Tajib Mengaku sebagai Nabi Isa, Ini Komentar MUI

Senin, 25 April 2016 - 08:49 WIB
Tajib Mengaku sebagai...
Tajib Mengaku sebagai Nabi Isa, Ini Komentar MUI
A A A
BANGKALAN - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bangkalan menilai pengakuan Nur Tajib (40) sebagai Nabi Isa yang mendapat wahyu dari Tuhan lewat alam mimpi tidak logis. Apalagi, dalam menyebarkan ajarannya dinilai nyeleneh.

Salah satunya, Tajib memperbolehkan pengikut tidak salat Jumat. Padahal, salat Jumat wajib. Tidak hanya itu, ajaran nyeleneh lainnya yakni ketika tahiyat akhir, saat menunjuk jari telunjuk dalam salat, pengikutnya disuruh menyebut namanya.

Ajaran salat tak lazim lainnya saat salat Jumat. Antara imam dan bilal saling bersautan. Jika imam membaca Bismillahirrahmanirrahim, bilal menyambung dengan Alhamdulillahi rabbil alamin.

"Pengakuan Nur Tajib sangatlah tidak logis. Sebab, jika ditinjau berdasarkan pengakuan yang bersangkutan, pertama kali menyebarkan ajarannya kepada ibu kandung sendiri," terang Ketua MUI Bangkalan KH Syarifuddin Damanhuri, Senin (25/4/2016).

Menurut Syarif, pihaknya masih belum bisa memberikan keterangan lebih detail terkait hal tersebut. Sebab, dirinya masih menjalankan ibadah umrah.

"Saya sekarang masih ada di Madinah. Belum bisa memberikan keterangan lebih detail," ucap Syarif.

Seperti diketahui, Nur Tajib (40) warga Desa Patereman, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan terpaksa diamankan oleh anggota Polres setempat, Sabtu (23/4/2016). Sebab, Tajib mengaku sebagai penerus Nabi Isa.

Menurut Tajib, perintah menjadi penerus Nabi Isa diperoleh langsung dari Allah lewat alam mimpi pada bulan November 2014 silam. (Baca juga: Tajib Mengaku Diangkat Menjadi Nabi Isa sejak November 2014).

Sejak itulah dirinya menyebarkan ajaran-ajaran yang dinilai sesat kepada keluarga dan kerabat. Hingga kini, Nur Tajib memiliki pengikut sekitar 70 orang.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2395 seconds (0.1#10.140)