Pesan Ibunda kepada Muzammil Hasballah: Jadilah Engkau Berhati Mekkah dan Berotak Jerman
A
A
A
BANDUNG - Muzammil Hasballah, imam muda yang memiliki suara merdu mengaku terus mengingat pesan ibunya dalam perjalanan hidupnya ini.
Kata Muzammil, wanita yang dipanggilnya Ummi itu kerap berpesan,"Jadilah engkau berhati Mekkah, dan berotak Jerman."
Ungkapan itu seakan masuk ke relungnya, bahwasanya hidup haruslah tetap seimbang. Meski tekun mempelajari langgam Alquran, ia pun tak lupa tetap diarahkan untuk berprestasi di bidang ilmu pengetahuan umum lainnya.
Didikan orangtuanya itu membuat pemuda kelahiran Sigli, 21 September 1993 tersebut menjadi pemuda dengan visi misi yang jelas dan terarah. Menurutnya, hidup yang dijalani haruslah bermanfaat bagi banyak orang.
Karena itu, sejak memasuki kuliah di ITB, ia mengikuti banyak kegiatan, termasuk bergabung dengan Pemuda Salman ITB di Unit Kajian Quran. Sejak tahun pertama masuk ITB, ia pun kerap dipercaya memimpin salat berjamaah di Masjid Salman.
"Sebenarnya video pertama saya unggah saat saya pertama kali jadi imam di Masjid Salman pada 2012 lalu. Saat itu cuma ada audionya saja karena di Salman kan suka direkam bacaan salatnya. Lalu audio itu saya gabungkan dengan foto-foto orang sedang salat dan saya buat seperti video."
Menurut Muzammil, saat itu responsnya cukup positif dan banyak yang memberikan dukungan.
"Toh ini untuk kebaikan. Jika dengan begitu orang jadi lebih banyak tertarik mempelajari langgam quran, tentu ini jadi tren yang baik terutama di kalangan anak muda," tutur anak ketiga dari pasangan Hasballah Usman (alm) dan Hasnidar Sulaiman ini. (Baca juga: Mengenal Muzammil Hasballah, Imam Muda Bersuara Merdu).
Kata Muzammil, wanita yang dipanggilnya Ummi itu kerap berpesan,"Jadilah engkau berhati Mekkah, dan berotak Jerman."
Ungkapan itu seakan masuk ke relungnya, bahwasanya hidup haruslah tetap seimbang. Meski tekun mempelajari langgam Alquran, ia pun tak lupa tetap diarahkan untuk berprestasi di bidang ilmu pengetahuan umum lainnya.
Didikan orangtuanya itu membuat pemuda kelahiran Sigli, 21 September 1993 tersebut menjadi pemuda dengan visi misi yang jelas dan terarah. Menurutnya, hidup yang dijalani haruslah bermanfaat bagi banyak orang.
Karena itu, sejak memasuki kuliah di ITB, ia mengikuti banyak kegiatan, termasuk bergabung dengan Pemuda Salman ITB di Unit Kajian Quran. Sejak tahun pertama masuk ITB, ia pun kerap dipercaya memimpin salat berjamaah di Masjid Salman.
"Sebenarnya video pertama saya unggah saat saya pertama kali jadi imam di Masjid Salman pada 2012 lalu. Saat itu cuma ada audionya saja karena di Salman kan suka direkam bacaan salatnya. Lalu audio itu saya gabungkan dengan foto-foto orang sedang salat dan saya buat seperti video."
Menurut Muzammil, saat itu responsnya cukup positif dan banyak yang memberikan dukungan.
"Toh ini untuk kebaikan. Jika dengan begitu orang jadi lebih banyak tertarik mempelajari langgam quran, tentu ini jadi tren yang baik terutama di kalangan anak muda," tutur anak ketiga dari pasangan Hasballah Usman (alm) dan Hasnidar Sulaiman ini. (Baca juga: Mengenal Muzammil Hasballah, Imam Muda Bersuara Merdu).
(zik)