Serbu KPK, Ratusan Orang Desak Ahok Ditangkap

Serbu KPK, Ratusan Orang Desak Ahok Ditangkap
A
A
A
JAKARTA - Kantor Komisi Pemberantsan Korupsi diserbu ratusan orang dari Majelis Tinggi Jakarta Bersyariah. Mereka mendesak agar KPK menangkap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena diduga melakukan tindak pidana korupsi.
Melalui mobil komando, seorang orator menyebut, bahwa Ahok terlibat langsung dalam tiga kasus penyelewengan keuangan negara dengan indikasi kerugian negara mencapai Rp1,8 triliun.
"Indikasi kerugian negara senilai Rp1,6 triliun dalam proses penetapan nilai penyertaan modal dan penyerahan aset Pemprov DKI Jakarta kepada PT Transjakarta," kata dia di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (4/4/2016).
Kemudian, indikasi kedua korupsi Ahok itu terjadi dalam proses penyerahan aset Pemprov DKI Jakarta berupa tanah seluas 234 meter persegi dan tiga blok apartemen yang tidak diperhitungkan sebagai penyertaan modal pemerintah pada BUMD. "Indikasi kerugian negara mencapai Rp8,5 miliar," terang dia.
Selanjutnya, pada pengadaan tanah untuk Rumah Sakit Sumber Waras, Ahok diduga korupsi sehingga merugikan keuangan negara mencapai Rp191,3 miliar.
"Ketiga kasus penyelewengan keuangan negara oleh Ahok tersebut merupakan mega skandal korupsi Ahok," tegas dia.
Aksi ini bertajuk dalam 'Aksi Damai Sejuta Umat Islam Bersama Alim Ulama dan Habaib dukung KPK Penjarakan Ahok'. Mega skandal korupsi Ahok ini harus menjadi prioritas kerja para penegak hukum dalam pemberantasan korupsi, khususnya KPK.
Melalui mobil komando, seorang orator menyebut, bahwa Ahok terlibat langsung dalam tiga kasus penyelewengan keuangan negara dengan indikasi kerugian negara mencapai Rp1,8 triliun.
"Indikasi kerugian negara senilai Rp1,6 triliun dalam proses penetapan nilai penyertaan modal dan penyerahan aset Pemprov DKI Jakarta kepada PT Transjakarta," kata dia di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (4/4/2016).
Kemudian, indikasi kedua korupsi Ahok itu terjadi dalam proses penyerahan aset Pemprov DKI Jakarta berupa tanah seluas 234 meter persegi dan tiga blok apartemen yang tidak diperhitungkan sebagai penyertaan modal pemerintah pada BUMD. "Indikasi kerugian negara mencapai Rp8,5 miliar," terang dia.
Selanjutnya, pada pengadaan tanah untuk Rumah Sakit Sumber Waras, Ahok diduga korupsi sehingga merugikan keuangan negara mencapai Rp191,3 miliar.
"Ketiga kasus penyelewengan keuangan negara oleh Ahok tersebut merupakan mega skandal korupsi Ahok," tegas dia.
Aksi ini bertajuk dalam 'Aksi Damai Sejuta Umat Islam Bersama Alim Ulama dan Habaib dukung KPK Penjarakan Ahok'. Mega skandal korupsi Ahok ini harus menjadi prioritas kerja para penegak hukum dalam pemberantasan korupsi, khususnya KPK.
(ysw)