Anggota DPR Papua Bantah Istrinya Mabuk saat Tabrak 7 Murid SD
A
A
A
JAYAPURA - BJ, anggota DPR Papua membantah keras bahwa istrinya dalam kondisi mabuk miras dan narkoba saat menabrak tujuh murid SD YPPK Dunumamoy Arso Kota, Kabupaten Keroom, Papua, Kamis (21/4/2016).
Dalam siaran pers kepada MNC Media, Minggu (24/4/2016) malam, BJ menegaskan,"Berdasarkan keterangan istri saya, pada saat kejadian atau sebelumnya, istri saya tidak dalam pengaruh alkohol atau narkoba. Untuk hal ini istri saya siap untuk diperiksa lebih intensif oleh aparat yang berwenang untuk membuktikan kebenarannya. Karena hinga saat ini pun belum dilakukan tes urine oleh pihak yang berwajib."
BJ menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya terhadap pihak keluarga korban kecelakaan dan akan bertanggung jawab atas seluruh biaya perawatan ketujuh siswa SD tersebut.
"Kami siap bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini secara hukum maupun kekeluargaan terhadap semua korban dan keluarganya masing-masing. Kami akan segera melakukan komunikasi dan koordinasi dengan para orang tua yang anaknya tertimpa musibah kecelakaan ini, guna perawatan yang lebih intensif sampai dengan kesembuhannya," kata BJ.
Menurut BJ, ini merupakan peristiwa yang tidak disengaja dan pihaknya sangat terpukul atas musibah ini. Dia meminta kepada semua pihak untuk tidak membesar-besarkan musibah ini tanpa didukung oleh fakta sebenarnya. Ia berharap masyarakat memberikan kesempatan pada pihak berwajib untuk menyelidiki dan menuntaskan penyelidikan kecelakaan lalu lintas ini sampai selesai.
"Kami sekeluarga pun akan terus berupaya untuk berkoordinasi dengan pihak rumah sakit guna menangani pengobatan para korban kecelakaan tersebut," tutup BJ dalam rilis tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, musibah kecelakaan lalu lintas pada 21 April 2016 menyebabkan tujuh murid SD YPPK Dunumamoy Arso Kota, Kabupaten Keroom, Papua, mengalami luka cukup parah. Bahkan, salah satu siswi bernama Novita Yaram mengalami luka serius di bagian kepala dan alat kelaminnya sobek.
Kecelakaan lalu lintas ini ditangani oleh Kepolisian Resort Keerom.
Dalam siaran pers kepada MNC Media, Minggu (24/4/2016) malam, BJ menegaskan,"Berdasarkan keterangan istri saya, pada saat kejadian atau sebelumnya, istri saya tidak dalam pengaruh alkohol atau narkoba. Untuk hal ini istri saya siap untuk diperiksa lebih intensif oleh aparat yang berwenang untuk membuktikan kebenarannya. Karena hinga saat ini pun belum dilakukan tes urine oleh pihak yang berwajib."
BJ menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya terhadap pihak keluarga korban kecelakaan dan akan bertanggung jawab atas seluruh biaya perawatan ketujuh siswa SD tersebut.
"Kami siap bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini secara hukum maupun kekeluargaan terhadap semua korban dan keluarganya masing-masing. Kami akan segera melakukan komunikasi dan koordinasi dengan para orang tua yang anaknya tertimpa musibah kecelakaan ini, guna perawatan yang lebih intensif sampai dengan kesembuhannya," kata BJ.
Menurut BJ, ini merupakan peristiwa yang tidak disengaja dan pihaknya sangat terpukul atas musibah ini. Dia meminta kepada semua pihak untuk tidak membesar-besarkan musibah ini tanpa didukung oleh fakta sebenarnya. Ia berharap masyarakat memberikan kesempatan pada pihak berwajib untuk menyelidiki dan menuntaskan penyelidikan kecelakaan lalu lintas ini sampai selesai.
"Kami sekeluarga pun akan terus berupaya untuk berkoordinasi dengan pihak rumah sakit guna menangani pengobatan para korban kecelakaan tersebut," tutup BJ dalam rilis tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, musibah kecelakaan lalu lintas pada 21 April 2016 menyebabkan tujuh murid SD YPPK Dunumamoy Arso Kota, Kabupaten Keroom, Papua, mengalami luka cukup parah. Bahkan, salah satu siswi bernama Novita Yaram mengalami luka serius di bagian kepala dan alat kelaminnya sobek.
Kecelakaan lalu lintas ini ditangani oleh Kepolisian Resort Keerom.
(zik)