Krisis Listrik di Nias Harus Segera Diatasi
A
A
A
GUNUNGSITOLI - Ratusan orang yang mengatasnamakan diri Aliansi Pijar Indonesia, mendemo PT PLN Area Nias, Jumat (8/4/2016). Mereka menuntut PLN segera menormalkan kembali jaringan listrik yang sudah padam selama sepekan.
Para pengunjuk rasa berkeliling melakukan orasi mulai dari Jalan Yos Sudarso-Jalan Sirao-Jalan Gomo. Petugas keamanan mengarahkan pengunjuk rasa ke Lapangan Merdeka Gunungsitoli.
"Kami masyarakat Nias minta agar PLN Area Nias segera menormalkan kembali aliran listrik di Kepulauan NIas dan jangan menyengsarakan kami dengan kepentingan kalian," ujar salah satu demonstran.
Setengah jam kemudian, Manajer PLN Area Nias Krisantus Hendro Irawan menemui pengunjuk rasa di Lapangan Merdeka. Dialog pun digelar. "Bukan kami yang melakukan pemadaman listrik di Kepulauan Nias, melainkan pemutusan daya dari perusahaan swasta, American Power Rental (APR) di Idanoi dan Mo'awo dengan total kapasitas 20 MW," kata Krisantus.
Krisantus mengaku pihaknya sedang melakukan berbagai upaya untuk mengatasi krisis listrik di Pulau Nias dan tengah dilakukan pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) berkapasitas 25.000 KW.
Selain itu, untuk mengatasi krisis listrik, untuk sementara PLN telah mendatangkan 17 unit genset mobile dan telah ditempatkan di berbagai lokasi. "Hari ini enam unit mesin genset kembali didatangkan dari Sumatera Barat," tandasnya.
Koordinator lapangan aksi Asafati Lase menanggapi, bagaimanapun caranya, krisis listrik di Nias harus segera diakhiri.
"Kami tidak mau tahu siapa yang salah dalam hal ini. Kami masyarakat Nias ingin PLN segera mengaktifkan listrik di Kepulauan Nias. Toh
selama ini kami selalu didenda bila terlambat membayar rekening listrik, kenapa pada saat pemadaman, PLN berkilah dan terkesan buang kesalahan kepada orang lain," tegasnya.
Para pengunjuk rasa berkeliling melakukan orasi mulai dari Jalan Yos Sudarso-Jalan Sirao-Jalan Gomo. Petugas keamanan mengarahkan pengunjuk rasa ke Lapangan Merdeka Gunungsitoli.
"Kami masyarakat Nias minta agar PLN Area Nias segera menormalkan kembali aliran listrik di Kepulauan NIas dan jangan menyengsarakan kami dengan kepentingan kalian," ujar salah satu demonstran.
Setengah jam kemudian, Manajer PLN Area Nias Krisantus Hendro Irawan menemui pengunjuk rasa di Lapangan Merdeka. Dialog pun digelar. "Bukan kami yang melakukan pemadaman listrik di Kepulauan Nias, melainkan pemutusan daya dari perusahaan swasta, American Power Rental (APR) di Idanoi dan Mo'awo dengan total kapasitas 20 MW," kata Krisantus.
Krisantus mengaku pihaknya sedang melakukan berbagai upaya untuk mengatasi krisis listrik di Pulau Nias dan tengah dilakukan pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) berkapasitas 25.000 KW.
Selain itu, untuk mengatasi krisis listrik, untuk sementara PLN telah mendatangkan 17 unit genset mobile dan telah ditempatkan di berbagai lokasi. "Hari ini enam unit mesin genset kembali didatangkan dari Sumatera Barat," tandasnya.
Koordinator lapangan aksi Asafati Lase menanggapi, bagaimanapun caranya, krisis listrik di Nias harus segera diakhiri.
"Kami tidak mau tahu siapa yang salah dalam hal ini. Kami masyarakat Nias ingin PLN segera mengaktifkan listrik di Kepulauan Nias. Toh
selama ini kami selalu didenda bila terlambat membayar rekening listrik, kenapa pada saat pemadaman, PLN berkilah dan terkesan buang kesalahan kepada orang lain," tegasnya.
(zik)