Pengelola Tegaskan Kebun Binatang Bandung Tak Ditutup

BANDUNG - Kebun Binatang Bandung tetap beroperasi seperti biasa setelah ada gajah Sumatera bernama Yani yang mati pada Rabu 11 Mei 2016. Bahkan setelah proses autopsi selesa 12 Mei 2016, lokasi kembali dibuka untuk umum.

Pihak pengelola pun tidak menerima surat rekomendasi penutupan dari pihak terkait. Hal itu membuat pihak pengelola merasa tidak perlu menutup Kebun Binatang Bandung.

"Saya kira rekomendasinya belum sampai ke saya. Kita masih buka seperti biasa," kata Humas Kebun Binatang Bandung Sudaryo, Kamis (13/5/2016).

Ia sendiri ogah berbicara lebih jauh soal kemungkinan penutupan Kebun Binatang Bandung. Sebab hingga kini belum ada rekomendasi yang menyatakan harus dilakukan penutupan.

"Kita lihat dulu rekomendasinya bagaimana (dari BKSDA). Masa kita mengomentari yang tidak jelas. Sekarang belum ada rekomendasi secara tertulis," jelasnya.

Sementara setelah meninggalnya Yani, ia menyebut tidak ada penurunan jumlah pengunjung ke lokasi.

"Tidak mempengaruhi kunjungan. Kunjungan tetap seperti biasa. Bahkan tadi ada yang telepon dari Cirebon menanyakan tutup atau tidak. Saya tidak tidak tutup," ungkap Sudaryo.

Meski dibuka seperti biasa, ada area khusus yang tidak boleh didekati pengunjung yaitu sekitar kandang gajah.

Di lokasi pun dipasang garis khusus. Tujuannya agar pengunjung tidak mendekat karena dikhawatirkan ada virus berbahaya yang bisa menular.

"Masih digaris polisi. Kan tujuannya baik. Dikhawatirkan ada virus atau apalah. Itu suatu hal yang baik dari tim dokter (yang dibawa BKSDA)," tandas Sudaryo.

BKSDA sendiri sudah memberikan teguran keras pada pihak pengelola atas kematian gajah Yani. Itu karena dinilai ada kelalaian dalam proses pengelolaan. Bahkan BKSDA akan terus memantau perkembangan di lokasi dalam beberapa waktu ke depan.