Pegawai Pajak Itu Mengaku Waswas Kerja di Nias
A
A
A
MEDAN - Semasa hidup, Parada Toga Fransriano Siahaan (30), petugas Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sibolga, mengaku sangat waswas bertugas di wilayah kerja Nias.
"Memang abang sudah ada empat tahun kerja di sana, makanya dia cukup waswas kerja di sana. Sejak awal kerja juga sudah waswas, ternyata terjadi begini (dibunuh, red)," kata Pretty Siahaan (26), adik korban, kepada wartawan di rumah duka, Kompleks Pertamina III Nomor 49, Jalan Air Bersih Ujung, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Sumatera Utara.
Kata Pretty, meski waswas, abangnya tetap menjalankan tugas negara. "Katanya sih kalau di Nias kalau sudah di atas pukul 16.00 WIB tidak boleh lagi jalan di luar. Makanya peristiwanya sudah mendekati pukul 16.00 WIB," tambahnya
Pretty mengakui selama ini abang kandungnya itu selalu aktif memberikan kabar kepada ibu, istri dan adiknya kalau hendak pergi menjalankan tugas menagih pajak.
Berdasarkan kabar yang diterima keluarga, dalam waktu dekat ini Parada Toga Fransriano Siahaan akan segera dipindahtugaskan ke Siantar. "Di sana (Nias) abang sudah ada empat tahun. Dia sempat bilang akan pindah ke Siantar. Kami sempat senang karena istrinya kan tingga di Medan, kerja di bank," pungkasnya.
Seperti diketahui, dua petugas juru sita penagihan pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sibolga Fransriano Siahaan (30) dan tenaga honorer, Sozanolo Lase, dibunuh secara sadis oleh wajib pajak, Agusman Lahagu alias Ama Tety (45) di Jalan Yos Sudarso Desa Hiluhao KM, 5 Gunungsitoli, Selasa (12/4/2016). (Baca juga: Dua Pegawai Pajak Dibantai Penunggak Pajak).
"Memang abang sudah ada empat tahun kerja di sana, makanya dia cukup waswas kerja di sana. Sejak awal kerja juga sudah waswas, ternyata terjadi begini (dibunuh, red)," kata Pretty Siahaan (26), adik korban, kepada wartawan di rumah duka, Kompleks Pertamina III Nomor 49, Jalan Air Bersih Ujung, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Sumatera Utara.
Kata Pretty, meski waswas, abangnya tetap menjalankan tugas negara. "Katanya sih kalau di Nias kalau sudah di atas pukul 16.00 WIB tidak boleh lagi jalan di luar. Makanya peristiwanya sudah mendekati pukul 16.00 WIB," tambahnya
Pretty mengakui selama ini abang kandungnya itu selalu aktif memberikan kabar kepada ibu, istri dan adiknya kalau hendak pergi menjalankan tugas menagih pajak.
Berdasarkan kabar yang diterima keluarga, dalam waktu dekat ini Parada Toga Fransriano Siahaan akan segera dipindahtugaskan ke Siantar. "Di sana (Nias) abang sudah ada empat tahun. Dia sempat bilang akan pindah ke Siantar. Kami sempat senang karena istrinya kan tingga di Medan, kerja di bank," pungkasnya.
Seperti diketahui, dua petugas juru sita penagihan pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sibolga Fransriano Siahaan (30) dan tenaga honorer, Sozanolo Lase, dibunuh secara sadis oleh wajib pajak, Agusman Lahagu alias Ama Tety (45) di Jalan Yos Sudarso Desa Hiluhao KM, 5 Gunungsitoli, Selasa (12/4/2016). (Baca juga: Dua Pegawai Pajak Dibantai Penunggak Pajak).
(zik)