun ini mulai dibangun pada 1785 Masehi dan merupakan karya putra mahkota yaitu KGPAA Hamengkunegara saat itu, yang kemudian naik takhta bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono II.

"Situs Warungbata itu dulunya tinggalan pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono II," kata Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta Wahyu Astuti.

Pesanggrahan tersebut berada di sisi barat Sungai Gajah Wong, berupa halaman dengan bangunan yang mengelilingi dua buah kolam.

Kolam pertama terletak di bagian barat berbentuk bulat dengan sumber air di bagian tengahnya. Kolam kedua terletak di sisi timur kolam pertama. Kedua kolam ini berdinding bata dengan perekat dan lepa.

Akses menuju situs ini pun cukup mudah. Berada di sebelah selatan Kebun Binatang Gembira Loka, tepatnya di Jalan Veteran, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta. Jika ke sana, pengunjung juga tak diminta membayar tiket masuk, hanya mengisi identitasnya di buku tamu.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1285 seconds (0.1#10.140)