Autopsi Siyono Dijaga Ketat
A
A
A
KLATEN - Proses autopsi jenazah Siyono di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah, dilakukan Minggu (3/4/2016) pagi ini. Autopsi mendapat penjagaan ketat 1.000 personel Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM).
Komandan KOKAM Jawa Tengah (Jateng) M Ismail mengemukakan, 1.000 personel terdiri dari 500 personel KOKAM Jateng dan 500 dari KOKAM Yogya. Selain itu, disiapkan pasukan cadangan sebanyak 4.000 personel yang berjaga di luar kota.
"Ini KOKAM siaga satu. Kami hanya melaksanakan perintah dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk keamanan diserahkan ke petugas (KOKAM) dan makam steril," ungkapnya kepada wartawan, Minggu (3/4/2016).
Direncanakan, Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas dan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak hadir dalam proses autopsi pagi ini. Sedangkan dokter forensik merupakan tim gabungan.
"Autopsi nanti di dalam (TPU), semua prosesnya di sana dan steril. Tapi kami siapkan ambulans untuk kepentingan darurat karena kemarin sempat ada penolakan (otopsi) dari warga," jelasnya.
Pantauan KORAN SINDO YOGYA, personel KOKAM berjaga ketat di sekitar TPU Dukuh Brengkungan. Akses menuju TPU pun dijaga oleh barisan personel KOKAM. Hanya petugas KOKAM dan pihak keluarga yang diizinkan masuk ke area TPU.
Guna kepentingan autopsi, petugas mendirikan tenda tertutup sejak pukul 05.00. Sementara, aparat kepolisian dari Polres Klaten menerjunkan satu peleton Dalmas.
Seperti diketahui, Densus 88 Antiteror Mabes Polri, tanggal 8 Maret 2016 menangkap Siyono di dekat kediamannya di Klaten, Jawa Tengah. Selanjutnya pada tanggal 10 Maret Densus 88 Mabes Polri melakukan penggeledahan di rumah Siyono dan keesokan harinya pada tanggal 11 Maret 2016, Siyono dikabarkan meninggal dunia akibat kepalanya terbentur besi dalam mobil.
Komandan KOKAM Jawa Tengah (Jateng) M Ismail mengemukakan, 1.000 personel terdiri dari 500 personel KOKAM Jateng dan 500 dari KOKAM Yogya. Selain itu, disiapkan pasukan cadangan sebanyak 4.000 personel yang berjaga di luar kota.
"Ini KOKAM siaga satu. Kami hanya melaksanakan perintah dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk keamanan diserahkan ke petugas (KOKAM) dan makam steril," ungkapnya kepada wartawan, Minggu (3/4/2016).
Direncanakan, Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas dan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak hadir dalam proses autopsi pagi ini. Sedangkan dokter forensik merupakan tim gabungan.
"Autopsi nanti di dalam (TPU), semua prosesnya di sana dan steril. Tapi kami siapkan ambulans untuk kepentingan darurat karena kemarin sempat ada penolakan (otopsi) dari warga," jelasnya.
Pantauan KORAN SINDO YOGYA, personel KOKAM berjaga ketat di sekitar TPU Dukuh Brengkungan. Akses menuju TPU pun dijaga oleh barisan personel KOKAM. Hanya petugas KOKAM dan pihak keluarga yang diizinkan masuk ke area TPU.
Guna kepentingan autopsi, petugas mendirikan tenda tertutup sejak pukul 05.00. Sementara, aparat kepolisian dari Polres Klaten menerjunkan satu peleton Dalmas.
Seperti diketahui, Densus 88 Antiteror Mabes Polri, tanggal 8 Maret 2016 menangkap Siyono di dekat kediamannya di Klaten, Jawa Tengah. Selanjutnya pada tanggal 10 Maret Densus 88 Mabes Polri melakukan penggeledahan di rumah Siyono dan keesokan harinya pada tanggal 11 Maret 2016, Siyono dikabarkan meninggal dunia akibat kepalanya terbentur besi dalam mobil.
(zik)