Anak Dikabarkan Tersangkut Narkoba, Warga Sleman Tertipu Rp20 Juta

Anak Dikabarkan Tersangkut Narkoba, Warga Sleman Tertipu Rp20 Juta
A
A
A
SLEMAN - Aksi penipuan dengan kedok mengabarkan anggota keluarga tertangkap polisi karena kasus narkoba kembali memakan korban. Kali ini Heri Supradno (70), warga Pandowoharjo, Sleman menjadi korban dari orang yang mengaku polisi di Tangerang, Banten.
Heri menjadi korban setelah sebelumnya dihubungi oleh seseorang yang mengaku bernama AKP Sugianto melalui telepon rumahnya. Telepon yang dilakukan sekitar pukul 01.00 WIB tersebut mengabarkan anaknya yang bekerja di Tangerang tersangkut perkara narkoba.
Dalam pembicaraan di telepon tersebut dikatakan, anak korban yang bernama Bayu saat ini ditahan kepolisian di Tangerang. "Korban ini percaya karena memang anaknya sedang bekerja di Tangerang," ujar Kapolsek Sleman Kompol Teguh, Jumat (15/4/2016).
Pelaku meminta korban untuk mengirimkan uang sejumlah Rp20 juta agar kasus yang menimpa anaknya tidak dilanjutkan ke ranah hukum. Sementara, orang yang mengaku sebagai Bayu dalam telepon meminta agar menuruti permintaan dari orang yang mengaku bernama AKP Sugianto tersebut.
Esok paginya, korban tanpa mencoba untuk mengecek sang anak, langsung melakukan transfer dana sesuai permintaan melalui sebuah bank. Setelah dana dikirimkan, korban baru mencoba mengecek anaknya melalui sambungan ponsel.
"Saat dihubungi ini sang anak mengaku dalam kondisi baik-baik saja dan tidak sedang dalam persoalan dengan pihak kepolisian karena narkoba. Dari situlah korban baru menyadari kalau sudah menjadi korban penipuan dan langsung melaporkannya ke polsek," tambah Teguh.
Menanggapi laporan tersebut, pihak kepolisian langsung mencoba untuk melakukan pengecekan. Ternyata, dana yang dikirimkan sudah diambil oleh seseorang dengan posisi di Medan, bukan di Tangerang.
Teguh menyebut, modus penipuan seperti yang dialami oleh Heri tersebut sering terjadi. Karena itu, diharapkan masyarakat bisa mewaspadai dan tidak langsung percaya dengan informasi mendadak yang kadang membingungkan tersebut. Pelaku sering memanfaatkan kepanikan korban untuk terus melakukan penipuan.
Heri menjadi korban setelah sebelumnya dihubungi oleh seseorang yang mengaku bernama AKP Sugianto melalui telepon rumahnya. Telepon yang dilakukan sekitar pukul 01.00 WIB tersebut mengabarkan anaknya yang bekerja di Tangerang tersangkut perkara narkoba.
Dalam pembicaraan di telepon tersebut dikatakan, anak korban yang bernama Bayu saat ini ditahan kepolisian di Tangerang. "Korban ini percaya karena memang anaknya sedang bekerja di Tangerang," ujar Kapolsek Sleman Kompol Teguh, Jumat (15/4/2016).
Pelaku meminta korban untuk mengirimkan uang sejumlah Rp20 juta agar kasus yang menimpa anaknya tidak dilanjutkan ke ranah hukum. Sementara, orang yang mengaku sebagai Bayu dalam telepon meminta agar menuruti permintaan dari orang yang mengaku bernama AKP Sugianto tersebut.
Esok paginya, korban tanpa mencoba untuk mengecek sang anak, langsung melakukan transfer dana sesuai permintaan melalui sebuah bank. Setelah dana dikirimkan, korban baru mencoba mengecek anaknya melalui sambungan ponsel.
"Saat dihubungi ini sang anak mengaku dalam kondisi baik-baik saja dan tidak sedang dalam persoalan dengan pihak kepolisian karena narkoba. Dari situlah korban baru menyadari kalau sudah menjadi korban penipuan dan langsung melaporkannya ke polsek," tambah Teguh.
Menanggapi laporan tersebut, pihak kepolisian langsung mencoba untuk melakukan pengecekan. Ternyata, dana yang dikirimkan sudah diambil oleh seseorang dengan posisi di Medan, bukan di Tangerang.
Teguh menyebut, modus penipuan seperti yang dialami oleh Heri tersebut sering terjadi. Karena itu, diharapkan masyarakat bisa mewaspadai dan tidak langsung percaya dengan informasi mendadak yang kadang membingungkan tersebut. Pelaku sering memanfaatkan kepanikan korban untuk terus melakukan penipuan.
(zik)