Kader HMI di Tapsel dan Sidimpuan Laporkan Saut Situmorang
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Ratusan kader Himpunan Mahasiswa Islam mendatangi Polres Tapanuli Selatan (Tapsel). Kedatangan mereka untuk melaporkan salah satu unsur pimpinan KPK Saut Situmorang ke pihak kepolisian, karena dinilai sudah melecehkan para kader HMI.
Menurut pantauan, ratusan kader tersebut awalnya terlibat adu pendapat dengan anggota kepolisian. Sebab, awalnya pihak kepolisian tidak mau menerima laporan pengaduan baik dari PB HMI maupun KAHMI. Alasan pihak kepolisian tidak menerima laporan tersebut karena, lokasi kejadian tidak di wilayah Tapsel. Namun, setelah adu pendapat, akhirnya laporan pengaduan itu diterima oleh pihak kepolisian Polres Tapsel.
Ketua KAHMI Tapsel Borkat mengatakan, mereka nekat melaporkan Saut Situmorang karena para kader HMI merasa dirugikan dengan adanya pernyataan unsur pimpinan KPK itu di salah satu stasiun TV nasional. Sebagai kader, tentunya, pernyataan itu sudah menyinggung perasaan kader HMI di seluruh Indonesia, khususnya di Tapsel.
"Kami merasa dirugikan dengan adanya pernyataan itu, karena dia sudah melecehkan seluruh kader HMI di Indonesia," ungkap Ketua PAN Tapsel.
Lebih lanjut dia mengatakan, Saut Situmorang mengucapkan pernyataannya tersebut di salah satu stasiun tv nasional dan hampir seluruh masyarakat Indonesia melihat dan mendengar pernyataannya tersebut.
"Kami meminta agar Saut Situmorang dicopot dari jabatannya, karena pernyataan itu dinilai tidak beretika," tutur laki-laki yang juga mantan anggota DPRD Tapsel itu. Ditegaskannya, seluruh kader HMI di Indonesia merasa dilecehkan dengan adanya pernyataan tersebut.
Pernyataan yang sama juga datang dari Sekretaris KAHMI Tapsel Ahmad Effendi Nasution. Menurutnya, sebagai salah satu kader HMI tentunya dia merasa menjadi korban terhadap pernyataan unsur pimpinan KPK itu.
"Kader HMI di Tapsel sudah menjadi korban pernyataan Saut tersebut, makanya, hari ini kami melaporkannya ke pihak kepolisian,"ujarnya.
Dia menjelaskan, sebagai salah satu unsur pimpinan KPK, dia tidak wajar mengeluarkan pernyataan itu, karena dapat menimbulkan kontraversi yang berujung kepada stabilitas keamanan nasional.
Menurut pantauan, ratusan kader tersebut awalnya terlibat adu pendapat dengan anggota kepolisian. Sebab, awalnya pihak kepolisian tidak mau menerima laporan pengaduan baik dari PB HMI maupun KAHMI. Alasan pihak kepolisian tidak menerima laporan tersebut karena, lokasi kejadian tidak di wilayah Tapsel. Namun, setelah adu pendapat, akhirnya laporan pengaduan itu diterima oleh pihak kepolisian Polres Tapsel.
Ketua KAHMI Tapsel Borkat mengatakan, mereka nekat melaporkan Saut Situmorang karena para kader HMI merasa dirugikan dengan adanya pernyataan unsur pimpinan KPK itu di salah satu stasiun TV nasional. Sebagai kader, tentunya, pernyataan itu sudah menyinggung perasaan kader HMI di seluruh Indonesia, khususnya di Tapsel.
"Kami merasa dirugikan dengan adanya pernyataan itu, karena dia sudah melecehkan seluruh kader HMI di Indonesia," ungkap Ketua PAN Tapsel.
Lebih lanjut dia mengatakan, Saut Situmorang mengucapkan pernyataannya tersebut di salah satu stasiun tv nasional dan hampir seluruh masyarakat Indonesia melihat dan mendengar pernyataannya tersebut.
"Kami meminta agar Saut Situmorang dicopot dari jabatannya, karena pernyataan itu dinilai tidak beretika," tutur laki-laki yang juga mantan anggota DPRD Tapsel itu. Ditegaskannya, seluruh kader HMI di Indonesia merasa dilecehkan dengan adanya pernyataan tersebut.
Pernyataan yang sama juga datang dari Sekretaris KAHMI Tapsel Ahmad Effendi Nasution. Menurutnya, sebagai salah satu kader HMI tentunya dia merasa menjadi korban terhadap pernyataan unsur pimpinan KPK itu.
"Kader HMI di Tapsel sudah menjadi korban pernyataan Saut tersebut, makanya, hari ini kami melaporkannya ke pihak kepolisian,"ujarnya.
Dia menjelaskan, sebagai salah satu unsur pimpinan KPK, dia tidak wajar mengeluarkan pernyataan itu, karena dapat menimbulkan kontraversi yang berujung kepada stabilitas keamanan nasional.
(sms)