Perampok Sadis Aniaya Pembantu dan Anak Dokter hingga Kritis
A
A
A
PALEMBANG - Seorang perampok bengis menyasar rumah dr Riliani Astuti, di Jalan Letjen Harun Sohar, No 2085, RT 029/017, tepatnya di depan showrum mobil Mazda.
Dalam peristiwa itu, dua orang pembantu rumah tangga dan seorang bocah laki-laki terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit, karena mengalami luka serius di bagian kepala.
Perampokan ini baru diketahui sekitar pukul 9.15 Wib oleh tetangga rumah Ipit (46). Saat itu, Ipit melihat pembantu rumah dr Riliani Astuti, bernama Ana (18) keluar rumah dengan kepala berlumuran darah seraya meminta tolong.
Namun, kata Ipit, dirinya tak mengetahui persis kejadian itu. Sebab, dia tidak terdengar suara gaduh dan teriakan dari dalam rumah tersebut.
"Dia (Ana) keluar rumah dan meminta tolong, katanya ada perampok. Kondisinya berlumuran darah dan jalannya sempoyongan. Saat itu, kami bersama warga langsung menolongnya," kata Ipit, Rabu (13/4/2016).
Bukan hanya Ana, pembantu lainnya yakni Iyum (46) dan Faqih (11), anak korban juga mengalami luka serius, lantaran diduga dianiaya pelaku.
"Kondisinya sama, luka di kepala. Bahkan Faqih anak dr Riliani mengalami luka di sekitar telinga. Cukup parah lukanya. Kemungkinan karena dipukul pelaku. Kami langsung larikan mereka ke rumah sakit terdekat," ungkapnya.
Mendapat kabar rumahnya disatroni rampok, dr Riliani yang saat itu sedang berada di Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, langsung pulang ke Palembang.
Namun saat awak media mencoba menggali informasi, dr Riliani enggan menceritakan terlalu banyak. "Saya juga tidak tahu seperti apa kejadiannya. Dua pembantu dan satu orang anak saya mengalami luka-luka," tegasnya.
Untuk kerugian yang dideritanya, dr Riliani belum mengetahuinya. "Saya belum bisa memastikan barang apa saja yang hilang. Saya masih mengurusi anak dan pembantu saya dulu yang ada di rumah sakit," terangnya.
Sementara itu, Ali (33), adik dari dr Riliana mengungkapkan, menurut cerita dari salah seorang pembantunya, pelaku masuk ke dalam rumah dengan cara memanjat tembok belakang rumah.
"Menurut pembantu kami, Ana, saat itu dia lagi menjemur pakaian. Pelaku ini tiba-tiba sudah ada di belakang rumah dan langsung memukulnya," ungkapnya.
Ali mengatakan, saat itu kondisi di dalam rumah hanya ada dua orang pembantu dan dua orang anak dr Riliani.
"Suami kakak saya kerja di Muara Enim. Di rumah cuma ada pembantu dan dua anaknya. Hanya anak laki-lakinya saja yang di pukuli. Sementara anak perempuannya tidak apa-apa. Sekarang korban luka masih dirawat di IGD RS RK Charitas," katanya.
Terlihat di kediaman dr Riliani, darah segar masih menempel di dinding dan lantai rumah korban. Pelaku juga saat itu sempat mengacak-acak kediaman korban untuk mencari barang berharga.
Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini. "Sudah dilakukan olah TKP. Kami masih lakukan penyelidikan. Dugaannya pencurian, pelaku masuk ke rumah melalui belakang rumah dengan menggunakan kayu gelam," singkat polisi.
Dalam peristiwa itu, dua orang pembantu rumah tangga dan seorang bocah laki-laki terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit, karena mengalami luka serius di bagian kepala.
Perampokan ini baru diketahui sekitar pukul 9.15 Wib oleh tetangga rumah Ipit (46). Saat itu, Ipit melihat pembantu rumah dr Riliani Astuti, bernama Ana (18) keluar rumah dengan kepala berlumuran darah seraya meminta tolong.
Namun, kata Ipit, dirinya tak mengetahui persis kejadian itu. Sebab, dia tidak terdengar suara gaduh dan teriakan dari dalam rumah tersebut.
"Dia (Ana) keluar rumah dan meminta tolong, katanya ada perampok. Kondisinya berlumuran darah dan jalannya sempoyongan. Saat itu, kami bersama warga langsung menolongnya," kata Ipit, Rabu (13/4/2016).
Bukan hanya Ana, pembantu lainnya yakni Iyum (46) dan Faqih (11), anak korban juga mengalami luka serius, lantaran diduga dianiaya pelaku.
"Kondisinya sama, luka di kepala. Bahkan Faqih anak dr Riliani mengalami luka di sekitar telinga. Cukup parah lukanya. Kemungkinan karena dipukul pelaku. Kami langsung larikan mereka ke rumah sakit terdekat," ungkapnya.
Mendapat kabar rumahnya disatroni rampok, dr Riliani yang saat itu sedang berada di Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, langsung pulang ke Palembang.
Namun saat awak media mencoba menggali informasi, dr Riliani enggan menceritakan terlalu banyak. "Saya juga tidak tahu seperti apa kejadiannya. Dua pembantu dan satu orang anak saya mengalami luka-luka," tegasnya.
Untuk kerugian yang dideritanya, dr Riliani belum mengetahuinya. "Saya belum bisa memastikan barang apa saja yang hilang. Saya masih mengurusi anak dan pembantu saya dulu yang ada di rumah sakit," terangnya.
Sementara itu, Ali (33), adik dari dr Riliana mengungkapkan, menurut cerita dari salah seorang pembantunya, pelaku masuk ke dalam rumah dengan cara memanjat tembok belakang rumah.
"Menurut pembantu kami, Ana, saat itu dia lagi menjemur pakaian. Pelaku ini tiba-tiba sudah ada di belakang rumah dan langsung memukulnya," ungkapnya.
Ali mengatakan, saat itu kondisi di dalam rumah hanya ada dua orang pembantu dan dua orang anak dr Riliani.
"Suami kakak saya kerja di Muara Enim. Di rumah cuma ada pembantu dan dua anaknya. Hanya anak laki-lakinya saja yang di pukuli. Sementara anak perempuannya tidak apa-apa. Sekarang korban luka masih dirawat di IGD RS RK Charitas," katanya.
Terlihat di kediaman dr Riliani, darah segar masih menempel di dinding dan lantai rumah korban. Pelaku juga saat itu sempat mengacak-acak kediaman korban untuk mencari barang berharga.
Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini. "Sudah dilakukan olah TKP. Kami masih lakukan penyelidikan. Dugaannya pencurian, pelaku masuk ke rumah melalui belakang rumah dengan menggunakan kayu gelam," singkat polisi.
(san)