Orangtua Miskin, Bayi Mungil Ini Ditahan Rumah Sakit

Kamis, 28 April 2016 - 16:47 WIB
Orangtua Miskin, Bayi Mungil Ini Ditahan Rumah Sakit
Orangtua Miskin, Bayi Mungil Ini Ditahan Rumah Sakit
A A A
BATAM - Kebahagian pasangan suami istri Ismail (25) dan Siti Fatiha (26) setelah memiliki anak harus terusik karena bayi laki-laki mereka ditahan rumah sakit.

Bayi berumur 14 hari itu tidak bisa dibawa pulang oleh kedua orangtuanya dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah di ruangan Mawar kamar 105 Rawat Inap.

Orangtua bayi mengaku tidak memiliki uang untuk membayar biaya persalinan sebanyak Rp12.610.000 ribu. Bayi mungil lahir itu pada Jumat 15 April 2016 lalu melalui operasi cesar sehingga menelan biaya yang banyak.

Sementara orangtua bayi tidak memiliki uang dan tidak memiliki jaminan kesehatan seperti BPJS dan Jamkesda saat proses persalinan waktu itu.

Orangtua bayi hingga saat ini belum juga mendapatkan uang pembayaran administrasinya. Sebelum biaya persalinan dilunasi bayi mungil itu harus menginap di rumah sakit, meski ibunya sudah bisa pulang.

Sebagai seorang ibu, Siti merasa sangat sedih dengan kondisi sekarang ini. Ia sangat berharap bayinya bisa segara pulang ke rumah.

Namun, sekarang terkendala dengan biaya administrasi sehingga harus tertahan di dalam rumah sakit. "Kepikiran terus mau pulang ke rumah, tapi tak ada uang bayar operasinya," kata Siti.

Warga Pasar Melayu, RT02/RW08, Kelurahan Bukit Tempayan ini menyampaikan kondisi bayinya sekarang kurang sehat.

Ia menuturkan suaminya selama ini bekerja serabutan untuk menghidupi keluarganya. Biaya rumah sakit terus membengkak jika tidak segera pulang dari rumah sakit.

"Suami saya bekerja serabutan, kadang-kadang mengambil pasir dalam parit yang ada di Barelang. Tidak mau pulang sebelum bisa bayinya pulang," ujarnya.

Siti berharap dengan bantuan dermawan masyarakat Kota Batam untuk membantu meringkan biaya rumah sakit. Saat ini uluran tangan masyarakat sangat dibutuhkan keluarga Siti agar anaknya bisa pulang ke rumah.

"Sekarang kami minta bantuan dari masyarakat dapat membayarkan biaya operasi agar anak saya bisa pulang," ucapnya.

Ibu kandung Siti, Nurmaida menambahkan sudah berupaya menyampaikannya kepada Wali Kota Batam Muhammad Rudi.

Meski sudah disampaikannya secara langsung kepada Rudi, ia belum mandapatkan yang diharapkannya.

"Tadi Pak Wali Kota bilang supaya menemui Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam," katanya.

Pada saat bersamaan rombongan Wali Kota Batam mendatangi RSUD Embung Fatimah untuk impeksi mendadak (sidak). Namun Rudi malah meminta Siti dan Ismail supaya mengikuti prosedur yang berlaku.

Ia mengatakan, pemerintah bisa rugi bila menanggung semua biaya administrasi persalinannya. Tapi, untuk mencari soluisinya Rudi mengarahkan keluarga Siti dan Ismail supaya menghadap kepada Kepala Dinkes Batam Chandra Rizal.

"Diajukan BPJS tidak bisa lagi karena sudah melahirkan. Sebaiknya coba tanyakan sama Kepala Dinkes Batam untuk penyelesaiannya seperti apa," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5737 seconds (0.1#10.140)