Nelayan Pati Desak Jokowi Pecat Menteri Susi

Selasa, 29 Maret 2016 - 15:52 WIB
Nelayan Pati Desak Jokowi...
Nelayan Pati Desak Jokowi Pecat Menteri Susi
A A A
PATI - Ratusan nelayan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah mendesak Presiden Joko Widodo memecat Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Sebab kebijakan Menteri Susi telah mematikan kehidupan nelayan dan pekerja perikanan, tidak hanya di wilayah Pati saja namun juga seluruh Indonesia.

Aksi nelayan itu awalnya digelar di Alun-alun Juwana. Setelah itu, dengan menumpang truk dan puluhan sepeda motor, mereka melintasi jalur pantura menuju Alun-alun Pati.

Di pusat kota Pati, ratusan nelayan kembali menggelar aksi persis di depan Kantor Bupati Pati.

Dalam aksinya, mereka membekali diri dengan beragam spanduk dan poster. Isinya antara lain bertuliskan "Turunkan Susi Pudjiastuti", "Nelayan Kian Miskin", "Jokowi - Nelayan Adalah Anak Bangsa Bukan Anak Bangsat #Turunkan Susi, "Nelayan Tradisional Tetap Miskin" dan lain sebagainya.

Mereka juga membawa poster besar bergambar Susi Pudjiastuti yang bagian mulutnya dilubangi dan diberi rokok.

"Kami menagih janji Pak Jokowi sewaktu kampanye pilpres yang akan mengangkat nasib dan hidup nelayan. Tapi faktanya kini apa? Kami mendesak segera pecat Bu Susi yang merupakan biang masalah terpuruknya nasib nelayan," kata Koordinator Komunitas Nelayan, Jateng Hadi Sutrisno dalam orasinya, Selasa (29/3/2016).

Kebijakan Menteri Susi yang dimaksud yakni terkait pelarangan alat tangkap pukat hela dan pukat tarik. Kebijakan tersebut kian menghimpit jutaan orang di provinsi ini yang menggantungkan hidupnya dari beroperasinya dua alat tangkap ikan tersebut.

Pelarangan alat penangkapan ikan pukat hela dan pukat tarik diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2/PERMEN- KP/2015.

Pihak yang langsung terkena dampak regulasi ini adalah pengusaha kapal, nelayan maupun pekerja di sektor industri perikanan yang mengandalkan pasokan bahan baku ikan dari kapal cantrang atau sejenisnya.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Pati, Rasmijan mengatakan akibat kebijakan itu ada sekitar 7000 nelayan di Pati yang tak bisa beraktivitas.

Sebab izin untuk kapal baru tak kunjung diteken. Parahnya lagi, izin perpanjangan untuk kapal lama juga tak kunjung diterbitkan.

Menurut Rasjiman, saat ini kapal nelayan lebih mirip sampah yang berjejer di muara Juwana lantaran terlalu lama tak bisa melaut.

"Kalau kita melaut pasti kita ditangkap. Lihat saja kasus penangkapan tiga nelayan di Banjarmasin," pungkasnya.
(nag)
Berita Terkait
Ada Demo Kawal Keputusan...
Ada Demo Kawal Keputusan MK, Masyarakat Diimbau Hindari Jalan Ini
BMI Bantah Tudingan...
BMI Bantah Tudingan Tangkap Pendemo saat Aksi di Depan UMI
Gak Cuma Indonesia,...
Gak Cuma Indonesia, Demo Besar saat Pandemi Juga Terjadi di Negara Asia Tenggara Lainnya
AS Nyatakan Dukung Demonstrasi...
AS Nyatakan Dukung Demonstrasi Warga Lebanon
Aksi Demonstrasi di...
Aksi Demonstrasi di Iran Makan Korban
47 Orang Tewas dalam...
47 Orang Tewas dalam Demonstrasi Berdarah di Peru
Berita Terkini
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, 36.113 Wisatawan Berlibur ke Silang Monas
33 menit yang lalu
Pemuda Desa Tial dan...
Pemuda Desa Tial dan Desa Tulehu Maluku Bentrok, 1 Orang Tewas
1 jam yang lalu
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Hampir 20.000 Pengunjung Padati Objek Wisata TMII
3 jam yang lalu
Kisah Kapten Dwi, Nakhoda...
Kisah Kapten Dwi, Nakhoda Kapal 25 Tahun Berlebaran di Laut Akhirnya Salat Id Bareng Keluarga di Darat
3 jam yang lalu
Gunung Dukono Meletus,...
Gunung Dukono Meletus, Luncurkan Abu Vulkanik 1,9 Km
4 jam yang lalu
H+1 Lebaran, 11.874...
H+1 Lebaran, 11.874 Kendaraan Berangkat Arah Jakarta via Kalikangkung
5 jam yang lalu
Infografis
Presiden AS Donald Trump...
Presiden AS Donald Trump akan Pecat Tentara Transgender
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved